Pariwara

Followers

Metode Sayuran dan Penerapannya dalam Latihan Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 2:21 PM

"Emoh!! Gak enak...!"

"Pahit...!"

Mungkin itulah reaksi dari sebagian besar anak-anak saat diminta makan sayuran oleh orang tuanya.

Padahal sayuran (dan juga buah-buahan) adalah salah dua bahan pangan yang sangat penting, terlebih untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan (seperti saya ;p). Bahkan, saking pentingnya faedah dari sayuran (dan buah-buahan) ini, badan kesehatan dunia (WHO) sampai merasa perlu mengeluarkan anjuran untuk mengkonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap harinya.

"Anak-anak berusia antara empat dan enam tahun harus makan sekitar 200 gram sayur dan 200 gram buah setiap harinya," jelas Antje Dahl dari lembaga pangan Jerman. Tetapi para orang tua tahu bahwa tuntutan ini tidaklah mudah. Argumen bahwa makan sayuran itu bikin sehat tidaklah cukup untuk anak berusia 4 tahun, mereka tetap lebih memilih makanan berpengawet dan/ atau cemilan manis.

Lantas bagaimana kita mensiasati hal ini? 

Salah satu caranya adalah dengan 'menyembunyikan' sayuran tersebut ke dalam makanan favorit mereka (misalnya ke dalam nugget ayam ataupun pizza) dengan begitu anak-anak secara tidak sadar (dan lahap pula) akan mau menyantap sayuran.

Menariknya, cara ini (menyembunyikan sesuatu yang tidak kita sukai kedalam sesuatu yang kita sukai) tidak hanya berhasil untuk mensiasati anak agar mau makan sayuran, tetapi juga bisa diterapkan ke dalam banyak perkara di kehidupan sehari-hari.

(Saya menyebut cara ini sebagai "metode sayuran")

Photo credit: ikon | via pixabay
Metode ini pastinya juga dapat berhasil dengan baik kalau diterapkan ke dalam (tentu saja...) seni beladiri.

Seperti yang kita semua tahu, banyak sekali hal di dalam seni beladiri yang harus kita lakukan (karena memang sangat penting) tetapi kita tidak benar-benar ingin melakukannya. Salah satu contohnya adalah melakukan gerakan dasar (kihon) secara berulang-ulang.

Kita semua tahu bahwa dalam seni beladiri repetisi atau pengulangan itu sangatlah penting. Jalur neurologis di otak kita yang berhubungan dengan gerakan-gerakan tertentu akan semakin kuat setiap kali kita mengulangi gerakan-gerakan tersebut [dan membuat kita semakin cepat dan efisien dalam melakukan berbagai gerakan (ataupun teknik-teknik) tersebut].

Akan tetapi...

... Kita tidak pernah melakukannya sebanyak (dan sesering) yang sebetulnya kita butuhkan.

Kenapa?

Karena (memang) membosankan.

Solusinya?

Sembunyikan 'sayurannya'.

Kita perlu menyembunyikan berbagai teknik ataupun gerakan 'sayuran' tersebut ke dalam 'nugget' latihan.

Ikuti saja 2 langkah resep berikut ini:
1. Tentukan jenis gerakan atau teknik yang ingin kita latih.
Inilah 'sayuran' yang harus kita makan.
2. Sembunyikan kedalam beberapa jenis latihan yang bervariasi.
Inilah 'nugget' yang enak dan gurih.

Sangat mudah -- dan kita telah melakukan repetisi tanpa kita sadari.

Saya beri contoh praktisnya:
1. Misalkan kita ingin melatih teknik gyaku tenshin, salah satu teknik tai sabaki (olah tubuh) yang sangat penting tetapi selalu bikin ngantuk peserta latih.
2. Rancang 3 metode latihan untuk melakukannya; misalnya tandoku (sendirian), dengan partner, dan dengan menggunakan alat (pemberat, toya, timer, dan sebagainya). Lakukan tiap metode latihan sebanyak 10 kali saja (jadi tidak terasa monoton) kemudian berpindah ke metode latihan berikutnya, untuk total 4 set untuk setiap metode latihan.

Dengan begitu, tanpa sadar, kita telah mengulang-ulang latihan satu teknik dasar (gyaku tenshin) sebanyak 120 kali (3 × 10 × 4) tanpa merasa bosan dan eneg.

Dan berita baiknya adalah... kita bisa menerapkan metode latihan ini untuk semua, saya ulang, untuk S - E - M - U - A jenis latihan. Kita hanya perlu memilih satu (atau beberapa) jenis latihan yang ingin kita latih secara berulang-ulang (bisa teknik pukulan, tendangan, tangkisan, ataupun kata/ken/poomsae/jurus) dan gunakan resep di atas.

Pendekatan ini sangat bagus tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan dan skill beladiri kita sendiri saja tetapi juga untuk melatih dan mempertahankan murid ataupun kohai kita supaya tidak gampang mutung dan 'menghilang tanpa jejak.'

Jadi jangan cuma sekedar berlatih (dan melatih) semata; berlatih (dan melatih)-lah dengan pintar dan menyenangkan.

Sembunyikan 'sayurannya.'

______

Nota Bene. Kendatipun "menyembunyikan sayuran" adalah sebuah ide yang sangat brilian, terutama untuk pemula dan murid tingkat dasar, mau tidak mau kita harus belajar untuk mau memakan sayuran tanpa harus disembunyikan ke dalam nugget. Kenapa? Kalau kata orang bijak sih: "Latihan keras (baca: berulang-ulang dan membosankan) akan membentuk jiwa dan pribadi yang disiplin dan kuat."


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 2:21 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB