Pariwara

Followers

Peluang, Virus, dan Seni Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 1:31 PM

Berapa peluang munculnya angka 6 saat kita melempar sebuah dadu bermata 6?

Anda semua tentunya tahu jawabannya bukan? Ya benar, peluang munculnya angka 6 saat kita melempar sebuah dadu adalah 1/6 atau 0,166.

Tapi itu kalau dadunya cuma satu, gimana kalau kita melempar 6 buah dadu sekaligus?
 
Saat saya tanyakan hal ini pada salah seorang teman yang lebih jago beladiri matematika daripada saya (dan saya beneran bertanya karena saya benar-benar tidak tahu), jawabannya adalah 31031/46656 atau 0,665.

Caranya gimana? (saya kembali bertanya)

"Kalau peluang munculnya angka 6 saat melempar sebuah dadu adalah 1/6, maka peluang tidak munculnya angka 6 adalah 5/6. Kalau dadu yang dilempar jumlahnya "n", maka angka itu tinggal dipangkatkan dengan "n" atau kalau dituliskan dalam rumus (5/6)n, dalam hal ini karena n = 6 maka menjadi (5/6)6  = 15625/46656. Karena peluang tidak munculnya angka 6 adalah 15625/46656, maka peluang munculnya angka 6 adalah 1 - 15625/46656 = 31031/46656 atau kalau di-desimal-kan menjadi 0,665."
 
{Perhatikan bahwa angka 0.665 ini lebih besar daripada 0,166.}

Apa kesimpulan yang bisa kita ambil?

"Kendati saya tidak pernah sekalipun kalah dalam perkelahian, saya bodoh dalam pelajaran matematika"? Weiits... bukan itu Ferguso. Kesimpulannya adalah semakin banyak jumlah dadu yang kita lempar, peluang kita untuk mendapatkan angka 6 juga akan semakin besar.
 
Image credit: sutulo | via pixabay.com
Kalau Anda ingat (Anda ingat bukan?), salah satu protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah (dan yang harus kita patuhi) adalah menghindari kerumunan atau untuk tidak berkerumun. Lantas yang menjadi pertanyaan adalah: "Kenapa sih kita tidak boleh berkerumun?". Menurut satgas covid-19, meskipun sama-sama memakai masker, saat kita berinteraksi dekat dengan seorang pembawa virus, masih ada kemungkinan penularan sebesar 1,5%, atau dengan kata lain kemungkinan kita terluput dari penularan adalah 98,5%. Cukup besar memang. Tetapi bagaimana kalau kita berinteraksi tidak dengan satu orang melainkan dengan 5 orang sekaligus misalnya (dengan asumsi kelima-limanya adalah pembawa virus dan kelima-limanya memakai masker)?

Berdasarkan perhitungan di atas, semakin kita berinteraksi dengan banyak orang, kemungkinan kita untuk tertular juga akan semakin besar.

Dan kalau Anda penasaran dengan seberapa besar sih kemungkinannya, berikut adalah detil penghitungannya:
 
98,5% = 98,5/100
(98,5/100)5 = 9272165023.6562/10000000000 atau kalau di-persen-kan menjadi sekitar 92,7%
 
Karena kemungkinan tidak tertular adalah 92,7%, maka kemungkinan tertular adalah 7,3%

Bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan hampir lima kali lipat, dan ini baru 5 orang, belum kalau 10, 20, atau 100 orang (dan belum kalau tidak memakai masker), bisa Anda bayangkan sendiri berapa besar kenaikan resikonya.

Karena itu marilah kita selalu mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, serta rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan juga sebisa mungkin menjauh dari kerumunan untuk menurunkan peluang kita terjangkit virus berbahaya ini.

Ngomong-ngomong, cara penghitungan ini (semestinya) juga bisa diterapkan ke dalam seni beladiri.

Saat kita mendapat serangan, seberapa besar sih kemungkinan serangan tersebut akan menemui sasarannya? 50%? 35%? atau mungkin 25%? Baiklah, anggap saja diri kita sakti sehingga bisa berkelit dari setiap serangan yang ditujukan pada diri kita dengan probabilitas sebesar 90%. Tetapi bagaimana kalau kita mendapat 5 serangan sekaligus (saat dikeroyok misalnya)?

Berdasarkan cara penghitungan di atas, peluang kita untuk berkelit dari 5 serangan sekaligus adalah (9/10)5 = 59049/100000 atau 59,05%, sehingga peluang kita terkena serangan adalah 40,95% atau meningkat empat kali lipat lebih (sedikit).

Lantas adakah cara untuk menurunkan kemungkinan tersebut? Tentu saja ada, kita bisa melatih refleks kita, atau sebisa mungkin menghindar dari perkelahian itu sendiri. Karena sebagus apapun refleks kita, atau selincah apapun gerakan kita, kita tidak akan mungkin bisa lolos dari adu jotos tanpa mengalami cedera sedikitpun.

Itulah kenyataannya.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 1:31 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape
Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB