Uke merupakan salah satu teknik dasar dalam seni beladiri. Uke, yang sering disalahartikan sebagai menge-block ini, bahkan merupakan salah satu teknik dasar terpenting dalam Shorinji kempo, seni beladiri yang lebih menekankan pada pertahanan--sesuai dengan salah satu poin dalam Shorinji kempo no tokucho yaitu shushu koju = bertahan diutamakan, menyerang disesuaikan.
Berikut ini adalah tulisan dari kaisho Shorinji kempo, Doshin So mengenai teknik uke. Meskipun secara spesifik menyebut Shorinji kempo, tulisan guru besar Shorinji kempo yang bernama asli Nakano Michiomi ini juga sangat relevan untuk semua aliran seni beladiri, terutama seni beladiri yang mengandalkan goho (teknik 'keras') macam karate, taekwondo, dan kickboxing.
Langsung saja disimak.
"Salah satu filosofi dasar dari Shorinji kempo adalah ajaran bahwa teknik-teknik beladiri Shorinji kempo hanya boleh digunakan untuk mempertahankan diri dan tidak diperbolehkan melakukan serangan terlebih dulu kepada lawan. Oleh sebab itulah, tangkisan adalah salah satu teknik dasar yang paling penting, karena teknik ini memungkinkan kita untuk menerima dan mengalihkan serangan (pukulan ataupun tendangan) yang tidak bisa diatasi hanya dengan berkelit atau melakukan serangan balik saja.
Teknik tangkisan dalam Shorinji kempo memiliki tiga prinsip dasar. Yang pertama adalah arah dan tenaga tangkisan yang tegak lurus dengan arah dan tenaga serangan lawan.
Sebuah gaya (F) selalu memiliki arah dan besaran, yang bisa diuraikan menjadi dua komponen yang masing-masing berbeda arah dan besarannya, yang mana kedua komponen tersebut saling tegak lurus satu sama lain, seperti yang bisa kita lihat dalam gambar 1.
Seperti yang bisa kita lihat pada gambar 2, cara yang paling efektif untuk mengubah arah tenaga serangan adalah dengan mempergunakan tenaga yang arahnya tegak lurus dengan arah serangan tersebut. Karena tenaga serangan tidak memiliki komponen di arah itu maka tidak akan ada hambatan yang berarti untuk mengubah arahnya.
Gambar 3 memperlihatkan bahwa perpindahan tenaga serangan yang paling besar terjadi saat tenaga (dan arah) tangkisan tegak lurus dengan tenaga (dan arah) serangan. Perhatikan bahwa besaran dari tenaga tangkisan A sama dengan besaran dari tenaga tangkisan B, tetapi tenaga tangkisan A menghasilkan perpindahan yang lebih besar.
Prinsip kedua yang digunakan dalam teknik tangkisan Shorinji kempo adalah penggunaan tenaga sirkuler (melingkar). Seperti yang terlihat pada gambar 4, sebuah benda yang bergerak dalam lintasan yang berbentuk lingkaran memiliki dua komponen gaya yang saling tegak lurus; dua gaya tersebut adalah gaya sentripetal dan gaya tangensial.
Berbeda dengan arah gaya sentripetal--yang selalu mengarah ke pusat lingkaran--arah dari gaya tangensial selalu berubah selama benda tersebut bergerak dalam lintasannya. Shorinji kempo menggunakan prinsip ini dalam teknik uke-nya dengan mengumpamakan serangan sebagai gaya sentripetal dan tangkisan sebagai gaya tangensial. Karena tenaga tangkisan adalah gaya tangensial, arahnya selalu berubah-ubah dan tidak pernah melawan arah gaya sentripetal (serangan) secara frontal.
Tujuan dari tangkisan adalah untuk mengubah arah serangan, bukan untuk menghentikannya; karena itulah besaran dari tenaga tangkisan tidak harus besar.
Prinsip tangkisan yang ketiga adalah menggunakan tenaga lawan untuk keuntungan kita. Seperti dalam judo, pada prinsipnya kita "menambahkan" tenaga kita pada tenaga serangan lawan. Tetapi, karena tenaga lawan yang kita gunakan untuk melawan dirinya sendiri (lawan kita) sudah cukup besar, maka kita hanya perlu "menambahkan" sedikit saja tenaga kita.
Singkatnya, teknik tangkisan Shorinji kempo dilakukan dengan cara memanfaatkan tenaga lawan untuk keuntungan kita, dan bukan dengan menge-block serangan tersebut secara frontal.
Lebih jauh lagi, teknik tangkisan Shorinji kempo menekankan pada kecepatan dan akurasi dengan tetap menjaga keseimbangan untuk kemudian melakukan serangan balik. Harmonisasi dari gerakan kaki, tangan, serta badan sangat diperlukan untuk menghasilkan tangkisan yang efektif. Bagian lengan yang menerima (= uke) pukulan ataupun tendangan adalah lengan bawah bagian dalam (yang relatif lebih tebal ototnya). Telapak dan jari-jari tangan harus dibuka untuk mengencangkan dan mengeraskan otot bagian lengan bawah yang menerima (= uke) serangan tersebut."
Demikian pelajaran fisika... eh postingan saya kali ini, semoga bermanfaat dan selamat berlatih.
Berikut ini adalah tulisan dari kaisho Shorinji kempo, Doshin So mengenai teknik uke. Meskipun secara spesifik menyebut Shorinji kempo, tulisan guru besar Shorinji kempo yang bernama asli Nakano Michiomi ini juga sangat relevan untuk semua aliran seni beladiri, terutama seni beladiri yang mengandalkan goho (teknik 'keras') macam karate, taekwondo, dan kickboxing.
Langsung saja disimak.
"Salah satu filosofi dasar dari Shorinji kempo adalah ajaran bahwa teknik-teknik beladiri Shorinji kempo hanya boleh digunakan untuk mempertahankan diri dan tidak diperbolehkan melakukan serangan terlebih dulu kepada lawan. Oleh sebab itulah, tangkisan adalah salah satu teknik dasar yang paling penting, karena teknik ini memungkinkan kita untuk menerima dan mengalihkan serangan (pukulan ataupun tendangan) yang tidak bisa diatasi hanya dengan berkelit atau melakukan serangan balik saja.
Teknik tangkisan dalam Shorinji kempo memiliki tiga prinsip dasar. Yang pertama adalah arah dan tenaga tangkisan yang tegak lurus dengan arah dan tenaga serangan lawan.
Sebuah gaya (F) selalu memiliki arah dan besaran, yang bisa diuraikan menjadi dua komponen yang masing-masing berbeda arah dan besarannya, yang mana kedua komponen tersebut saling tegak lurus satu sama lain, seperti yang bisa kita lihat dalam gambar 1.
Seperti yang bisa kita lihat pada gambar 2, cara yang paling efektif untuk mengubah arah tenaga serangan adalah dengan mempergunakan tenaga yang arahnya tegak lurus dengan arah serangan tersebut. Karena tenaga serangan tidak memiliki komponen di arah itu maka tidak akan ada hambatan yang berarti untuk mengubah arahnya.
Gambar 3 memperlihatkan bahwa perpindahan tenaga serangan yang paling besar terjadi saat tenaga (dan arah) tangkisan tegak lurus dengan tenaga (dan arah) serangan. Perhatikan bahwa besaran dari tenaga tangkisan A sama dengan besaran dari tenaga tangkisan B, tetapi tenaga tangkisan A menghasilkan perpindahan yang lebih besar.
Prinsip kedua yang digunakan dalam teknik tangkisan Shorinji kempo adalah penggunaan tenaga sirkuler (melingkar). Seperti yang terlihat pada gambar 4, sebuah benda yang bergerak dalam lintasan yang berbentuk lingkaran memiliki dua komponen gaya yang saling tegak lurus; dua gaya tersebut adalah gaya sentripetal dan gaya tangensial.
Berbeda dengan arah gaya sentripetal--yang selalu mengarah ke pusat lingkaran--arah dari gaya tangensial selalu berubah selama benda tersebut bergerak dalam lintasannya. Shorinji kempo menggunakan prinsip ini dalam teknik uke-nya dengan mengumpamakan serangan sebagai gaya sentripetal dan tangkisan sebagai gaya tangensial. Karena tenaga tangkisan adalah gaya tangensial, arahnya selalu berubah-ubah dan tidak pernah melawan arah gaya sentripetal (serangan) secara frontal.
Tujuan dari tangkisan adalah untuk mengubah arah serangan, bukan untuk menghentikannya; karena itulah besaran dari tenaga tangkisan tidak harus besar.
Prinsip tangkisan yang ketiga adalah menggunakan tenaga lawan untuk keuntungan kita. Seperti dalam judo, pada prinsipnya kita "menambahkan" tenaga kita pada tenaga serangan lawan. Tetapi, karena tenaga lawan yang kita gunakan untuk melawan dirinya sendiri (lawan kita) sudah cukup besar, maka kita hanya perlu "menambahkan" sedikit saja tenaga kita.
Singkatnya, teknik tangkisan Shorinji kempo dilakukan dengan cara memanfaatkan tenaga lawan untuk keuntungan kita, dan bukan dengan menge-block serangan tersebut secara frontal.
Lebih jauh lagi, teknik tangkisan Shorinji kempo menekankan pada kecepatan dan akurasi dengan tetap menjaga keseimbangan untuk kemudian melakukan serangan balik. Harmonisasi dari gerakan kaki, tangan, serta badan sangat diperlukan untuk menghasilkan tangkisan yang efektif. Bagian lengan yang menerima (= uke) pukulan ataupun tendangan adalah lengan bawah bagian dalam (yang relatif lebih tebal ototnya). Telapak dan jari-jari tangan harus dibuka untuk mengencangkan dan mengeraskan otot bagian lengan bawah yang menerima (= uke) serangan tersebut."
Demikian pelajaran fisika... eh postingan saya kali ini, semoga bermanfaat dan selamat berlatih.
0 komentar:
Post a Comment