Pariwara

Followers

Istilah Jepang dalam Shorinji Kempo (dan Seni Beladiri Asal Jepang) yang Bikin Binun

Posted by Yonatan Adi on 12:58 PM

Apakah saat ini Anda sedang mempelajari seni beladiri asal Jepang? Kalau iya, hampir bisa dipastikan Anda [terutama yang masih pemula (= minarai)] akan mengalami sedikit (atau banyak??) kesulitan.

Pertama, banyak sekali budaya Jepang (yang terkadang sama sekali berkebalikan dengan budaya kita) yang diadopsi ke dalam tradisi seni beladiri. Beberapa contohnya antara lain menata alas kaki dengan rapi (dan menghadap keluar) di pintu masuk dojo, membersihkan dojo sebelum dan sesudah latihan, 'menghukum' diri sendiri kalau datang terlambat (atau kalau melakukan kesalahan), dan lain sebagainya.

Kedua (dan yang paling sering dikeluhkan bikin binun) adalah penggunaan bahasa Jepang, baik dalam instruksi, hitungan, maupun istilah-istilah di dalam seni beladiri yang bersangkutan. 

Photo credit: geralt

Kenapa tidak diterjemahkan saja ke dalam bahasa setempat?--itu yang mungkin terlintas di pikiran Anda.

Ada dua jawaban untuk pertanyaan ini.

#1. Pertama, penggunaan bahasa Jepang dimaksudkan untuk menghormati tradisi serta asal muasal dari seni beladiri yang bersangkutan.
#2. Kedua, instruksi ataupun istilah-istilah tersebut akan terdengar 'aneh' kalau diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.

Seni beladiri yang sedang saya dalami, yaitu Shorinji kempo, juga menghadirkan masalah yang sama. Banyak sekali minarai--bahkan murid senior--yang mengalami kesulitan untuk menghafal dan atau memahami instruksi maupun istilah-istilah dalam bahasa Jepang ini.

Padahal, menurut hemat saya, kita tidak akan mungkin bisa menguasai (serta mengajarkan kembali) Shorinji kempo (dan juga seni beladiri asal Jepang yang lain) dengan baik kalau kita tidak tahu dan atau tidak memahami berbagai istilah di dalamnya.

Berikut ini adalah beberapa istilah--yang dari pengalaman saya melatih selama hampir 8 tahun--seringkali kurang dipahami (baik dalam arti maupun cara penulisannya) oleh para kohai (junior) maupun senpai (senior) saya.

Hitungan.
Berbeda dengan seni beladiri dan juga cabang olahraga lain di Indonesia, hitungan dalam seni beladiri Jepang adalah 1 - 10 (kebiasaan menghitung di sini adalah 1 - 8, eh bener gak sih?). Hitungan tersebut adalah:
ichi (satu), ni (dua), san (tiga), shi/ yon (empat), go (lima), roku (enam), sichi/ nana (tujuh), hachi (delapan), kyu/ ku (sembilan), dan ju/ to (sepuluh).

Istilah-istilah
Minarai -- pemula
Sensei -- guru, pelatih (meskipun sebenarnya terjemahan ini kurang tepat)
Senpai (sering salah ditulis sempai atau simpe) -- orang yang mulai berlatih lebih dahulu/ lebih lama daripada kita (senior/ kakak)
Kohai -- orang yang mulai berlatih belakangan (junior/ adik)
Dohai -- orang yang mulai berlatih bersama-sama (satu letting) dengan kita
Keri ('geri' kalau diawali dengan kata lain) -- tendangan
Tsuki atau -zuki (bukan 'chuki', apalagi 'cukik', apalagi 'puki m...' ah sudahlah ;p) -- pukulan

Instruksi 
Rei -- memberi salam (kendatipun sebenarnya juga kurang tepat)
Naore -- selesai, kembali ke posisi atau sikap awal
Shugo -- berkumpul (dan berbaris)
Seiretsu -- berbaris dengan rapi
Seiza = chakuza -- duduk dengan lutut (bersimpuh)
Anza -- duduk seperti bersila
Kiritsu -- berdiri
Hajime -- mulai
Yame -- berhenti
Yoi -- bersiap
Sotai -- berpasangan
Kotai -- ganti pasangan
Hidari -- kiri
Migi -- kanan
Mae -- depan
Ushiro = ato -- belakang
Hidari/migi kara -- sisi sebelah kiri/ kanan duluan
Chosoku -- mengatur napas
Happomoku -- membagi pandangan (ke 8 arah mata angin)
Yasume -- istirahat di tempat, posisi tangan seperti kesshu, kaki sedikit terbuka
Zanshin -- kesadaran dan konsentrasi
Kiai -- berteriak (untuk mengharmoniskan tenaga) biasanya dengan mengucapkan "a" atau "un"
Kosha (atau tori) -- penyerang
Shusha (atau uke) -- yang bertahan, 'penerima' serangan
Waza ari (sering salah ditulis washari) -- teknik yang bagus

Istilah-istilah lain yang sering dipakai 
Dojo -- tempat berlatih (kendati sebenarnya ini kurang tepat pula)
Waza -- teknik/ jurus beladiri
Enbu/ embu -- latihan berpasangan dengan hokei
Randori -- sparing, atau perkelahian bebas
Hokei -- teknik/ gerakan yang sudah ditentukan
Renhanko -- gerakan lanjutan/ gerakan 'bebas' yang dilakukan setelah hokei 
Chinkon -- menenangkan pikiran, meditasi
Sazen -- meditasi dalam posisi duduk
Goho -- teknik 'keras', contohnya memukul dan menendang
Juho -- teknik 'lembut', contohnya melepaskan diri dan mengunci
Shin -- jiwa, mental
Gi/ ki -- tenaga
Tai -- badan
Gyo -- latihan, berlatih
Atemi -- memukul badan lawan (ate - dari kata ateru = memukul, mi = badan)
Zenshin (bedakan dengan zanshin) -- bergerak maju
Ura -- sisi yang berlawanan (biasa diartikan sebagai sisi sebelah "luar")
Omote -- sisi yang sama (biasa diartikan sebagai sisi sebelah "dalam")
Uchi/ nai -- sebelah dalam
Soto/ gai -- sebelah luar
Jun -- berurutan
Gyaku -- kebalikan/ berlawanan
Katate -- satu tangan "melawan" satu tangan
Ryote -- dua tangan "melawan" dua tangan
Morote -- dua tangan "melawan" satu tangan


__________

Itulah dia beberapa [yang cukup banyak, dan masih ada banyak lagi ;D] istilah maupun instruksi yang sering dipakai di Shorinji kempo dan mungkin juga di banyak aliran seni beladiri asal Jepang yang lainnya, semoga bisa membantu mengurangi ke-binun-an dan juga bermanfaat bagi pembaca semua.

Osu (ini penulisan yang benar, bukan osh, oss, oush, apalagi ouuch ;p)


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 12:58 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB