Pariwara

Followers

Pentingnya Mokuso dalam Latihan Seni Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 3:50 PM

Kalau bertemu si doi adalah hal yang paling Anda tunggu-tunggu, bertemu dengan si dia adalah hal yang paling tidak Anda inginkan.

Siapakah dia?

Dia ini disebut juga sebagai pembunuh berdarah dingin... eh maksud saya pembunuh sunyi atau bahasa keren-nya "silent killer".

 Oo... oo... siapa dia?

Bukan... bukan Ezio Auditore de Firenze ataupun Altair Ibn-La'Ahad (salut kalau Anda tahu siapa mereka ini ;D), dia adalah tekanan darah tinggi atau bahasa kedokteran-nya hipertensi.

Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh arteri secara menetap. Tekanan darah ini dinyatakan dalam dua ukuran yaitu sistolik dan diastolik atau tekanan maksimum dan minimum.

Pada orang dewasa, umumnya tekanan darah normal berkisar antara 100-130 mmHg untuk sistolik dan 60-90 mmHg untuk diastolik. Disebut hipertensi kalau tekanan darah terukur di atas 130/90.

Secara umum, hipertensi dibagi menjadi dua golongan besar yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Hipertensi primer adalah peningkatan tekanan darah di atas nilai normal yang penyebabnya tidak diketahui. 90-95% kasus hipertensi termasuk dalam kategori ini. Sedangkan 5-10% sisanya adalah hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang penyebabnya diketahui seperti penyakit ginjal menahun, penyempitan pembuluh darah ginjal, gangguan hormon, atau penggunaan pil KB.

Berlawanan dengan pendapat umum, sebagian besar kasus hipertensi tidak menimbulkan gejala apapun (gejala-gejala seperti leher/ pundak kaku, sakit kepala, ataupun gampang marah bukan gejala spesifik untuk hipertensi). Tetapi kalau dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan berat seperti penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, gangguan ginjal, demensia, dan atau kebutaan.

Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang hipertensi ini (kendati bahasan di atas sudah cukup panjang :p), saya hanya akan sedikit membahas tentang hipertensi primer, yaitu hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui.

Meskipun faktor genetik ataupun gaya hidup seperti merokok, minum minuman keras, konsumsi garam dalam diet yang berlebihan, dan kelebihan berat badan diduga kuat sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi primer, menurut saya ada satu lagi faktor resiko yang akan sangat sulit kita hindari.

Stres.

Setiap dari kita tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya stres. Entah itu dalam pekerjaan, keluarga, dalam hubungan dengan sesama, bahkan dalam menjalankan hobi, kita tidak akan bisa lepas dari yang namanya stres.

Image credit: johnhain
Meski terkadang dibutuhkan untuk memacu diri kita dalam menghadapi kesulitan, stres yang berlebihan (dan terus-menerus) akan berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya memicu timbulnya tekanan darah tinggi.

Tetapi beruntunglah Anda yang sedang membaca artikel ini.

Kenapa? Kalau Anda sering mengunjungi blog yang sederhana ini, Anda tentunya adalah seorang yang menekuni seni beladiri (bukan begitu?). Nah, dalam seni beladiri (terutama seni beladiri yang berasal dari Jepang), ada sebuah metode latihan yang bisa membantu Anda mengurangi stres. Mokuso atau meditasi.

Bagaimana caranya mokuso bisa membantu mengurangi stres?

Sebelum menjawabnya, kita harus sepakat dulu tentang apa sih yang menyebabkan stres itu. Stres tidak hanya disebabkan oleh tekanan ataupun rasa tidak nyaman semata. Memang benar kalau 'tekanan' mental seperti dimarahi bos, dikejar-kejar deadline, bertengkar dengan istri/ suami, ataupun rasa takut/ khawatir yang berlebihan sangat mungkin memicu stres, tetapi aktivitas yang menyenangkan (dan yang kita senangi) pun kalau dilakukan berlebihan dan terus menerus juga bisa memicu terjadinya stres.

Bermain video game misalnya, 2-3 jam pertama mungkin akan terasa sangat fun (jangan bilang hanya saya saja yang begitu), tetapi coba Anda bermain game seharian; pasti bosan, eneg, dan ujung-ujungnya stres.

Itulah sebabnya seorang dokter tidak akan membawa-bawa stetoskopnya kemanapun dia pergi, seorang koki juga tidak akan (terlalu sering) memasak makan malam untuk keluarganya, atau seorang karyawan tidak akan membawa pulang kerjaannya di kantor.

Begitu pula seorang praktisi beladiri tidak akan memakai dogi (seragam latihan)-nya diluar dojo, mereka juga tidak akan menonton film laga beladiri ataupun membicarakan teknik-teknik beladiri di setiap waktu hidupnya, karena kalau tidak mereka akan gampang sekali terkena stres (apalagi kalau Anda berprofesi sebagai pelatih beladiri).

Disinilah gunanya mokuso.

Idealnya, mokuso ini dilakukan setiap sebelum dan sesudah latihan.

Sebelum latihan, mokuso dilakukan untuk memfokuskan pikiran pada latihan yang akan dijalani. Yang saya maksud disini adalah melupakan sejenak semua masalah 'diluar sana', lupakan sejenak masalah dengan rekan kerja atau bos Anda, lupakan sejenak deadline, tanggung jawab, tagihan air/ listrik, dan sebagainya sehingga Anda bisa mencurahkan 100% tenaga dan pikiran Anda untuk berlatih.

Sesudah latihan, tentu saja kita harus 'melupakan' semua pukulan, tendangan, bantingan, dan atau kuncian, yang telah kita lakukan (dan rasakan) untuk kembali lagi ke 'dunia nyata'.

Tetapi sayangnya, mokuso ini seringkali di... (*ehem*) ter-lupakan. Kendati dilakukan pun, hanya sekedar formalitas belaka. Parahnya lagi, banyak praktisi beladiri yang beranggapan kalau mokuso ini tidak ada gunanya. "Latihan beladiri kok cuma duduk diam gak ngapa-ngapain," itulah yang sering kali mereka katakan.

Padahal seperti yang pernah sedikit saya bahas dalam postingan tentang Dragon Ball, Mushin, dan Mokuso, mokuso adalah bagian dari latihan beladiri yang cukup penting. Kalau kita rutin melakukannya, kita akan mampu mencapai suatu keadaan yang disebut dengan mushin, yaitu keadaan hati/ pikiran yang 'kosong', sehingga setiap gerakan beladiri yang kita lakukan tidak lagi berasal dari proses berpikir melainkan berasal dari insting.

Seni beladiri mungkin adalah passion Anda, bagian terbesar dari hidup Anda, tetapi... seni beladiri bukanlah diri Anda; seni beladiri 'hanyalah' bagian dari diri Anda. Kalau Anda tidak bisa memisahkan dua hal ini, stres dan frustrasi-lah yang akan Anda dapatkan.

Itulah mengapa mokuso menjadi sangat penting.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:50 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB