Siang itu, saat sedang asyik bersantai di sekretariat UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Shorinji kempo di sebuah universitas negeri di kota M, telinga ninja saya menangkap percakapan beberapa orang mahasiswa yang sedang berjalan lewat:
A: "Shorinji 'kepo'... hahaha, ini UKM apa ya?"
B: "UKM beladiri kayaknya, itu ada gambar orang dibanting."
C: "Beladiri itu apa sih?" (pertanyaan bodoh? menurut saya ini adalah pertanyaan tercerdas yang pernah saya dengar)
B: "Anjirr... masa loe gak tau sih? Yang buat berantem itu lho." (jawaban terbodoh yang pernah saya dengar)
Seni beladiri...
Banyak orang menganggapnya hanya sebagai metode atau cara untuk berkelahi saja. Padahal jelas-jelas tersurat dalam namanya, beladiri adalah sebuah cara atau metode untuk membela diri. Dan sayangnya, hanya sampai sebatas inilah pengertian seni beladiri yang dipahami bahkan oleh kebanyakan praktisi beladiri sekalipun.
Apakah itu salah?
A: "Shorinji 'kepo'... hahaha, ini UKM apa ya?"
B: "UKM beladiri kayaknya, itu ada gambar orang dibanting."
C: "Beladiri itu apa sih?" (pertanyaan bodoh? menurut saya ini adalah pertanyaan tercerdas yang pernah saya dengar)
B: "Anjirr... masa loe gak tau sih? Yang buat berantem itu lho." (jawaban terbodoh yang pernah saya dengar)
Seni beladiri...
Banyak orang menganggapnya hanya sebagai metode atau cara untuk berkelahi saja. Padahal jelas-jelas tersurat dalam namanya, beladiri adalah sebuah cara atau metode untuk membela diri. Dan sayangnya, hanya sampai sebatas inilah pengertian seni beladiri yang dipahami bahkan oleh kebanyakan praktisi beladiri sekalipun.
Apakah itu salah?
Tidak salah, hanya kurang tepat.
Karena itu, di postingan kali ini saya akan sedikit membahas tentang 'beladiri' ini.
(Karena seni beladiri yang saya dalami berasal dari Jepang) dalam bahasa Jepang, ada dua istilah yang merujuk pada seni beladiri. Dua kata tersebut adalah 'bujutsu' dan 'budo'.
Dua kata ini adalah dua kata yang serupa tapi tak sama.
Serupa karena sama-sama berawalan 'bu' serta sama-sama mengajarkan cara-cara untuk 'berkelahi'; tak sama karena metode pendekatannya berbeda.
Bu-jutsu lebih menekankan pada 'jutsu', yaitu teknik-teknik untuk merobohkan dan mengalahkan lawan; sedangkan bu-do lebih menekankan pada 'do' (istilah yang berarti jalan hidup), yaitu karakter atau cara hidup praktisinya, serta bagaimana 'mengalahkan' diri sendiri.
Di jaman modern, kata 'budo' lebih sering digunakan untuk menjelaskan seni beladiri. Hal ini dikarenakan teknik-teknik beladiri-nya, yang pada awalnya dirancang sebagai cara untuk membunuh (terutama dalam peperangan), sudah diperhalus dan hanya digunakan untuk menanamkan disiplin serta mengembangkan karakter seseorang.
Itulah sebabnya banyak bujutsu yang kemudian bertransformasi menjadi budo. Beberapa contohnya antara lain ju-jutsu (bukan jiu-jitsu) => menjadi ju-do, ken-jutsu => menjadi ken-do, dan karate-jutsu => menjadi karate-do.
Namun jangan salah, di tangan seorang ahli, teknik-teknik budo tetaplah berbahaya dan bahkan bisa mematikan.
Untuk lebih jelasnya, silakan membaca postingan saya tentang hal yang harus Anda ketahui tentang beladiri.
Ini yang menarik, awalan 'bu', dalam penulisan huruf kanji-nya, merupakan gabungan dari dua karakter yaitu 'yamete' (berarti berhenti) dan 'yari' (berarti tombak). Jadi secara harfiah, 'bu' berarti 'menghentikan tombak'. Tombak, karena sering dipakai sebagai senjata dalam peperangan, merupakan konotasi dari peperangan atau pertikaian.
Berikut ini adalah sebuah adegan yang cukup menarik yang menurut saya sangat menggambarkan jiwa dari budo atau seni beladiri. Adegan ini merupakan cuplikan dari anime Naruto karya Masashi Kishimoto dan saya ambil dari channel YouTube Lasi DHK.
Seni beladiri (budo) bukan hanya digunakan untuk membela diri (apalagi buat berantem), seni beladiri dirancang untuk menciptakan perdamaian (budo berarti menghentikan tombak atau menghentikan pertikaian). Seni beladiri adalah way of life, seni beladiri adalah jalan hidup.
Karena itu, di postingan kali ini saya akan sedikit membahas tentang 'beladiri' ini.
(Karena seni beladiri yang saya dalami berasal dari Jepang) dalam bahasa Jepang, ada dua istilah yang merujuk pada seni beladiri. Dua kata tersebut adalah 'bujutsu' dan 'budo'.
Dua kata ini adalah dua kata yang serupa tapi tak sama.
Serupa karena sama-sama berawalan 'bu' serta sama-sama mengajarkan cara-cara untuk 'berkelahi'; tak sama karena metode pendekatannya berbeda.
Bu-jutsu lebih menekankan pada 'jutsu', yaitu teknik-teknik untuk merobohkan dan mengalahkan lawan; sedangkan bu-do lebih menekankan pada 'do' (istilah yang berarti jalan hidup), yaitu karakter atau cara hidup praktisinya, serta bagaimana 'mengalahkan' diri sendiri.
Di jaman modern, kata 'budo' lebih sering digunakan untuk menjelaskan seni beladiri. Hal ini dikarenakan teknik-teknik beladiri-nya, yang pada awalnya dirancang sebagai cara untuk membunuh (terutama dalam peperangan), sudah diperhalus dan hanya digunakan untuk menanamkan disiplin serta mengembangkan karakter seseorang.
Itulah sebabnya banyak bujutsu yang kemudian bertransformasi menjadi budo. Beberapa contohnya antara lain ju-jutsu (bukan jiu-jitsu) => menjadi ju-do, ken-jutsu => menjadi ken-do, dan karate-jutsu => menjadi karate-do.
Namun jangan salah, di tangan seorang ahli, teknik-teknik budo tetaplah berbahaya dan bahkan bisa mematikan.
Untuk lebih jelasnya, silakan membaca postingan saya tentang hal yang harus Anda ketahui tentang beladiri.
Ini yang menarik, awalan 'bu', dalam penulisan huruf kanji-nya, merupakan gabungan dari dua karakter yaitu 'yamete' (berarti berhenti) dan 'yari' (berarti tombak). Jadi secara harfiah, 'bu' berarti 'menghentikan tombak'. Tombak, karena sering dipakai sebagai senjata dalam peperangan, merupakan konotasi dari peperangan atau pertikaian.
Berikut ini adalah sebuah adegan yang cukup menarik yang menurut saya sangat menggambarkan jiwa dari budo atau seni beladiri. Adegan ini merupakan cuplikan dari anime Naruto karya Masashi Kishimoto dan saya ambil dari channel YouTube Lasi DHK.
Seni beladiri (budo) bukan hanya digunakan untuk membela diri (apalagi buat berantem), seni beladiri dirancang untuk menciptakan perdamaian (budo berarti menghentikan tombak atau menghentikan pertikaian). Seni beladiri adalah way of life, seni beladiri adalah jalan hidup.
0 komentar:
Post a Comment