Pariwara

Followers

Kamae, "Kuda-Kuda" dalam Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 8:47 AM

Anda merasa postur tubuh Anda kurang bagus?

Ingin memperbaiki postur tubuh Anda?

Tenang, karena ada banyak cara untuk melakukannya; Anda bisa mendaftar di sekolah kepribadian, Anda juga bisa melakukan yoga ataupun meditasi.

Namun tahukah Anda bahwa di dalam seni beladiri juga ada "pelajaran" untuk memperbaiki postur tubuh? Pelajaran tersebut bahkan sudah Anda terima sejak hari pertama Anda mulai berlatih seni beladiri.

Nama pelajaran tersebut adalah "kamae".

Pernah mendengarnya bukan?

Kamae (kanji: 構え, berarti dasar/ pondasi) adalah istilah Jepang yang akan sering kita temukan dalam seni beladiri. Meskipun secara harfiah berarti postur atau sikap, kamae (- gamae) seringkali diartikan sebagai "kuda-kuda" (yang tentu saja kurang tepat).

[Harap dibedakan antara kamae dengan tachi (- dachi). Tachi adalah istilah yang digunakan dalam seni beladiri Jepang untuk menyebutkan cara/ sikap berdiri. Istilah tachi inilah yang lebih tepat diartikan sebagai kuda-kuda.

Istilah tachi digunakan untuk menjelaskan postur tubuh (yang dilihat) dari pinggang ke bawah, sedangkan kamae digunakan untuk menjelaskan postur tubuh secara keseluruhan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk sikap mental seseorang.]

Jodan gamae (kiri depan) dan chudan gamae pada seni beladiri kendo [sumber]
Meskipun terlihat (dan terwujud) dalam bentuk fisik (terutama pada tahap awal latihan), kamae tidak hanya dikaitkan dengan kesiapan secara fisik (mi-gamae) saja melainkan juga kesiapan secara mental (kokoro-gamae).

Perlu Anda ketahui bahwa kamae tidak harus berbentuk seperti orang yang 'siap bertarung'. Kamae mencerminkan kesiapan kita secara fisik dan mental, sehingga posisi berdiri alami pun adalah sebuah kamae asalkan kita siap secara fisik dan mental.

Kamae juga bukan sesuatu yang sifatnya kaku dan statis. Saat sedang ber-kamae, kita harus berkonsentrasi sekaligus tetap rileks dan fleksibel, kita tidak boleh menghentikan gerakan ataupun 'aliran' tubuh kita. Jangan samakan konsentrasi ini dengan fokus atau keadaan yang kaku.

Kamae bukanlah sebuah pose yang harus dipertahankan seperti halnya sebuah patung melainkan postur tubuh yang selalu berubah-ubah tergantung pada situasi pertarungan saat itu.

Kalau begitu kenapa kita diajari bentuk-bentuk kamae saat berlatih beladiri?

Sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut, Anda tentunya mengetahui kalau setiap aliran seni beladiri mempunyai bentuk dan macam kamae yang berbeda-beda, bukan?

Berlatih kamae adalah salah satu latihan paling dasar dalam seni beladiri. Seorang pemula yang baru belajar suatu seni beladiri tidak hanya harus hafal nama dan bentuk dari berbagai macam kamae tetapi juga harus mengetahui makna dan tujuan dari setiap kamae tersebut.

Sebuah teori psikologi yang pernah saya baca menyebutkan bahwa suasana hati dan pikiran akan mempengaruhi postur tubuh serta mimik wajah seseorang; demikian pula sebaliknya, postur tubuh serta mimik wajah akan mempengaruhi pikiran dan perasaan kita.

Kalau Anda tidak percaya coba saja Anda menarik bibir Anda keatas seperti sedang tersenyum (walaupun Anda sedang tidak ingin tersenyum), Anda akan merasakan hati dan pikiran Anda juga ikut 'tersenyum'.

Tujuan dari berlatih (bentuk-bentuk) kamae adalah melatih hati dan pikiran (baca: mental) kita untuk siap menghadapi perkelahian seperti halnya memaksakan diri untuk tersenyum akan membuat hati dan pikiran kita ikut tersenyum.

Kalau sudah terlatih, hal sebaliknya-lah yang akan terjadi: kekuatan mental/ semangat kita-lah yang akan ter-ekspresikan dalam postur tubuh dan mimik wajah. Inilah yang disebut sebagai 'kisei' (kanji: ) yang berarti kekuatan/ semangat hidup (kalau Anda familier dengan manga/ anime One Piece, 'haki' adalah versi lebay dari kisei ini).

Anda yang sering membaca blog saya ini tentunya masih ingat cerita tentang Matsumura "Bushi" Sokon. Di dalam cerita tersebut Matsumura mampu mengalahkan lawannya hanya dengan menggunakan kisei dan kiai-nya saja. Cerita ini menunjukkan bahwa kamae (baca: kesiapan hati) saja bisa membuat lawan ragu-ragu dan membatalkan niatnya untuk menyerang.

[Kalau belum, Anda bisa membaca kisah tentang Matsumura Bushi tersebut disini.]

Kamae
bukan hanya sekedar sebuah 'kembangan', kamae adalah sebuah sikap atau posisi yang mempersiapkan tubuh, hati, dan pikiran kita untuk menghadapi dan atau melakukan serangan. Kamae bukan hanya sekedar postur tubuh tetapi juga 'postur' hati dan pikiran.

Dan seperti halnya semua gerakan dasar lain dalam seni beladiri, kamae harus dikuasai dengan baik sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

17 kamae dalam salah satu aliran seni beladiri Jepang, Shorinji kempo
Kamae--seperti semua hal lainnya dalam seni beladiri--tidak mungkin bisa dikuasai dalam waktu singkat. Menghafalkan berbagai nama serta bentuk kamae mungkin bisa dilakukan dalam waktu 1-2 jam saja, tetapi untuk menguasai sebuah kamae dibutuhkan waktu yang lama, serta latihan yang berulang-ulang dan terus-menerus.

Jadi sudahkah Anda berlatih kamae hari ini?


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 8:47 AM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB