Saat ini, MMA atau Mixed Martial Arts alias seni beladiri campuran sedang happening banget. Banyak orang berbondong-bondong mendaftar menjadi anggota klub/gym MMA yang sudah banyak tersebar dimana-mana. Hal ini sangatlah wajar, apalagi sekarang ini banyak stasiun televisi di tanah air yang menayangkan pertandingan MMA dalam salah satu program siarannya.
Banyak anak-anak muda terinspirasi dan ingin menjadi seperti petarung MMA yang tidak hanya terlihat keren dan macho tetapi juga jago beladiri. Harga yang mahal untuk berlatih MMA (bahkan ada gym yang mematok tarif sampai dengan 750 ribu rupiah perbulan) tidak menghalangi minat mereka.
Salah satu aspek dalam MMA, yaitu aspek kompetitif, menuntut praktisinya untuk memiliki fisik yang tangguh dan fit disamping stamina yang luar biasa [apalagi untuk mereka yang ingin tampil dalam kompetisi]. Bayangkan saja, seorang petarung MMA harus bertahan dalam tiga ronde (yang mana setiap ronde berlangsung selama 5 menit) dalam hexagon (sebutan untuk "ring" MMA) menghadapi seseorang yang ingin "menghajar" dan meng-submission dirinya.
Dengan kata lain, seorang petarung MMA harus selalu berada dalam kondisi puncak: kecepatan seperti macan kumbang, tenaga yang kuat, serta stamina tingkat dewa. Bahkan untuk mereka yang tidak berniat sama sekali untuk tampil di ring sekalipun, latihan MMA adalah latihan yang sangat bagus untuk kebugaran Anda, seperti yang dikatakan oleh Fran Fontan, seorang pelatih MMA di New York, Amerika: "The best shape you can be in is fighting shape".
Nah, bagi Anda yang terlalu sibuk untuk mendatangi gym MMA, atau bagi Anda yang tidak mau merogoh kocek terlalu dalam, di postingan ini saya akan menunjukkan beberapa bentuk latihan yang bisa Anda lakukan sendiri untuk memiliki kondisi fisik layaknya seorang petarung MMA.
1. Crab Walk
Oke, saya akui memang terdengar dan terlihat sedikit "aneh", tetapi menggerakkan tubuh Anda dengan cara nyeleneh akan mempersiapkan diri Anda secara mental untuk menghadapi situasi pertarungan yang tentu saja tidak terprediksi.
Selain bagus untuk jantung, metode latihan ini akan melatih otot-otot di daerah abdomen, punggung tengah dan bawah, pinggang, bahu, dan leher (kumpulan otot-otot ini selanjutnya saya sebut dengan "core").
Cara melakukannya: Duduklah di lantai dengan lutut tertekuk dan telapak kaki menapak di lantai. Taruh kedua telapak tangan Anda di lantai, tangan kiri di sebelah kiri dan tangan kanan di sebelah kanan badan Anda. Tegangkan otot-otot core Anda dan angkat bokong Anda beberapa inchi di atas permukaan lantai serta angkat dada Anda. Tetap dalam posisi ini, "berjalanlah" pelan-pelan ke arah depan/belakang, tetap pertahankan ketegangan otot-otot core Anda. Kalau sudah nyaman dan terbiasa dengan gerakan dan posisi ini, Anda boleh menambah kecepatan berjalan Anda.
2. Bear Crawl atau ada yang menyebutnya "jalan buaya"
Adalah salah satu latihan fisik yang paling berat. Tidak hanya melatih otot-otot core, metode latihan ini juga menguatkan otot-otot dada dan lengan serta tungkai Anda, disamping menguatkan jantung tentu saja.
Cara melakukannya: Mulailah dengan posisidoggy style... ehm merangkak (letakkan kedua lutut dan telapak tangan Anda di lantai). Naikkan pinggul Anda hingga sejajar tingginya dengan bahu dan angkat kedua lutut Anda dari permukaan lantai, dalam waktu bersamaan tegangkan juga otot-otot core Anda. Berjalanlah ke depan seperti merangkak dengan kecepatan yang semakin bertambah. Untuk menambah semangat, Anda boleh kok melakukannya sambil meraung seperti seekor beruang (eh... meraung itu singa ya..?).
3. Burpee
Lebih dikenal dengan squat thrust, gerakan ini akan melatih seluruh otot di tubuh Anda, mulai dari kepala hingga kaki. Beberapa ahli bahkan meyakini bahwa gerakan dari burpee ini adalah latihan fisik terbaik dalam seni beladiri.
Cara melakukannya: Mulailah dengan posisi berdiri, kaki sedikit lebih lebar dari bahu. Jongkok ke bawah dan letakkan kedua telapak tangan Anda di lantai tepat dibawah bahu. Lontarkan kedua kaki Anda ke belakang sehingga posisi Anda terlihat seperti akan melakukan push-up. Secepatnya kembali ke posisi awal (dengan cara membalik urut-urutan gerakan Anda) dan melompat ke atas. Setelah mendarat, ulangi dari awal.
4. "Suicide" Sprint (saya sih biasa menyebutnya Shuttle Run--walaupun mungkin kurang tepat)
Latihan ini biasa dilakukan dalam olahraga permainan seperti basket dan sepakbola. Latihan ini akan meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh Anda, serta mengkondisikan tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan arah secara mendadak--sesuatu yang sangat penting dalam pertarungan.
Cara melakukannya: Buatlah tanda berupa garis sebanyak 6 buah dengan jarak masing-masing tanda sekitar 5 meter. Lakukan sprint dari tanda pertama menuju tanda kedua dan sentuh garis tanda kedua dengan tangan Anda (ingat tangan Anda harus menyentuh lantai). Berlarilah kembali ke tanda pertama dan sentuh garis dengan tangan Anda untuk kemudian lakukan sprint ke tanda ketiga. Balik lagi ke tanda pertama, kemudian ke tanda ke empat, demikian seterusnya. Ulangi semampu Anda.
