Pariwara

Followers

Membela Diri itu Kehendak Tuhan??

Posted by Yonatan Adi on 3:27 PM

Barusan... dan ini benar-benar barusan saja, mungkin baru beberapa menit yang lalu, dari ruangan saya di lantai 2, saya mendengar seseorang yang hendak periksa rapid test berkata dengan entengnya: "Nang M*d*r* gak onok corona, kok ndadak ditutup-tutup barang, lara iku ya wis kersane Gusti Allah" (terj: di M*d*r* tidak ada corona, kenapa kok harus ditutup segala, sakit itu ya sudah kehendak Tuhan).
 
Super banget gak sih? (jawab: TIDAK)

Ya memang betul kalau rejeki, jodoh, dan ajal itu ada di tangan Tuhan, tapi ndak segitunya juga kalee. Kalau memang sesimpel itu kenapa tidak tiduran saja di rel kereta api misalnya, toh kalau memang belum waktunya sampeyan koit, sampeyan juga nggak bakalan koit kok, berani coba?

... emosi aku...


... tapi bersyukur juga sih karena saya jadi dapat ide untuk menulis hihihi.

... *ahem*...

Sekarang tahu kan kenapa pandemi covid ini, terutama di negara kita, tidak kunjung selesai? Karena banyak oknum masyarakat yang berpikiran bebal seperti contoh di atas, entah salah siapa hingga pemikiran sebagian besar rakyat +62 bisa salah kaprah begini (tapi jangan salahkan bunda yang mengandung lho ya?;D).

Memang benar kalau segala sesuatu itu Tuhan yang menentukan, tetapi bukan berarti kita hanya pasrah berserah saja, kita juga punya "tugas" yaitu ber-ikhtiar dan jangan pernah mencoba untuk mencobai Tuhan.

Dan Anda tahu? Anda (dan juga saya) berlatih beladiri karena mau menjalankan "tugas" tersebut.
 
Musibah (baca: terlibat dalam perkelahian) bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, terus apakah kita hanya akan "halah, kalau memang sudah kehendak Tuhan saya harus dipukul orang, ya biarlah saya dipukul orang" begitu saja? Tidak bukan. Kita tentu saja akan melakukan segala daya dan upaya supaya tidak sampai kena pukul.
 
Caranya bagaimana?
 
Salah satunya adalah dengan berlatih seni beladiri.

Photo credit: Alexas_Fotos | via pixabay.com
Dengan berlatih beladiri kita akan memiliki kemampuan untuk menghindar dari yang namanya terkena pukulan. Tidak hanya dengan mempraktekkan tai sabaki ataupun teknik-teknik uke (tangkisan) saja, tetapi dengan menghindar dari perkelahian itu sendiri.

Ya benar, seorang praktisi beladiri, atau lebih tepatnya praktisi gendai budo, tidak pernah diajari untuk memulai perkelahian, mereka diajari justru untuk menghentikan (dan juga mencegah terjadinya) perkelahian.

Karakter huruf kanji "bu" dalam kata budo secara harfiah memiliki arti menghentikan tombak; maknanya adalah bahwa pe-budo memiliki tugas mulia untuk menghentikan pertikaian, baik pertikaian yang melibatkan dirinya sendiri ataupun pertikaian antara dua orang (atau lebih) selain dirinya. Dan berbeda dengan negeri ♪ lalala , menghentikan pertikaian tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan omongan semata. Kalau tinju sudah melayang, omongan semanis dan seindah apapun tidak akan bisa menghentikannya. Seandainya sudah terjadi, kita harus menghentikan adu jotos itu terlebih dulu baru bisa mendamaikan dua orang yang sedang bertikai ataupun mengajak bicara orang yang menyerang kita.

Untuk menghentikan adu jotos tentu saja kita membutuhkan keterampilan beladiri; tetapi ada syaratnya: jangan mengaplikasikan keterampilan beladiri kita secara sembarangan dan berlebihan sehingga menyebabkan cedera (atau lebih parah) kepada orang lain. Kita harus berpegang pada prinsip "fusatsu katsujin" yang berarti tidak membunuh (atau menyakiti) tetapi menguatkan. Kalau memang harus memukul, menendang, ataupun membanting dan mengunci, lakukan tidak dengan niat menghabisi, namun hanya untuk membuat kapok dan membuat lawan kehilangan hasrat untuk melanjutkan perkelahian.

Sebagai penutup, sah-sah saja Anda berpikir "kalau memang kehendak Tuhan ya sudah biarlah terjadi" asalkan hanya diri Anda sendiri saja yang merasakan efeknya, tetapi kalau sampai orang lain yang tidak tahu apa-apa juga ikut merasakan efeknya... Anda harus menghadapi saya dulu (Anda tahu kan kalau saya tidak pernah kalah saat berkelahi?), hehehe bercanda piss ^-^v.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:27 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB