Pariwara

Followers

Bagaimana Cara Menguatkan Tubuh

Posted by Yonatan Adi on 3:31 PM

Terbukti kalau mahasiswa memiliki rasa kepo (ingin tahu) yang tinggi.

Baru-baru ini, saat sedang ngobrol santai dengan kohai (adik-adik junior) saya setelah selesai berlatih [kami memang biasa ngobrol setelah latihan untuk membahas materi latihan yang telah diberikan dan juga materi lain yang berkaitan dan juga ngrasani (membicarakan) orang lain], salah seorang kohai saya bertanya: "Senpai, gimana sih cara menguatkan tubuh supaya lebih kuat dan tidak gampang merasa sakit?".

Nah, postingan kali ini saya dedikasikan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pada dasarnya, tubuh manusia itu pintar, ia akan selalu menyesuaikan diri dengan pengaruh lingkungan dan stres yang dialaminya.

Sebagai contoh, Anda tentunya pernah mengalami kapalan bukan, itu lho kulit yang menjadi lebih keras dan lebih tebal daripada kulit disekitarnya. Di bagian tubuh mana biasanya Anda mengalami kapalan?

Kapalan biasanya muncul di bagian tubuh yang sering mendapat tekanan atau gesekan, seperti misalnya di telapak kaki. Lalu kenapa kapalan ini muncul? Bagian tubuh (dalam hal ini kulit) yang sering mendapatkan stressor (penyebab stres) berupa tekanan atau gesekan, akan menyesuaikan diri sehingga suatu ketika saat ia mendapatkan stressor yang sama di masa yang akan datang, stres (bisa berupa rasa sakit ataupun kerusakan jaringan) yang dirasakannya tidak akan sebesar stres yang dirasakan sebelumnya.

Hal ini sama seperti buku-buku jari seorang karateka misalnya. Seorang karateka yang rajin berlatih teknik tsuki (pukulan) dengan cara memukul makiwara (atau yang ekstrim memukul batang pohon atau bahkan batu), kulit buku-buku jarinya (terutama buku jari telunjuk dan jari tengah) akan menebal, mengeras dan sedikit menghitam. Kenapa? Karena bagian tersebut sering mengalami stres (berupa benturan), sehingga kemudian menyesuaikan dirinya.

Dari dua contoh di atas, saya menggunakan kata "sering" dan "rajin", dalam artian kulit yang menebal dan mengeras (atau dengan kata lain proses penyesuaian diri) tersebut tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan terjadi secara pelan-pelan dalam waktu yang cukup lama.

Atas dasar prinsip inilah (tubuh yang menyesuaikan diri dengan pengaruh lingkungan dan stres yang dialaminya), para master beladiri jaman baheula, menciptakan suatu metode latihan untuk menguatkan tubuh manusia. Mereka "memaksa" bagian tubuh tertentu untuk mendapatkan stressor yang tidak biasa dialaminya yang tentu saja dilakukan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang lama, sehingga bagian tubuh tersebut menyesuaikan diri (bisa menebal, menjadi lebih keras, menjadi lebih tahan sakit, menjadi lebih tidak rentan cedera, dan sebagainya).

Contoh paling gampang adalah salah satu dari 72 seni shaolin yang disebut dengan "ilmu baju besi". Anda yang pernah menyaksikan demonstrasi ilmu beladiri shaolin tentunya pernah melihat seorang biksu shaolin yang tidak mempan ditusuk tombak atau yang kebal dengan hantaman dan atau pukulan yang diarahkan ke tubuhnya, bukan? Itulah ilmu baju besi.

Image credit: podoboq
Bagaimana cara melatihnya? Saya ambil dari komik Kenji, salah satu komik beladiri yang paling realistis, untuk melatih ilmu ini, seorang biksu shaolin pertama-tama melilitkan kain yang sedikit kasar ke tubuhnya, kemudian menggosok-gosok kain tersebut dengan telapak tangannya. Setelah terbiasa, ia kemudian mulai memukul-mukulkan papan kayu ke tubuhnya, mula-mula pelan, lama kelamaan semakin keras. Setelah papan kayu dirasa gak ngefek lagi, ia kemudian menggantinya dengan batu. Setelah dirasa cukup, si biksu kemudian menjatuhkan dirinya ke atas pasir sehingga bagian depan tubuhnya yang mendarat terlebih dulu, mula-mula dari tempat yang tidak begitu tinggi, yang lama-kelamaan ketinggiannya terus ditambah.

Sekali lagi, latihan ini dilakukan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang sangat lama, bukan hitungan hari melainkan tahun. Tentu saja latihan ini harus diimbangi dengan latihan "tenaga dalam" dan setelah selesai berlatih, si biksu juga harus meminum ramuan rahasia untuk mencegah terjadinya kerusakan tubuh. Jadi jangan coba-coba sendiri di rumah ya.

Dengan prinsip yang sama, seorang praktisi beladiri Muay thai melatih tulang keringnya dengan berulang kali menendang batang pohon pisang. Dengan cara ini tulang yang mengalami kerusakan mikro akibat benturan dengan batang pohon pisang akan memperbaiki dirinya sendiri dari kerusakan yang terjadi. Dan karena terjadi berulang-ulang (dan karena tubuh manusia itu pintar), perbaikan tersebut tidak hanya mengembalikan kondisi tulang ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan, melainkan juga memperkuatnya.

Tetapi ingat, untuk bisa memperbaiki kerusakan tersebut, tubuh membutuhkan berbagai macam "bahan" yang salah duanya adalah protein dan kalsium. Kalau bahan-bahan tersebut tidak tercukupi, alih-alih mendapatkan tulang kering yang kuat dan keras, tulang rusak-lah yang akan kita dapatkan.

Tentu saja masih ada banyak sekali metode latihan untuk menguatkan bagian tertentu dari tubuh Anda. Silakan bertanya langsung pada instruktur, pelatih, ataupun sensei Anda, saya yakin mereka akan dengan senang hati membantu Anda.

Gimana, masih ingin menguatkan tubuh Anda? Kalau jawaban Anda adalah: iya, bersiap-siaplah untuk "menderita".

Dan seperti halnya metode latihan beladiri yang lain, melatih tubuh kita secara fisik saja tidaklah cukup, kita juga harus melatih pikiran dan jiwa kita. Bagaimana caranya? Lakukan sazen, meditasi, mokuso, atau apapun Anda menyebutnya. Ingat bahwa seni beladiri tidak hanya melatih tubuh saja, tetapi juga melatih jiwa dan pikiran.

Shin - gi - tai


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:31 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB