Pariwara

Followers

Dragon Ball, Mushin, dan Mokuso

Posted by Yonatan Adi on 3:54 PM

Coba tebak, serial anime (atau 'film kartun' kalau kata ibu saya) apa yang sudah (dan masih) tayang di Indonesia mulai dari pertengahan tahun 90-an sampai dengan sekarang? Ya... benar, (salah satunya adalah) Dragon Ball.

Selain Doraemon, Dragon Ball adalah serial anime (film animasi a la Jepang) yang nggak tamat-tamat dan sudah ada sejak saya masih duduk di bangku SMP sampai dengan saya menikah dan bekerja saat ini. Itu berarti 20 tahun lebih... wow ternyata saya sudah tua... *ehem*... tidak muda lagi.

Dragon Ball Super, serial terbaru (saat ini) dari anime dengan tokoh utama seorang Saiyan bernama Son Goku ini, saat ini sedang memasuki episode-episode terakhirnya. Dalam serial ini, diceritakan bahwa Son Goku berhasil membangkitkan bentuk perubahan baru yang jauh lebih kuat daripada Super Saiyan God.

Perubahan tersebut dinamakan dengan Ultra Instinct (Jep. Migatte no Gokui yang secara harfiah berarti "kunci dari ego"). Dengan perubahan baru ini, alih-alih harus berpikir dan menimbang-nimbang terlebih dulu sebelum menyerang (dan atau bertahan), Son Goku mampu menyerang (maupun bertahan) secara insting.

Image credit: Phat Huu

Nah, di episode ke 129 nanti [spoiler], Goku dikabarkan berhasil menyempurnakan teknik perubahan ini--yang kemudian disebut dengan Ultimate Ultra Instinct, dan dengan kekuatan barunya tersebut doi akhirnya berhasil mengalahkan (?) Jiren, sang musuh terkuat.

Uniknya, kekuatan baru Son Goku ini ternyata terinspirasi dari teknik beladiri yang benar-benar ada di dunia nyata.

"Teknik beladiri" itu disebut dengan "mushin".

"Mushin" secara harfiah berarti pikiran yang 'kosong' atau pikiran yang 'tidak berpikir' yaitu pikiran (mind) yang tidak terpaku atau tidak disibukkan oleh pikiran (thought) ataupun emosi lain sehingga menjadi terbuka terhadap segala sesuatu.

Mushin ini bisa tercapai kalau pikiran/ mental seseorang terbebas dari rasa takut, amarah, dan atau ego (tidak hanya dalam pertarungan tetapi juga di kehidupan sehari-hari). Dengan tidak menghakimi ataupun menganalisa pikirannya sendiri secara berlebihan, seseorang akan menjadi bebas dalam bertindak ataupun bereaksi terhadap gerakan lawan tanpa merasa ragu-ragu dan tanpa ada gangguan dari pikirannya sendiri.

Pada tahap ini, seseorang tidak lagi tergantung pada proses berpikir (mereka tidak perlu lagi berpikir gerakan/ jurus/ teknik apa yang akan mereka lakukan selanjutnya), akan tetapi akan bergerak secara alami atau berdasarkan insting.

Beberapa master beladiri berpendapat bahwa mushin adalah keadaan dimana seseorang akhirnya menyadari "ketidakbergunaan" dari berbagai teknik beladiri dan menjadi benar-benar bebas bergerak. Mereka tidak lagi menganggap dirinya sebagai seorang petarung, melainkan hanya sebagai makhluk hidup yang bergerak melalui ruang dan waktu.

Mengenai mushin ini, seorang master zen legendaris, Takuan Soho, pernah berkata:

"The mind must always be in the state of 'flowing,' for when it stops anywhere that means the flow is interrupted and it is this interruption that is injurious to the well-being of the mind. In the case of the swordsman, it means death.

When the swordsman stands against his opponent, he is not to think of the opponent, nor of himself, nor of his enemy's sword movements. He just stands there with hissword which, forgetful of all technique, is ready only to follow the dictates of the subconscious. The man has effaced himself as the wielder of the sword. When he strikes, it is not the man but the sword in the hand of the man's subconscious that strikes."

(Kalau di-bahasa Indonesia-kan: "Pikiran harus selalu dalam keadaan mengalir, kalau aliran tersebut terhenti berarti ada gangguan, dan gangguan inilah yang akan merusak 'kesehatan' pikiran. Dan dalam kasus seorang samurai itu berarti kematian.

Saat seorang samurai bertarung menghadapi lawan, dia tidak memikirkan dirinya, dia juga tidak memikirkan lawan ataupun gerakan pedang milik lawan. Dia hanya berdiri di sana sambil menghunus pedangnya, melupakan semua teknik yang sudah dipelajari dan dikuasainya, dan hanya siap menerima perintah dari pikiran bawah sadarnya. Dia hanya menganggap dirinya sebagai pemegang pedang. Saat ia mengayunkan pedang, bukan dia yang melakukannya, melainkan pikiran bawah sadarnya.")

Mushin ini bukanlah keadaan pikiran yang hanya berguna dalam pertarungan saja. Setelah berhasil mencapai mushin dalam seni beladiri, tujuan kita selanjutnya adalah mencapai tingkat kesadaran yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.

Dan seperti halnya wujud Son Goku dalam tahap Ultimate Ultra Instinct--perubahan yang paling terlihat adalah rambut, alis, dan pupil mata yang berubah warna menjadi putih--, mushin hanya bisa dicapai setelah melalui proses latihan yang paanjang dan laama (seperti choki-choki ;D), bahkan mungkin sampai rambut dan alis kita berubah warnanya menjadi putih alias tuwir.

Tetapi, untungnya, ada cara yang bisa kita lakukan untuk mempercepat pencapaian mushin ini, yaitu dengan melakukan mokuso.

Secara umum dikenal sebagai meditasi, mokuso (moku = mengosongkan, so = pikiran) adalah proses memfokuskan dan 'mengosongkan' pikiran yang biasanya dilakukan sebelum dan sesudah berlatih beladiri (terutama seni beladiri yang berasal dari Jepang).

[Kata mengosongkan sengaja saya beri tanda petik karena berlawanan dengan pendapat umum mengosongkan pikiran bukan berarti tidak berpikir apa-apa (karena manusia tidak mungkin hidup tanpa berpikir seperti kata Rene Descartes: "I think, therefore I am" #sokpinter ;p) melainkan justru membiarkan pikiran melayang kemana-mana tetapi tidak menghakimi ataupun menganalisa pikiran tersebut.]

Untuk lebih jelasnya silakan Anda baca postingan saya sebelumnya yang berjudul Meditasi dan Beladiri.

Tetapi sekali lagi, mokuso ini juga tidak instan, namun dengan menggabungkan mokuso dan latihan seni beladiri yang rutin dan berkesinambungan, kita akan bisa lebih cepat mencapai ultra instinct... eh maksud saya mushin ini, harapannya sih sebelum rambut kita berubah warna menjadi putih.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:54 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB