Pariwara

Followers

Otot Gede = Pukulan Keras?

Posted by Yonatan Adi on 9:29 AM

Pernahkah Anda bertanya-tanya gimana sih rasanya dipukul oleh seseorang yang tubuhnya berotot namun bukan seorang praktisi beladiri (misalnya binaragawan atau atlet olahraga angkat berat)?

Sakit? Tentu saja.
 
Tetapi apakah pukulan mereka akan mempunyai efek 'merusak' yang sama atau bahkan mungkin lebih besar daripada pukulan dari seorang praktisi beladiri?

Simak sampai habis untuk mengetahui jawabannya.

Seorang yang ototnya gede belum tentu punya tenaga yang besar, demikian pula sebaliknya.

Tenaga dan besar-kecilnya otot adalah dua hal yang tidak saling berhubungan. Kalau Anda pernah membaca postingan saya tentang kekuatan dan tenaga, Anda pastinya tahu bahwa kekuatan adalah energi 'potensial' (yang tersimpan) di dalam otot, sedangkan tenaga adalah energi 'kinetik' yang bersumber dari gerakan otot, tendon, serta ligamen yang bekerja secara simultan dan harmonis.

Photo credit: claudioscot
Banyak orang--termasuk saya dulu--berpikiran bahwa tenaga pukulan hanya berasal dari kekuatan otot-otot lengan saja, tetapi hal ini tidaklah tepat. Tenaga pukulan tidak hanya berasal dari kekuatan otot lengan, tetapi juga berasal dari pijakan kaki, putaran pinggul, serta 'daya ledak' pukulan.

Yang saya maksud daya ledak disini adalah kemampuan untuk mengubah kondisi otot (di seluruh) tubuh yang sebelumnya rileks menjadi tegang disaat pukulan mengenai sasaran. Atau dengan kata lain, untuk mendapatkan daya ledak yang optimum, otot-otot di tubuh kita harus serileks mungkin sebelum dan selama melancarkan pukulan dan baru menegangkannya sesaat sebelum pukulan tersebut mengenai sasaran. Semakin lebar margin atau perbedaan antara kondisi rileks dan tegang ini maka pukulan kita akan semakin eksplosif. Semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk mengubah kondisi otot yang rileks menjadi tegang juga akan meningkatkan daya ledak pukulan kita.

Pukulan juga akan menjadi semakin efektif dan efisien kalau kita menyasar titik-titik tertentu pada tubuh manusia. Titik-titik khusus ini dikenal sebagai kyusho. Kyusho didefinisikan sebagai titik anatomi di tubuh manusia yang relatif 'lemah' sehingga dengan tenaga yang relatif kecil (dengan sudut dan kecepatan tertentu), pukulan ke arah titik-titik tersebut akan memberi dampak yang besar. Contoh kyusho yang paling mudah dikenali adalah "suigetsu" (solar plexus/ ulu hati) dan "mikaduki" (1/3 belakang rahang bawah).

Jadi menjawab pertanyaan apakah pukulan dari seorang yang berotot gede pasti memiliki tenaga dan damage/ efek merusak yang besar adalah (sudah saya jawab betewe): "belum tentu", kecuali mereka juga belajar seni beladiri.

Perlu Anda ketahui bahwa bobot dari masing-masing lengan kita hanya sekitar 5% dari berat badan. Kalau berat badan Anda 70 kg misalnya, maka bobot lengan Anda adalah 3,5 kg. Kalau Anda (dengan berat badan 70 kg) memukul dengan menggunakan kekuatan otot lengan saja, maka bobot pukulan Anda hanyalah sekitar 3,5 kg.

Akan tetapi, kalau Anda mampu menggunakan seluruh otot, tendon, dan ligamen di dalam tubuh Anda secara simultan, bobot pukulan Anda akan menjadi jauh lebih besar dan bahkan bisa melebihi bobot dari tubuh Anda sendiri.

Lagipula otot yang besar biasanya juga mempengaruhi (baca: memperlambat) kecepatan pukulan kita, yang mana kecepatan ini akan sangat berpengaruh pada 'bobot' pukulan kita secara keseluruhan (ingat rumus fisika P = m.v; dimana P adalah momentum, m adalah massa, dan v adalah kecepatan).



Peringatan: setelah membaca postingan ini jangan meminta seseorang yang berotot gede untuk memukul Anda, karena terkena pukulan dengan bobot 3,5 kg tetap saja menyakitkan. Jangan bilang saya tidak memperingatkan Anda.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 9:29 AM

2 komentar:

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB