Pariwara

Followers

Sepuluh Ribu Jam

Posted by Yonatan Adi on 8:57 AM

Hukum/ aturan ini pertama kali saya dengar saat saya sedang mengikuti penataran pelatih di Surabaya sekitar 2 tahun yang lalu, hukum/ aturan ini disebut dengan hukum 10.000 jam.

Bunyi dari hukum tersebut adalah: "Untuk bisa menjadi seorang ahli dalam suatu bidang tertentu, kita harus berlatih selama (total) 10.000 jam (ya, 10 dengan 0 tiga) dalam bidang tersebut." 

Entah Anda seorang gamer, pemain gitar, pebasket, perenang, ataupun seorang praktisi beladiri, untuk bisa menjadi ahli dalam bidang yang Anda tekuni, Anda harus menghabiskan waktu berlatih selama 10.000 jam.

Sebagai contoh, jikalau Anda berlatih suatu bidang selama 8 jam setiap minggunya selama lebih kurang 25 tahun, maka kemungkinan besar Anda akan meraih kesuksesan dalam bidang tersebut. Atau, apabila Anda adalah seorang profesional, Anda akan bisa meraih kesuksesan dalam 5 tahun saja jika Anda berlatih selama 40 jam seminggu.

Atlet, penemu, seniman, dan orang-orang besar melakukannya. Michael Jordan melakukannya, Bethoven, The Beatles, Bill Gates, Bruce Lee, dan masih banyak lagi. Mereka semua melakukannya.

10.000 jam kerja keras.

Photo creditBrickset
Timbul pertanyaan dalam pikiran saya (dan mungkin juga di hati Anda).

Sekeras apa latihan yang harus kita lakukan? Apakah kita harus selalu mengerahkan 100% kemampuan kita dalam berlatih (dan apakah itu mungkin)? Bagaimana kalau kita berlatih setengah hati? Apa itu hanya akan membuang-buang waktu saja? Haruskah kita tetap berlatih atau memilih beristirahat saja di rumah?

Anggap saja Anda ingin menjadi pemain biola profesional. Anda akan bangun pagi-pagi sekali, mandi, dan sarapan kemudian berlatih selama 1 jam sebelum berangkat sekolah. Sore hari sepulang sekolah Anda berlatih lagi. Dan setelah Anda mengerjakan tugas-tugas sekolah dan atau tugas-tugas rumah lainnya, Anda berlatih lagi selama beberapa saat sebelum tidur.

Setiap hari.

7 hari seminggu. 365 hari setahun.

Dan sebagai catatan, tidak ada orang yang memaksa Anda untuk berlatih, Anda melakukannya karena Anda ingin dan mau melakukannya.

Tapi gimana kalau suatu hari Anda merasa ogah-ogahan berlatih, gimana kalau suatu hari Anda kehilangan motivasi untuk berlatih? Apakah sebaiknya latihan hari itu Anda tunda untuk berlatih di hari lain disaat Anda sedang bersemangat dan punya motivasi tinggi? Ataukah Anda tetap berlatih meskipun hanya setengah hati?

Ganti topik ke seni beladiri.

Apakah lebih baik Anda tidak datang ke dojo dan beristirahat di rumah saja saat Anda sedang 'capek' (baca: malas) berlatih? (dan jangan kuatir kehabisan alasan karena saya punya puluhan alasan yang bisa Anda pakai untuk 'ijin' kepada pelatih Anda). Ataukah Anda tetap datang ke dojo dan berlatih meski cuma setengah hati?

Saya punya jawabannya untuk Anda. Dan jawaban tersebut saya dapatkan dari kisah nyata berikut:

Apabila Anda sering membaca blog saya ini, Anda pastinya tahu bahwa saya adalah seorang (yang mengaku) gamer sejati. Minimal 2 jam sehari saya habiskan untuk bermain game. Genre yang menjadi favorit saya adalah genre yang 'santai' yaitu RPG (Role Playing Game). Saya sangat 'bodoh' kalau harus bermain game action. Tapi saya juga cukup menggemari game-game jadul macam "Contra" dan "Mega Man 2" (yang dua-duanya sudah saya tamatkan betewe #pamer ;D). Bagi Anda yang gamer dan suka dengan game-game jadul di konsol Nintendo, Anda pastinya pernah memainkan atau paling tidak pernah mendengar 2 game yang saya sebutkan itu bukan?

"Contra" dan "Mega Man 2" adalah 2 dari sekian banyak game yang tingkat kesulitannya hampir mustahil. Kalau Anda nekad memainkan 2 game ini, se-alim apapun diri Anda, mulut Anda akan banyak mengucapkan kata-kata seperti 'jan**k', 'as*' dan banyak lagi kata-kata kasar lainnya.

Tapi sekali lagi karena genre favorit saya adalah RPG, saya hanya memainkan 2 game ini ketika saya sedang bosan; terkadang dengan 100% konsentrasi, tapi lebih seringnya sambil ngobrol dengan teman/pasangan saya. Itu pun hanya selama sekitar 30 menit saja, terkadang lebih terkadang kurang tergantung waktu luang yang saya miliki.

Lama-kelamaan--karena terlalu sering memainkannya--saya hapal dengan pola serangan musuh dalam game tersebut dan kedua jempol saya pun secara alami mampu menggerakkan karakter saya dalam game untuk menghindari dan mengatasi serangan-serangan tersebut.


Luar biasa bukan?

Karena itu, meskipun Anda sedang malas atau kehilangan motivasi untuk berlatih, tetaplah datang ke dojo untuk berlatih. Kalau saya bisa menamatkan game dengan genre yang kurang saya sukai hanya karena sering memainkannya, bagaimana dengan seni beladiri yang menjadi hobi dan jalan hidup Anda?

(Dan latihan seni beladiri biasanya berlangsung selama 90-120 menit, jauh lebih lama daripada setengah jam yang saya habiskan untuk bermain game).

Pengaruhnya tentu saja lebih besar.

Karena itu jangan pernah men-skip latihan. Anda boleh-boleh saja tidur, menonton TV, membaca buku, atau melakukan hobi Anda yang lain setelah Anda selesai berlatih. Dan kalau Anda hanya berlatih 2-3 kali seminggu, jangan pernah sekalipun menunda latihan.

Untuk menutup postingan ini, saya akan mengutip kata-kata dari Thomas A. Edison:
"Genius is 1% inspiration and 99% perspiration"
Kalau orang sehebat Thomas Edison saja (yang memegang lebih dari 1000 hak paten untuk berbagai temuannya yang salah satunya adalah bola lampu) mengakui bahwa 99% keberhasilan adalah berasal dari kerja keras, bagaimana dengan kita?


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 8:57 AM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB