Pariwara

Followers

Kihon alias Latihan Dasar, Pentingkah?

Posted by Yonatan Adi on 2:39 PM

Baru-baru ini saya mengikuti latihan bersama yudansha (sabuk hitam) Shorinji kempo se-Jawa Timur. Latihan bersama tersebut dihadiri oleh salah seorang instruktur internasional WSKO (World Shorinji Kempo Organization) asal Indonesia yaitu Yudhi Siswantoro-sensei.

Di akhir latihan, instruktur dengan tingkatan VII-Dan ini menyampaikan pesan yang intinya adalah kami (para kenshi) harus back to basic alias kembali ke dasar. Tentu saja yang dimaksud oleh beliau bukan kembali ke tingkat dasar alias minarai lagi (lagipula siapa yang mau ;D), melainkan untuk lebih memperbanyak latihan teknik-teknik dasar Shorinji kempo dalam setiap sesi latihan di dojo kami masing-masing.

Image credit: Nick Youngson CC BY-SA 3.0 Alpha Stock Image
Pesan beliau ini membuat dada saya serasa mau meledak. Gimana tidak, saya--yang selalu mementingkan kihon (latihan dasar) saat melatih kohai-kohai saya~dan bahkan pernah menulis postingan tentang pentingnya kihon dalam latihan seni beladiri--merasa di amini oleh pelatih yang diakui kemampuannya secara internasional ini.

Sayangnya, banyak pelaku beladiri (termasuk saya dulu) yang pemahamannya tentang kihon kurang tepat. Banyak yang menganggap kihon hanyalah latihan teknik-teknik dasar pukulan, tendangan, dan atau tangkisan saja. Padahal kihon lebih dari sekedar itu. Saya kutip dari buku pelajaran Shorinji kempo, beberapa gerakan/ teknik/ sikap berikut ini juga termasuk ke dalam kihon:
  • tai gamae (atau macam-macam bentuk kamae)
  • ashi sabaki dan tai sabaki (cara bergerak)
  • umpo ho (footwork)
  • sukui ho (posisi telapak kaki), dan
  • tachi kata (cara berdiri)
Berikut ini adalah daftar lengkapnya:
 
Tai gamae: terdiri atas 8 kuda-kuda byakuren dan 9 kuda-kuda giwa.
 
8 kuda-kuda byakuren antara lain:
  1. byakuren chudan gamae
  2. gassho gamae
  3. hassho gamae
  4. aiki gamae
  5. manji gamae
  6. taiki gamae
  7. gyaku taiki gamae
  8. midare gamae
9 kuda-kuda giwa antara lain:
  1. kesshu gamae
  2. chudan gamae
  3. ichiji gamae
  4. nio gamae
  5. gedan gamae
  6. gyaku gedan gamae
  7. tate musho gamae
  8. yoko musho gamae
  9. fukko gamae
Ashi sabaki, yang terdiri atas:
  1. chidori irimi
  2. sasikae irimi
  3. sasi komi ashi
  4. shorimi
  5. fusemi
  6. hikimi
  7. kaishin
  8. kusshin
  9. ryusui
  10. hiraki sagari
  11. jun sagari
  12. han tenshin
  13. gyaku tenshin
  14. yoko tenshin
  15. sanshoku
  16. furiko alias yoko furimi
  17. han tenkan
  18. zen tenkan
  19. ukemi yang terbagi menjadi dai sharin, mae kaiten, ushiro kaiten, dan yoko kaiten (empitsu mawari, oten yori aki agari), serta tombo gaeri
Umpo ho:
  1. fumi komi ashi >< hiki ashi
  2. mae yose ashi >< ushiro yose ashi
  3. sashi komi ashi >< jun sagari ashi
  4. sashi kae ashi >< hiraki sagari ashi
  5. mae chidori ashi >< ushiro chidori ashi
  6. tobi komi ashi >< ushiro tobi sagari ashi
  7. mae kumo (bukan 'kuma') ashi >< ushiro kumo ashi
  8. zen tensoku >< ko tensoku
*Perhatikan bahwa teknik yang berpasangan memiliki gerakan yang mirip namun dengan arah yang saling berlawanan, dimana teknik yang di depan tanda >< arahnya maju ke depan, sedangkan teknik pasangannya bergerak mundur.
 
Ada juga gerakan kesamping:
  1. yoko ashi
  2. kani ashi
  3. juji ashi
  4. yoko kumi ashi
  5. yoko tensoku, dan
  6. yoko tobi komi ashi,
Serta gerakan berputar:
  1. zen tensoku
  2. gyaku tensoku
  3. han tensoku, dan
  4. nisoku tenkai
Sukui ho dan tachi kata, masing-masing terdiri atas 8 bentuk
 
sukui ho:
  1. heishoku dachi
  2. kaishoku dachi
  3. gyaku choji dachi
  4. mae kagishoku dachi
  5. ato kagishoku dachi
  6. yoko kagishoku dachi
  7. koshoku dachi
  8. hachijishoku dachi
tachi kata:
  1. ku no ji tachi
  2. kiba tachi
  3. heima dachi
  4. shiko dachi
  5. zen kutsu dachi
  6. ko kutsu dachi
  7. neko ashi dachi
  8. fukko dachi
 
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kihon bukan hanya sekedar berlatih gerakannya saja, prinsip dan tujuan dibalik gerakan-gerakan tersebut juga perlu dijelaskan, misalnya kenapa kita sedikit menekuk lutut saat ber-kamae, atau apa tujuan kita mengambil sikap hassho gamae, dan sebagainya.

Dan menurut saya, teori dan filosofi juga bisa dimasukkan ke dalam materi kihon. Hal-hal seperti atemi no go yosho, prinsip nuki (melepas), macam-macam 'senjata' tangan dan kaki, letak kyusho (titik vital), dan masih banyak lagi yang lain.

Banyak sekali pelatih beladiri (tidak hanya di Shorinji kempo) yang kurang memperhatikan latihan dasar bukan karena mereka lupa atau tidak mampu, tetapi karena mereka merasa latihan dasar ini sangat membosankan (terutama bagi pemula). Dan harus diakui, kihon memang sangat menjemukan, bandingkan dengan latihan waza/ teknik misalnya.

Bahkan kalau dilihat sekilas, gerakan-gerakan kihon seperti sukui ho dan tachi kata, terlihat seperti tidak berguna dalam perkelahian ataupun pertandingan, dan itu memang tidak sepenuhnya salah (tetapi juga tidak sepenuhnya benar).

Dalam pertandingan/ perkelahian yang penting adalah kita tidak terkena serangan dan serangan kita bisa mengenai lawan. Tetapi dari mana kita bisa mendapatkan tenaga dan kecepatan untuk menghindar ataupun melakukan serangan? Kalau posisi kaki atau cara berdiri kita saja salah tentu saja kita tidak akan bisa mendapatkan tenaga dan kecepatan yang optimal.

Dan kalau memang tidak penting, kenapa gerakan-gerakan kihon yang 'terlupakan' ini justru menjadi materi ujian paling penting saat kita menempuh ujian kenaikan tingkat menuju shodan?

Mungkin benar kata pakdhe Ebiet: "hanya rumput yang bergoyang yang bisa menjawabnya."


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 2:39 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB