Pariwara

Followers

Penguasaan Prinsip-Prinsip Beladiri, Pentingkah?

Posted by Yonatan Adi on 1:36 PM

Jika A, B, dan C adalah bilangan bulat positif antara 1-9, berapakah nilai A, B, dan C?

...
 
...
 
Setelah menebak-nebak serta melakukan trial and error selama beberapa jam... eh menit ding, saya pun menemukan jawabannya, A = 9, B = 1, dan C = 8, bagaimana dengan Anda?

Namun, ternyata ada cara yang lebih mudah dan lebih cepat ketimbang hanya dengan menebak. Cara ini memang masih melibatkan terka-menerka, tetapi dengan menggunakan cara ini kita bisa memperkecil ruang lingkup tebakan kita.
 
Langkah pertama adalah dengan mencari nilai terbesar dari BAAC; dengan mengumpamakan A = 7, B = 8, dan C = 9, maka kita akan mendapatkan hasil yang nilainya paling besar.
 
777 + 888 + 999 =  2664
 
Dari sini kita mendapatkan nilai terbesar dari BAAC adalah 2664, karena nilai terbesar tersebut tidak lebih dari 3000 dan B ≠ 0, maka kita bisa memperkirakan bahwa nilai B adalah 2 atau 1.
 
Langkah kedua kita akan mensubstitusi B dengan angka 2 (dan atau 1) itu, sehingga penjumlahan tersebut akan menjadi:
AAA + 222 + CCC = 2AAC, atau
AAA + 111 + CCC = 1AAC

Setelah itu kita akan melihat penjumlahan di lajur/ kolom paling kanan yaitu A + B + C = C, dengan mensubstitusi B menggunakan angka 2 (dan atau 1), kita akan mendapatkan A + 2 + C = C (atau A + 1 + C = C).
Karena  A + 2 + C = C, maka C (untuk penjumlahan ini) pastilah sebuah angka satuan dari dua digit angka yang nilainya kurang dari 20, atau kalau dituliskan A + 2 + C = 10 + C, dengan begitu kita akan mendapatkan nilai A adalah 8; atau--dengan menggunakan operasi penjumlahan yang satunya (yang mana nilai B diperkirakan sama dengan 1)--kita bisa mendapatkan nilai A = 9.

Langkah berikutnya kita akan mensubstitusi A dengan angka 8 atau 9 ini:
888 + 222 + CCC = 288C, atau
999 + 111 + CCC = 199C
 
Lantas bagaimana kita mencari nilai C?
Ingat bahwa nilai terbesar dari BAAC adalah 2664, dengan begitu penjumlahan 888 + 222 + CCC = 288C gugur dengan sendirinya dan tersisa penjumlahan 999 + 111 + CCC = 199C, sehingga kita bisa memastikan bahwa A = 9 dan B = 1.

Kemudian dengan menjumlahkan angka 999 dengan 111 kita akan mendapatkan hasil 1110 => 1110 + CCC = 199C => 199C - 1110 = 88C, dengan begitu kita bisa mendapatkan nilai C = 8, sehingga penjumlahan tersebut akan menjadi seperti ini:
 
Lebih cepat dan lebih mudah bukan?

 
"Ini blog tentang matematika atau blog tentang seni beladiri sih?", mungkin Anda bertanya-tanya.

Poin yang ingin saya sampaikan adalah: "Dengan melakukan trial and error pun kita pasti akan mendapatkan hasilnya, akan tetapi kalau kita tahu konsep (serta prinsip)-nya, hasil itu akan lebih cepat kita dapatkan" (mungkin ini adalah quote super tergoblok... eh maksud saya quote Goblog ter-super sejauh ini ;D).

Saya akui saya bukan seorang yang jago matematika, tetapi saya tetap bisa memecahkan problem matematika ini dengan cukup mudah... (baiklah, agak kesulitan dikiiit ;p) dengan cara "coba sana coba sini, berpikir sebentar untuk kemudian mencoba lagi dan lagi".

Sama halnya seperti dalam latihan beladiri. Saat berlatih waza/ teknik beladiri hal seperti itu juga lah yang saya lakukan. Praktek sana praktek sini, disakiti berkali-kali, pura-pura sedikit berpikir sambil beristirahat... eh sambil menahan rasa sakit kemudian mencoba praktek lagi; dan hasilnya--meski belum sempurna--saya bisa menguasai waza tersebut.

Dan tidak, bukan karena saya tidak tahu prinsip dibalik waza tersebut, saya sedikit banyak sudah mengetahui prinsip di balik waza yang saya pelajari, tetapi berbeda dengan "ilmu" matematika yang mana dengan menguasai konsep (baca: prinsip) kita sudah bisa mengerjakan soal sesulit apapun kelihatannya, "seni" beladiri tetap membutuhkan latihan yang harus dilakukan secara berulang-ulang.
 
Secara "otak" mungkin kita sudah paham, tetapi secara "jasmani" badan kita belum lah paham. Untuk bisa memahamkan badan inilah kita harus berulang kali mencoba dan berulang kali pula merasakan sakit terkena waza. Otak yang pintar belum tentu akan membuat kita--meminjam istilah dari Kelatnas Perisai Diri--"pandai silat" juga. Memahami prinsip dibalik suatu gerakan atau teknik beladiri tidak serta merta membuat kita terampil melakukannya. Akan tetapi tanpa memahami prinsip, kita akan mengalami kesulitan untuk bisa menguasai suatu teknik beladiri dengan baik.

Tetapi jangan salah, tanpa mengetahui prinsip pun, kita tetap bisa menguasai waza, teknik, maupun gerakan sesulit apapun itu asalkan kita mau berlatih dan berlatih (serta terus berlatih), namun jangan kaget kalau nantinya kita akan mendapati kesulitan saat harus mengajarkan kembali waza, teknik, ataupun gerakan tersebut kepada junior, murid, ataupun siswa kita. Imbasnya, kalau sampai ada junior, murid, atau siswa kita yang bertanya mengenai teknik yang sedang kita ajarkan, keluarlah kata-kata mutiara: "pokoknya harus begitu".

Jadi, sepenting apakah pengetahuan mengenai prinsip dari suatu waza atau gerakan beladiri? Kalau Anda berniat meniti karir di bidang kepelatihan, penguasaan prinsip adalah suatu hal yang mutlak; akan tetapi kalaupun Anda hanya sekedar ingin berlatih beladiri saja, penguasaan prinsip tetap akan sangat membantu proses latihan Anda.

Sebagai penutup, saking pentingnya pengetahuan tentang prinsip ini, di seni beladiri yang sedang saya dalami, mengetahui prinsip gerakan ataupun teknik beladiri adalah salah satu poin yang tercantum dalam 8 sikap kunci terhadap latihan, bagaimana dengan seni beladiri Anda?


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 1:36 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB