Pariwara

Followers

Mau atau Ingin? Ingin atau Mau?

Posted by Yonatan Adi on 9:17 AM

Hari ini kita akan sedikit bermain dengan psikologi. Bukan..., saya bukan ahli psikologi, saya hanya ingin membagikan apa yang menjadi hasil pengamatan saya. Sekali lagi ini hanyalah pendapat saya, jadi kalau Anda punya pendapat lain, silakan berkomentar di kolom komentar.

Kembali ke persoalan...

Anda pastinya pernah menginginkan sesuatu bukan? Nah, apabila Anda menginginkan sesuatu, menurut Anda manakah ungkapan yang lebih kuat, "mau" atau "ingin"?

"Mau" dan "ingin" adalah ungkapan yang sama-sama menyatakan keinginan untuk mendapatkan sesuatu, tetapi "mau" dan "ingin" sebenarnya mempunyai makna yang berbeda. Silakan Anda bandingkan dua kalimat berikut ini:

"Aku ingin makan klepon"

dengan

"Aku mau makan klepon"

Manakah kira-kira yang lebih mendekati kenyataan bahwa orang yang mengucapkan kalimat tersebut akan benar-benar makan klepon?

Atau kalimat berikut--yang sering kita dengar di RS dari pasien-pasien dengan penyakit kronis: "Aku ingin sembuh" dengan "Aku mau sembuh", manakah kira-kira pasien yang lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan kesembuhan?

Kata "ingin" hanya mengungkapkan keinginan tanpa kemauan yang benar-benar kuat untuk mendapatkan hal yang diinginkan. Dihati kecilnya, orang yang mengucapkannya tahu bahwa dirinya tidak atau belum bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.

Sedangkan kata "mau" mengungkapkan keinginan yang benar-benar kuat untuk mendapatkan sesuatu, orang yang mengucapkannya akan melakukan apapun (yang positif tentunya) untuk mendapatkan keinginannya baik dalam tindakan maupun dalam pikirannya.

Photo creditUnsplash
Misalnya contoh di atas, pasien yang INGIN sembuh "hanya" menginginkan kesembuhan, tetapi orang tersebut tidak mau benar-benar berusaha untuk sembuh, dia tidak mau rutin berobat, gak mau melakukan saran dari dokter, serta selalu merasa pesimis dan putus asa. Pasien yang MAU sembuh, akan melakukan apapun (sekali lagi yang positif) untuk mendapatkan kesembuhan, dia akan rutin berobat, menuruti saran dokter, dan selalu berpikiran positif.

Lalu apa hubungannya dengan seni beladiri? Selalu ada hubungannya bro :-).

Semua orang pasti ingin bisa membela diri (dan orang-orang yang disayanginya) apabila keadaan membutuhkan, tetapi hanya sedikit orang saja yang benar-benar mau membayar harganya (seperti Anda yang sedang membaca postingan ini).

Kalau Anda hanya "ingin" bisa beladiri caranya sangat mudah, Anda bisa melakukannya sambil bermalas-malasan, sambil menonton film laga kungfu dan membayangkan diri Anda sebagai tokoh utama dari film tersebut.

Akan tetapi kalau Anda "mau" untuk bisa beladiri maka Anda harus mau juga menjalani proses latihan yang berat dan menyakitkan (dan terkadang membosankan), Anda juga harus mau menyediakan waktu untuk berlatih setiap hari. {Ya, berbeda dengan aktivitas olahraga lain yang bisa Anda lakukan 2-3 kali seminggu, latihan beladiri menuntut Anda untuk berlatih setiap hari. Yang perlu jadi catatan disini adalah bahwa latihan seni beladiri tidak hanya melulu latihan teknik beladiri (yang berupa memukul, menendang, menangkis, membanting, mengunci, dan sebagainya), latihan pernapasan, meditasi, dan yoga juga termasuk dalam latihan seni beladiri.} Terdengar berat? Ya, sangat berat bahkan, tetapi kalau Anda punya keMALUan keMAUan semua akan terasa (lebih) ringan (dikit) ;-). 

Jadi termasuk yang manakah Anda?


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 9:17 AM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB