Banyak ahli beladiri yang sependapat dengan saya bahwa bertahan adalah unsur yang lebih dominan (daripada menyerang) dalam seni beladiri.
Tetapi, sebagus apapun kemampuan kita untuk bertahan, kalau kita terus menerus mendapatkan serangan, bukannya lama-kelamaan pertahanan kita akan jebol juga?
Kalau kita hanya "bertahan" secara 'pasif' dalam artian hanya menangkis dan atau berkelit dari serangan lawan saja... ya memang benar, hampir bisa dipastikan kita akan babak belur.
Tetapi, sebagus apapun kemampuan kita untuk bertahan, kalau kita terus menerus mendapatkan serangan, bukannya lama-kelamaan pertahanan kita akan jebol juga?
Kalau kita hanya "bertahan" secara 'pasif' dalam artian hanya menangkis dan atau berkelit dari serangan lawan saja... ya memang benar, hampir bisa dipastikan kita akan babak belur.
Karena stamina dan konsentrasi kita tentunya sangat terbatas, kita tidak bisa terus-terusan hanya "bertahan" saja, selain itu bukan beladiri namanya kalau kita hanya terus "bertahan" (karena akan lebih tepat kalau disebut bunuh diri ;D).
Yang dimaksud dengan "bertahan" dalam membela diri bukan hanya sekedar bertahan secara 'pasif' saja melainkan bertahan secara 'aktif' dalam artian bertahan (berkelit dan atau menangkis serangan lawan) sambil terus mencari peluang untuk melakukan serangan balik (atau untuk kabur).
Tentu saja, kemampuan untuk bisa melihat peluang ini tidak didapatkan dengan mudah, dan tidak ada cara lain untuk mengembangkannya selain melalui proses latihan yang panjang dan berkesinambungan.
Terus kapan sih sebenarnya peluang itu muncul? Dalam perkelahian/ pertandingan ada saat-saat tertentu dimana biasanya pertahanan lawan menjadi terbuka dan memberi kita kesempatan untuk melakukan serangan balik. Peluang tersebut datang terutama dalam beberapa situasi sebagai berikut:
#1. Sikap berdiri lawan yang buruk
Sikap berdiri yang membuat satu atau beberapa bagian tubuh "terbuka" tanpa perlindungan tentu saja akan memberi kita peluang untuk melakukan serangan kearah bagian yang terbuka tersebut.
Tetapi hati-hati, terkadang seseorang sengaja berdiri dengan sikap yang "buruk" karena ingin memancing kita untuk melakukan serangan dengan cara dan ke arah yang doi inginkan. Sikap berdiri "buruk" yang disengaja ini biasa disebut oleh para kenshi (praktisi Shorinji kempo) sebagai "sashoi".
#2. Lawan berusaha untuk melakukan serangan
Saat seseorang melakukan serangan, biasanya pertahanan dirinya akan terbuka. Itulah kenapa pihak yang menyerang duluan biasanya akan mengalami kekalahan.
Kenapa bisa begitu? Karena saat melakukan serangan, tubuh dan pikiran seseorang mau tidak mau akan terpusat pada serangan yang dilakukannya serta melupakan pertahanan dirinya.
Yang dimaksud dengan "bertahan" dalam membela diri bukan hanya sekedar bertahan secara 'pasif' saja melainkan bertahan secara 'aktif' dalam artian bertahan (berkelit dan atau menangkis serangan lawan) sambil terus mencari peluang untuk melakukan serangan balik (atau untuk kabur).
Tentu saja, kemampuan untuk bisa melihat peluang ini tidak didapatkan dengan mudah, dan tidak ada cara lain untuk mengembangkannya selain melalui proses latihan yang panjang dan berkesinambungan.
Terus kapan sih sebenarnya peluang itu muncul? Dalam perkelahian/ pertandingan ada saat-saat tertentu dimana biasanya pertahanan lawan menjadi terbuka dan memberi kita kesempatan untuk melakukan serangan balik. Peluang tersebut datang terutama dalam beberapa situasi sebagai berikut:
#1. Sikap berdiri lawan yang buruk
Sikap berdiri yang membuat satu atau beberapa bagian tubuh "terbuka" tanpa perlindungan tentu saja akan memberi kita peluang untuk melakukan serangan kearah bagian yang terbuka tersebut.
Tetapi hati-hati, terkadang seseorang sengaja berdiri dengan sikap yang "buruk" karena ingin memancing kita untuk melakukan serangan dengan cara dan ke arah yang doi inginkan. Sikap berdiri "buruk" yang disengaja ini biasa disebut oleh para kenshi (praktisi Shorinji kempo) sebagai "sashoi".
#2. Lawan berusaha untuk melakukan serangan
Saat seseorang melakukan serangan, biasanya pertahanan dirinya akan terbuka. Itulah kenapa pihak yang menyerang duluan biasanya akan mengalami kekalahan.
Kenapa bisa begitu? Karena saat melakukan serangan, tubuh dan pikiran seseorang mau tidak mau akan terpusat pada serangan yang dilakukannya serta melupakan pertahanan dirinya.
Image credit: johnhain | via pixabay.com |
Saat kita berhasil mementahkan suatu serangan, entah itu dengan menghentikan ataupun dengan membalikkannya, maka dalam waktu sepersekian detik kita telah berhasil menaklukkan lawan kita. Waktu yang sangat singkat ini menciptakan peluang yang disebut dengan "gosen hissho no kikai" atau yang secara harfiah berarti "peluang atas kemenangan yang datang dengan mengambil inisiatif terakhir".
#4. Saat serangan lawan terhenti
Serangan bertubi-tubi sekalipun tidak akan berlangsung selamanya. Serangan tersebut suatu saat pasti akan berakhir atau berhenti. Peluang untuk melakukan serangan balik terjadi segera sebelum lawan mengubah langkah ke posisi bertahan ataupun posisi menyerang berikutnya.
#5. Saat lawan mengubah sikap berdirinya
Peluang untuk melakukan serangan balik juga bisa muncul saat lawan merasa bahwa teknik yang dilancarkannya tidak cukup baik (berhasil kita hindari ataupun kita mentahkan) untuk kemudian bergerak mengubah sikap berdiri sebagai persiapan untuk melakukan serangan berikutnya.
__________
Tentu saja masih ada banyak lagi saat-saat lain dimana pertahanan lawan menjadi terbuka, tetapi kuncinya tetaplah sama yaitu melakukan serangan balik yang efektif secepat dan setepat mungkin.
Perlu diingat bahwa peluang yang muncul dalam suatu perkelahian/ pertandingan tidak akan tersaji untuk selamanya (dan mungkin tidak akan muncul untuk kali kedua), karena itulah untuk bisa mengambil keuntungan dari peluang itu kita wajib memiliki kejelian serta refleks dan kecepatan reaksi yang ruaar biasa. Berita bagusnya adalah semua itu bisa dilatih.
Perlu diingat bahwa peluang yang muncul dalam suatu perkelahian/ pertandingan tidak akan tersaji untuk selamanya (dan mungkin tidak akan muncul untuk kali kedua), karena itulah untuk bisa mengambil keuntungan dari peluang itu kita wajib memiliki kejelian serta refleks dan kecepatan reaksi yang ruaar biasa. Berita bagusnya adalah semua itu bisa dilatih.
Jadi cukupkah bertahan? (jawaban: tidak)
0 komentar:
Post a Comment