Pariwara

Followers

Problem Beladiri... eh Problem Matematika yang Sedang Viral

Posted by Yonatan Adi on 3:00 PM

Berapakah hasil dari÷ 2(2 + 2)?


... saya akan beri Anda waktu untuk menjawab...

...

...

Yak, waktunya habis ;D 

Kalau Anda pernah membaca postingan saya tentang urutan pengerjaan operasi matematika, Anda pasti akan langsung bisa menjawab soal tersebut dengan sangat mudah.

Andaikata Anda belum pernah membaca postingan tersebut... terlalu... *ehem* jangan khawatir karena saya akan sedikit membahasnya lagi disini.
 
Berdasarkan aturan PEMDAS, urutan pengerjaan dari operasi matematika tersebut adalah sebagai berikut:

÷ 2(2 + 2) => 8 ÷ 2(4) => 4(4) = 16

Ini adalah jawaban yang tepat berdasarkan interpretasi PEMDAS modern.
 
Namun tahukah Anda bahwa 100 tahun yang lalu, jawaban dari soalan di atas bukanlah 16 melainkan 1? Tahukah Anda bahwa kalau Anda menjawab 16 di tahun 1917 Anda akan menjadi bahan tertawaan seisi dojo... eh maksud saya seisi dunia?

Sebenarnya aturan PEMDAS pada saat itu tidak jauh berbeda dengan aturan PEMDAS masa kini dimana ÷ 2(2 + 2) sama dengan ÷ 2(4), akan tetapi saat itu ada satu aturan khusus yakni jika ada suatu operasi pembagian maka ruas sebelah kiri harus dibagi dengan ruas sebelah kanan, atau dengan kata lain jika ada operasi matematika x ÷ 2y maka hasilnya sama dengan x dibagi dengan hasil kali dari 2 dan y.
 
Berdasarkan aturan tersebut maka÷ 2(4) => 8 ÷ 8 = 1.
 
"Soalan itu kan sangat ambigu, jawaban 16 ataupun 1 sepertinya dua-duanya bisa dibenarkan", mungkin pertanyaan ini yang terlintas di pikiran Anda.
 
Sebenarnya, operasi matematika yang saya tuliskan di atas bisa disamakan dengan kalimat ambigu berikut ini:
"Bisakah Anda menggambar segitiga sama kaki?"
Ada dua interpretasi untuk kalimat ini
1. Anda menggambar bangun datar "segitiga sama kaki", atau
2. Anda menggambar segitiga "dengan menggunakan" kaki.
 
Dua-duanya bisa dibenarkan, tergantung interpretasi kita untuk kata "sama".
 
Mungkin di jaman 'dulu' (yang tata bahasanya masih baku), orang akan langsung menjawab pertanyaan tersebut dengan menggambar bangun segitiga sama kaki; tetapi di jaman now--yang tata bahasanya sudah kacau gara-gara penggunaan bahasa slang dan bahasa gaul--barangkali alternatif nomor 2 lah yang akan menjadi jawaban Anda.
 
Demikian pula saya tidak mengatakan bahwa 16 adalah jawaban yang paling tepat, 16 adalah jawaban yang tepat berdasarkan interpretasi PEMDAS saat ini.

Hasil penghitungan menggunakan kalkulator google

Begitupun dengan seni beladiri...
 
Kalau Anda pernah membaca postingan saya tentang lebih dulu mana antara menulis dengan berbicara, Anda tentunya tahu bahwa berdasarkan teori saya seni beladiri terbentuk karena orang-orang jaman baheula yang "mencatat" serta membakukan gerakan-gerakan yang mereka lakukan saat sedang bergumul (baca: berkelahi) dan yang membuat mereka memenangkan pergumulan tersebut, untuk kemudian diajarkan kepada generasi berikutnya.

Dengan kata lain, latihan beladiri kita saat ini hanyalah "membaca" catatan dari para pendahulu kita untuk kemudian kita "ucapkan" kembali saat melakukan sparing, saat bertanding di gelanggang pertandingan, ataupun (semoga tidak pernah) dalam pertarungan yang sebenarnya.
 
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah: "Manakah cara berlatih beladiri yang benar? (1)meniru para pendahulu kita (berkelahi dulu baru menyusun jurus dan waza), atau (2)mempelajari jurus dan waza terlebih dulu untuk kemudian baru 'dipraktekkan'?"
 
Tidak ada yang salah dengan kedua jawaban tersebut; atau kalau dibalik, dua-duanya adalah jawaban yang tepat.
 
Tergantung pada interpretasi (baca: tujuan) Anda berlatih beladiri, kalau Anda ingin menjadi seorang petarung hebat yang tidak pernah kalah sekalipun dalam perkelahian seperti saya ;D, maka cara pertama adalah pilihan yang terbaik (asalkan Anda bisa bertahan hidup melalui prosesnya ;D); tetapi kalau Anda berlatih beladiri "hanya" untuk berjaga-jaga, untuk pengembangan diri, dan/atau untuk sekedar mencari keringat, maka cara kedua adalah opsi yang lebih tepat.
 
Poinnya adalah tidak ada kebenaran mutlak di dunia ini, kebenaran (bukan kebetulan) sejati hanyalah milik Tuhan pencipta semesta alam beserta isinya #bijakmodeon.
 
Tetap sehat dan selamat berlatih.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:00 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB