Pariwara

Followers

Konsentrasi dan Fokus dalam Seni Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 2:32 PM

Pernahkah Anda memperhatikan apa yang dikatakan oleh sensei/pelatih beladiri Anda ketika Anda atau teman latihan Anda mulai 'gagal fokus' dalam latihan?

"Konsentrasi!", itulah yang beliau katakan.

Beliau bukan meminta Anda untuk 'fokus', tetapi meminta Anda untuk ber-'konsentrasi'.

Lalu kenapa pelatih Anda meminta Anda untuk ber-'konsentrasi' dan bukan untuk 'fokus'? Atau mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah: "Apa perbedaan antara 'fokus' dan 'konsentrasi'?".

Pengertian 'fokus' dan 'konsentrasi' 

Walaupun di dalam KBBI online, konsentrasi dan fokus memiliki arti yang hampir sama [konsentrasi berarti 'memusatkan perhatian pada sesuatu', sedangkan fokus berarti 'pusat' (dalam konteks artikel ini berarti memusatkan pikiran)], 'konsentrasi' dan 'fokus' memiliki pengertian yang berbeda.

Fokus lebih mengarah kepada sesuatu yang bersifat lateral (cakupan, ruang lingkup), sedangkan konsentrasi lebih kepada "kedalaman" dari sesuatu yang menjadi pusat perhatian kita.

Dengan kata lain, semakin Anda memfokuskan perhatian, perhatian Anda akan semakin terbatas pada satu area tertentu saja. Tetapi, semakin 'dalam' Anda berkonsentrasi, tingkat perhatian Anda juga akan semakin luas dan 'dalam'.

Saya beri contoh ketika Anda membaca buku. Fokus dan konsentrasi Anda tentu saja tertuju pada buku yang sedang Anda baca. Tetapi apa yang terjadi kalau tiba-tiba ada dua orang yang bertengkar di depan Anda? Mungkin Anda masih bisa fokus pada buku yang Anda pegang, tetapi konsentrasi Anda akan terpecah antara memahami isi dari buku tersebut dan juga 'mendengarkan' pertengkaran dua orang di depan Anda.

Photo credit: PublicDomainPictures
Atau saat kita melakukan meditasi. Salah satu cara bermeditasi adalah dengan memfokuskan pikiran kita pada napas, lalu kemana 'konsentrasi' kita? Konsentrasi kita akan tertuju pada pikiran.

Kalau Anda pernah membaca postingan saya tentang meditasi dan beladiri, Anda pastinya tahu bahwa meditasi tidak sama dengan mengosongkan pikiran. Ketika Anda bermeditasi, pikiran Anda justru akan "mengobrol" dengan Anda. Ketika bermeditasi, pikiran Anda justru akan semakin 'ramai'.

Dan semakin Anda fokus untuk mengosongkan pikiran, semakin sulit bagi Anda untuk melakukannya (mengosongkan pikiran). Akan tetapi kalau Anda fokus pada napas Anda dan membiarkan konsentrasi Anda 'mendengarkan' (dan bukan memperhatikan, menilai, ataupun menghakimi) pikiran Anda, lama-kelamaan pikiran Anda secara otomatis akan menjadi 'kosong'.

Fokus dan konsentrasi dalam seni beladiri

Fokus dan konsentrasi juga sangat penting dalam seni beladiri. Di dalam seni beladiri, Anda tidak boleh fokus pada lawan Anda, karena sesuai dengan pengertian dan contoh di atas, semakin Anda fokus pada lawan Anda, cakupan perhatian Anda akan semakin mengecil, perhatian Anda pada keadaan disekitar Anda lama-kelamaan juga akan menciut [dalam seni beladiri, perhatian pada keadaan sekitar sangatlah penting, terutama dalam pertarungan jalanan], dan lama-kelamaan perhatian Anda hanya akan terbatas pada salah satu bagian tubuh lawan entah itu mata, tangan, atau kaki lawan.

Akan sangat berbeda kalau Anda berkonsentrasi pada perkelahian/pertandingan tersebut.

Seperti yang sudah kita ketahui dari pengertian dan beberapa contoh di atas, konsentrasi bisa dengan mudah terpecah sedangkan fokus relatif lebih sulit terbagi.

Ketika Anda berkonsentrasi pada perkelahian/pertandingan (dan bukan hanya pada lawan Anda), selain bisa memusatkan perhatian pada lawan [Anda bisa memperhatikan semua gerak-gerik lawan, tidak hanya terbatas pada mata, tangan, atau kaki saja], Anda juga bisa memperhatikan keadaan disekitar Anda. Dalam dunia seni beladiri, hal ini dikenal sebagai "happo moku" (pandangan delapan mata angin).

Saat menulis postingan ini, saya jadi teringat pada salah satu chapter dalam komik "Kungfu Boy", saat Chinmi belajar kungfu satu jari dari dokter Loe. Ketika diminta mendengarkan suara kicauan burung di tengah kerasnya suara gemuruh air terjun, Chinmi yang memfokuskan perhatiannya (baca: pendengarannya) pada suara kicau burung justru tidak bisa mendengarnya. Tetapi ketika Chinmi membaringkan badan dan melupakan 'tugasnya' itu, dirinya justru bisa mendengar suara kicauan burung.

[Bacaan terkait: Kungfu Peremuk Tulang, Nyata atau Fiksi]

Walaupun penggunaan dua kata ini dalam kalimat seringkali dicampur aduk dan disama artikan, konsentrasi dan fokus adalah dua hal yang berbeda.

Anda tentunya tidak akan meng-konsentrasi-kan lensa kamera Anda bukan? Demikian pula tidak ada kerumunan masa yang ter-fokus pada alun-alun kota; yang ada adalah lensa yang terfokus dan kerumunan masa yang terkonsentrasi.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 2:32 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB