Anda yang belajar Shorinji kempo tentunya mengenal yang namanya "tan'en hokei" (atau yang mungkin lebih Anda kenal sebagai "ken(g)").
Tan'en hokei (selanjutnya saya sebut "ken" saja) adalah rangkaian gerakan beladiri Shorinji kempo yang sudah dibakukan dengan urutan dan pola tertentu. Kalau di analogikan, ken ini sama dengan "kata" di karate atau "jurus" di silat. Total ada 11 macam ken dalam Shorinji kempo, belum termasuk ryu no kata/ manji no kata.
Saat saya masih pemula dulu, gerakan-gerakan ken ini dimata saya terlihat sangat keren, indah, sekaligus rumit. Dan itu memang benar. Namun bukan hanya itu saja--selain keren, indah, dan rumit--gerakan-gerakan dalam ken juga dirancang untuk membiasakan kita (secara fisik dan mental) guna menghadapi berbagai situasi perkelahian.
Gerakan menyerang, bertahan, dan berkelit (olah tubuh/ tai sabaki) komplet ada dalam sebuah ken. Saya ambil contoh ken yang paling "mudah" yaitu ten chi ken dai ikkei. Di dalamnya terdapat gerakan-gerakan menyerang (jun zuki, gyaku zuki, kagi zuki, jun geri), bertahan (soto uke, uwa uke, ren uke, harai uke), dan olah tubuh (fumi komi ashi, hiraki sagari ashi).
Gerakan ken yang rumit [belum lagi dengan "hobi" saya yang suka "memecah-mecah" gerakan ken saat menjelaskan prinsip dari gerakan-gerakan tersebut kepada adik-adik kenshi saya] membuat banyak kenshi merasa kesulitan.
Tetapi Anda beruntung karena telah menemukan blog sayayang luar biasa ini, karena di postingan kali ini, saya akan menunjukkan kepada Anda beberapa cara yang "tidak biasa" untuk berlatih ken, yang (harapannya) bisa lebih mempermudah Anda dalam mempelajari dan menguasai ken.
Langsung saja disimak.
Anda (dan juga saya) tentunya tidak mungkin bisa menguasai berbagai teknik kihon yang jumlahnya ratusan dalam waktu sehari semalam. Diperlukan waktu yang panjang serta latihan yang rutin dan terus menerus. Saya sendiri setelah disahkan menjadi seorang shodan beberapa tahun yang lalu justru menemukan bahwa kihon adalah latihan paling penting dalam seni beladiri.
Bukannya sombong (dikit sih hehe), setelah berhak menyandang sabuk hitam, saya justru lebih banyak berlatih kihon, bahkan saya melakukan kihon lebih banyak daripada kohai saya yang lain.
Saya ambil contoh tenchi ken dai ikkei, kalau biasanya Anda memulai dari posisi hidari mae chudan kamae, cerminkan posisi tersebut menjadi migi mae chudan kamae. Dengan begitu urutan gerakan Anda pun akan berubah; kalau biasanya Anda melakukan jun jodan zuki dengan tangan kiri, sekarang Anda melakukannya dengan tangan kanan, kalau biasanya Anda melakukan fumi komi ashi dengan melangkahkan kaki kiri, sekarang Anda melakukannya dengan kaki kanan, demikian seterusnya.
Salah satu kelebihan (atau kekurangan??) otak manusia adalah tidak bisa membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Saya pernah membaca sebuah penelitian (saya lupa dimana) yang menyebutkan bahwa membayangkan diri Anda berlatih angkat beban akan memperbesar otot Anda sebesar 13% (atau 30%, maaf agak lupa) kalau dibandingkan dengan berlatih angkat beban beneran.
Fakta inilah yang akan kita "manfaatkan". Bayangkan Anda berlatih ken saat Anda sedang menunggu kedatangan seseorang, bayangkan Anda melakukan ken saat sedang istirahat makan siang, bayangkan Anda melakukan ken saat sedang bersantai di rumah; dengan begitu Anda bisa "berlatih" dimanapun dan kapanpun. Dan seperti hasil dari penelitian yang saya sebutkan di paragraf sebelumnya, berlatih dalam "bayangan" akan membuat Anda mengalami kemajuan dalam "kenyataan".
Tetapi jangan pernah mengganti latihan Anda yang sesungguhnya dengan cara "latihan" ini, karena hasil yang Anda dapatkan hanyalah 13% (atau 30%?)-nya saja.
Bacaan terkait: Kumite Shutai: Mengalah bukan Berarti Kalah
Selain itu, dengan berlatih berpasangan kita juga akan lebih bisa memahami makna dari suatu gerakan. Pada tenchi ken dai ikkei misalnya, kenapa sebelum melakukan gyaku soto uke kita melakukan fumi komi ashi terlebih dulu dan sebagainya.
__________
Itulah dia 5 cara berlatih ken yang tidak biasa a la saya. Oke, saya mengaku kalau saya sedikit "curang" karena sebenarnya semua cara latihan diatas (kecuali mungkin nomor 3 dan 4) hampir pasti selalu kita lakukan dalam latihan "resmi". Tetapi judul "cara yang tidak biasa untuk berlatih ken" terdengar lebih menarik bukan?
Kalau Anda punya cara latihan lain yang berbeda dengan cara latihan yang saya tuliskan di postingan ini, Anda boleh lho membagikannya di kolom komentar.
Selamat berlatih.
Tan'en hokei (selanjutnya saya sebut "ken" saja) adalah rangkaian gerakan beladiri Shorinji kempo yang sudah dibakukan dengan urutan dan pola tertentu. Kalau di analogikan, ken ini sama dengan "kata" di karate atau "jurus" di silat. Total ada 11 macam ken dalam Shorinji kempo, belum termasuk ryu no kata/ manji no kata.
Saat saya masih pemula dulu, gerakan-gerakan ken ini dimata saya terlihat sangat keren, indah, sekaligus rumit. Dan itu memang benar. Namun bukan hanya itu saja--selain keren, indah, dan rumit--gerakan-gerakan dalam ken juga dirancang untuk membiasakan kita (secara fisik dan mental) guna menghadapi berbagai situasi perkelahian.
Gerakan menyerang, bertahan, dan berkelit (olah tubuh/ tai sabaki) komplet ada dalam sebuah ken. Saya ambil contoh ken yang paling "mudah" yaitu ten chi ken dai ikkei. Di dalamnya terdapat gerakan-gerakan menyerang (jun zuki, gyaku zuki, kagi zuki, jun geri), bertahan (soto uke, uwa uke, ren uke, harai uke), dan olah tubuh (fumi komi ashi, hiraki sagari ashi).
Photo credit: creozavr |
Tetapi Anda beruntung karena telah menemukan blog saya
Langsung saja disimak.
#1. Lakukan kihon, kihon, dan kihon
Gerakan-gerakan di dalam ken adalah rangkaian dari gerakan-gerakan kihon. Semua teknik kihon pasti ada dalam sebuah ken. Tsuki? ada. Keri? ada. Uke? ada. Tai sabaki? ada. Tai kamae? ada. Karena itu, tahap pertama untuk menguasai ken adalah dengan menguasai berbagai teknik kihon.Anda (dan juga saya) tentunya tidak mungkin bisa menguasai berbagai teknik kihon yang jumlahnya ratusan dalam waktu sehari semalam. Diperlukan waktu yang panjang serta latihan yang rutin dan terus menerus. Saya sendiri setelah disahkan menjadi seorang shodan beberapa tahun yang lalu justru menemukan bahwa kihon adalah latihan paling penting dalam seni beladiri.
Bukannya sombong (dikit sih hehe), setelah berhak menyandang sabuk hitam, saya justru lebih banyak berlatih kihon, bahkan saya melakukan kihon lebih banyak daripada kohai saya yang lain.
#2. Lakukan mirroring
Yang saya maksud mirroring disini bukan berarti berlatih di depan cermin [meskipun hal tersebut juga boleh dilakukan, apalagi kalau Anda berlatih sendirian, untuk melihat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil. Tetapi jangan terlalu sering melakukannya karena Anda (atau cuma saya??) akan sulit berkonsentrasi karena terpesona dengan ketampanan Anda sendiri]. Yang saya maksud mirroring disini adalah "mencerminkan" gerakan ken.Saya ambil contoh tenchi ken dai ikkei, kalau biasanya Anda memulai dari posisi hidari mae chudan kamae, cerminkan posisi tersebut menjadi migi mae chudan kamae. Dengan begitu urutan gerakan Anda pun akan berubah; kalau biasanya Anda melakukan jun jodan zuki dengan tangan kiri, sekarang Anda melakukannya dengan tangan kanan, kalau biasanya Anda melakukan fumi komi ashi dengan melangkahkan kaki kiri, sekarang Anda melakukannya dengan kaki kanan, demikian seterusnya.
#3. Lakukan gerakan ken dengan lambat
Dan maksud saya benar-benar lambat (dan juga halus dan "mengalir"), seperti ketika melakukan senam taichi. Anda akan terkejut saat melakukannya karena kesalahan-kesalahan kecil, yang tidak terlihat saat melakukan ken dengan kecepatan normal, akan banyak Anda temukan sehingga Anda pun akan bisa memperbaikinya.#4. Bayangkan diri Anda sedang melakukan ken
Otak manusia adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Berbeda dengan binatang, manusia bisa berpikir dan mengambil keputusan dengan menggunakan otaknya. Otak juga adalah salah satu organ tubuh yang tidak pernah beristirahat, bahkan saat kita tertidur sekalipun.Salah satu kelebihan (atau kekurangan??) otak manusia adalah tidak bisa membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Saya pernah membaca sebuah penelitian (saya lupa dimana) yang menyebutkan bahwa membayangkan diri Anda berlatih angkat beban akan memperbesar otot Anda sebesar 13% (atau 30%, maaf agak lupa) kalau dibandingkan dengan berlatih angkat beban beneran.
Fakta inilah yang akan kita "manfaatkan". Bayangkan Anda berlatih ken saat Anda sedang menunggu kedatangan seseorang, bayangkan Anda melakukan ken saat sedang istirahat makan siang, bayangkan Anda melakukan ken saat sedang bersantai di rumah; dengan begitu Anda bisa "berlatih" dimanapun dan kapanpun. Dan seperti hasil dari penelitian yang saya sebutkan di paragraf sebelumnya, berlatih dalam "bayangan" akan membuat Anda mengalami kemajuan dalam "kenyataan".
Tetapi jangan pernah mengganti latihan Anda yang sesungguhnya dengan cara "latihan" ini, karena hasil yang Anda dapatkan hanyalah 13% (atau 30%?)-nya saja.
#5. Berlatihlah secara berpasangan
Memang benar bahwa tandoku (latihan tanpa partner) akan membiasakan tubuh kita dengan gerakan ken (dan juga kihon) dan pada akhirnya akan membuat tubuh kita bereaksi secara alami (dan otomatis) apabila dibutuhkan. Tetapi, untuk melatih maai dan kyo-jitsu hanya bisa dilakukan secara berpasangan.Bacaan terkait: Kumite Shutai: Mengalah bukan Berarti Kalah
Selain itu, dengan berlatih berpasangan kita juga akan lebih bisa memahami makna dari suatu gerakan. Pada tenchi ken dai ikkei misalnya, kenapa sebelum melakukan gyaku soto uke kita melakukan fumi komi ashi terlebih dulu dan sebagainya.
__________
Itulah dia 5 cara berlatih ken yang tidak biasa a la saya. Oke, saya mengaku kalau saya sedikit "curang" karena sebenarnya semua cara latihan diatas (kecuali mungkin nomor 3 dan 4) hampir pasti selalu kita lakukan dalam latihan "resmi". Tetapi judul "cara yang tidak biasa untuk berlatih ken" terdengar lebih menarik bukan?
Kalau Anda punya cara latihan lain yang berbeda dengan cara latihan yang saya tuliskan di postingan ini, Anda boleh lho membagikannya di kolom komentar.
Selamat berlatih.
0 komentar:
Post a Comment