Saya buka postingan saya kali ini dengan sebuah foto langka yang diambil pada tahun 1967.
Dua orang di dalam foto tersebut adalah pendiri Shorinji kempo, So Doshin (kiri) dan bapak Marijum Sudirohadiprodjo, wakil ketua umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) saat itu. Mereka berdua tampaknya tengah memperagakan 'ryusui', salah satu teknik tai sabaki atau olah tubuh dalam Shorinji kempo.
Namun bukan hal itu yang mau saya bahas.
Dalam postingan kali ini saya akan sedikit membagikan informasi yang mungkin tidak diketahui oleh khalayak ramai.
Ternyata Shorinji kempo dan IPSI pernah (dan semestinya masih) mengadakan perjanjian kerjasama dengan tujuan untuk saling bekerja sama dalam menaikkan taraf mutu dari masing-masing seni beladiri dan juga untuk bekerja sama guna menjalin hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
Dua orang di dalam foto tersebut adalah pendiri Shorinji kempo, So Doshin (kiri) dan bapak Marijum Sudirohadiprodjo, wakil ketua umum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) saat itu. Mereka berdua tampaknya tengah memperagakan 'ryusui', salah satu teknik tai sabaki atau olah tubuh dalam Shorinji kempo.
Namun bukan hal itu yang mau saya bahas.
Dalam postingan kali ini saya akan sedikit membagikan informasi yang mungkin tidak diketahui oleh khalayak ramai.
Ternyata Shorinji kempo dan IPSI pernah (dan semestinya masih) mengadakan perjanjian kerjasama dengan tujuan untuk saling bekerja sama dalam menaikkan taraf mutu dari masing-masing seni beladiri dan juga untuk bekerja sama guna menjalin hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang.
Berikut adalah isi dari perjanjian tersebut:
Surat pernyataan bersama
Pada tanggal 30 Maret 1966 telah mengadakan kunjungan persahabatan ke Republik Indonesia di Jakarta wakil-wakil dari Nippon Shorinji Kempo.
Pada tanggal 24 Agustus 1967 wakil ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Marijum Sudirohadiprodjo mengunjungi Jepang dalam rangka tugas pemerintah atas dasar surat putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 051/1967 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Agustus 1967 di Jakarta.
Atas usaha dari Kepala Bagian Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang Drs. Enoch Amangku telah diadakan pertemuan di KBRI antara pihak Jepang yang diwakili oleh ketua Shorinji Kempo Daerah Tokyo Prof. Shigeru Uchiyama, Pelatih Shorinji Kempo Tokyo dari Agriculture University Kazuyoshi Hino dan Pelatih Shorinji Kempo Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang Mitsuhiko Nishiki; dan pihak Indonesia yang diwakili oleh wakil ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Marijum Sudirohadiprodjo, Kepala Bagian Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia Jepang Drs. Enoch Amangku dan Ketua Bagian Olahraga PPI Jepang Bambang Hidayat.
Antara Ikatan Nippon Shorinji Kempo dan Ikatan Pencak Silat Indonesia telah diadakan perjanjian kerjasama untuk saling bekerjasama dalam menaikkan taraf mutu masing-masing, bekerjasama untuk persahabatan Indonesia dan Jepang dengan menjunjung tinggi masing-masing lapangannya.
Surat perjanjian kerjasama ini dibuat di KBRI Tokyo pada tanggal 31 Agustus 1967 dan ditandatangani oleh masing-masing pihak dibawah ini.
Setahu saya (setahu saya lho ya), dari sekian banyak seni beladiri "impor" yang ada di Indonesia, baru Shorinji kempo saja yang memiliki hubungan resmi semacam ini dengan pencak silat (dalam hal ini IPSI).
Bahkan tidak sebatas itu saja, dari beberapa sumber yang saya dapatkan, Shorinji kempo yang diwakili oleh shihan So Doshin dan bapak Marijum Sudirohadiprodjo yang merupakan seorang pendekar dari salah satu perguruan silat di Indonesia ini saling mengangkat saudara, tetapi saya belum bisa mengkonfirmasi kebenaran dari berita ini. Mungkin ada diantara Anda para pembaca yang bisa memberi konfirmasi benar tidaknya berita ini?
Surat pernyataan bersama
Pada tanggal 30 Maret 1966 telah mengadakan kunjungan persahabatan ke Republik Indonesia di Jakarta wakil-wakil dari Nippon Shorinji Kempo.
Pada tanggal 24 Agustus 1967 wakil ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Marijum Sudirohadiprodjo mengunjungi Jepang dalam rangka tugas pemerintah atas dasar surat putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 051/1967 yang dikeluarkan pada tanggal 12 Agustus 1967 di Jakarta.
Atas usaha dari Kepala Bagian Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang Drs. Enoch Amangku telah diadakan pertemuan di KBRI antara pihak Jepang yang diwakili oleh ketua Shorinji Kempo Daerah Tokyo Prof. Shigeru Uchiyama, Pelatih Shorinji Kempo Tokyo dari Agriculture University Kazuyoshi Hino dan Pelatih Shorinji Kempo Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Jepang Mitsuhiko Nishiki; dan pihak Indonesia yang diwakili oleh wakil ketua umum Ikatan Pencak Silat Indonesia Marijum Sudirohadiprodjo, Kepala Bagian Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia Jepang Drs. Enoch Amangku dan Ketua Bagian Olahraga PPI Jepang Bambang Hidayat.
Antara Ikatan Nippon Shorinji Kempo dan Ikatan Pencak Silat Indonesia telah diadakan perjanjian kerjasama untuk saling bekerjasama dalam menaikkan taraf mutu masing-masing, bekerjasama untuk persahabatan Indonesia dan Jepang dengan menjunjung tinggi masing-masing lapangannya.
Surat perjanjian kerjasama ini dibuat di KBRI Tokyo pada tanggal 31 Agustus 1967 dan ditandatangani oleh masing-masing pihak dibawah ini.
Setahu saya (setahu saya lho ya), dari sekian banyak seni beladiri "impor" yang ada di Indonesia, baru Shorinji kempo saja yang memiliki hubungan resmi semacam ini dengan pencak silat (dalam hal ini IPSI).
Bahkan tidak sebatas itu saja, dari beberapa sumber yang saya dapatkan, Shorinji kempo yang diwakili oleh shihan So Doshin dan bapak Marijum Sudirohadiprodjo yang merupakan seorang pendekar dari salah satu perguruan silat di Indonesia ini saling mengangkat saudara, tetapi saya belum bisa mengkonfirmasi kebenaran dari berita ini. Mungkin ada diantara Anda para pembaca yang bisa memberi konfirmasi benar tidaknya berita ini?
0 komentar:
Post a Comment