5. Walking Lunges
Latihan ini bagus untuk otot-otot tungkai, bokong, dan juga pinggul Anda.
Cara melakukannya: Berdirilah dengan kedua kaki selebar pinggul, kedua lengan lurus dengan santai disamping badan. Melangkahlah ke depan dengan satu kaki (misalnya kaki kanan), perlahan-lahan turunkan tubuh Anda sampai kedua lutut Anda tertekuk dengan sudut 90 derajat. Angkat kembali tubuh Anda dan luruskan lutut Anda sebelum melangkahkan kaki belakang (dalam hal ini kaki kiri) ke depan. Ulangi gerakan dengan kaki kiri. Untuk menambah variasi, Anda juga boleh memegang dumbbell dengan kedua tangan Anda.
__________
Itulah dia 5 metode latihan untuk menjadi seorang petarung MMA. Kelima cara ini cukup mudah dilakukan (walaupun capeknya luar biasa), tidak memerlukan tambahan alat khusus, dan bisa Anda lakukan kapanpun dan dimanapun. Yang perlu diingat adalah jangan terlalu memaksakan diri, berlatihlah sesuai dengan kemampuan Anda, itulah yang menjadi salah satu sikap dari seorang praktisi beladiri.
Bagaimana kalau saya amat sangat super sibuk sekali dan hanya punya waktu luang lima menit saja setiap harinya? Jangan khawatir, lima menit sudah lebih dari cukup. Dengan menggunakan metode Tabata, dalam waktu empat menit saja Anda sudah bisa berlatih layaknya seorang petarung MMA.
Mungkin ini tidak ada hubungannya, tetapi saat menulis postingan ini, saya teringat dengan kebimbangan salah seorang teman yang bingung memilih antara MMA dengan seni beladiri tradisional. (Perlu dicatat bahwa MMA dan seni beladiri tradisional itu tidak sama.)
Dalam pertarungan (atau lebih tepatnya pertandingan) MMA, Anda akan selalu berhadapan satu lawan satu dengan lawan Anda, selain itu masih ada wasit, alat pelindung, serta beberapa aturan yang mengikat pesertanya. Sementara dalam beladiri tradisional, bisa saja dalam sekali "pertarungan" Anda berhadapan dengan banyak orang, tidak ada orang yang akan memisahkan Anda dengan lawan Anda, pelindung Anda hanyalah Tuhan dan hasil latihan Anda, serta tidak ada aturan sama sekali.
Hasil yang didapatkan dari kelima latihan diatas memang akan sangat menunjang latihan beladiri tradisional Anda. Tetapi kalau Anda 'terpaksa' harus berkelahi di luar arena, jangan pernah menggunakan teknik-teknik MMA seperti arm bar atau rear choke, karena Anda sendiri-lah yang akan mati kutu.
[Bacaan terkait: MMA vs. Street Fighting]
Saya tidak berniat merendahkan petarung MMA [saya 102% pasti kalah kalau harus bertanding melawan seorang petarung MMA], tetapi kalau Anda berkelahi di jalanan dengan melakukan teknik kuncian arm bar misalnya, Anda mungkin memang berhasil melumpuhkan "lawan" Anda, tapi bagaimana dengan kawan-kawan dari lawan Anda?
Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Banyak anak-anak muda terinspirasi dan ingin menjadi seperti petarung MMA yang tidak hanya terlihat keren dan macho tetapi juga jago beladiri. Harga yang mahal untuk berlatih MMA (bahkan ada gym yang mematok tarif sampai dengan 750 ribu rupiah perbulan) tidak menghalangi minat mereka.
Salah satu aspek dalam MMA, yaitu aspek kompetitif, menuntut praktisinya untuk memiliki fisik yang tangguh dan fit disamping stamina yang luar biasa [apalagi untuk mereka yang ingin tampil dalam kompetisi]. Bayangkan saja, seorang petarung MMA harus bertahan dalam tiga ronde (yang mana setiap ronde berlangsung selama 5 menit) dalam hexagon (sebutan untuk "ring" MMA) menghadapi seseorang yang ingin "menghajar" dan meng-submission dirinya.
Dengan kata lain, seorang petarung MMA harus selalu berada dalam kondisi puncak: kecepatan seperti macan kumbang, tenaga yang kuat, serta stamina tingkat dewa. Bahkan untuk mereka yang tidak berniat sama sekali untuk tampil di ring sekalipun, latihan MMA adalah latihan yang sangat bagus untuk kebugaran Anda, seperti yang dikatakan oleh Fran Fontan, seorang pelatih MMA di New York, Amerika: "The best shape you can be in is fighting shape".
Photo credit: antfrank |
1. Crab Walk
Selain bagus untuk jantung, metode latihan ini akan melatih otot-otot di daerah abdomen, punggung tengah dan bawah, pinggang, bahu, dan leher (kumpulan otot-otot ini selanjutnya saya sebut dengan "core").
Cara melakukannya: Duduklah di lantai dengan lutut tertekuk dan telapak kaki menapak di lantai. Taruh kedua telapak tangan Anda di lantai, tangan kiri di sebelah kiri dan tangan kanan di sebelah kanan badan Anda. Tegangkan otot-otot core Anda dan angkat bokong Anda beberapa inchi di atas permukaan lantai serta angkat dada Anda. Tetap dalam posisi ini, "berjalanlah" pelan-pelan ke arah depan/belakang, tetap pertahankan ketegangan otot-otot core Anda. Kalau sudah nyaman dan terbiasa dengan gerakan dan posisi ini, Anda boleh menambah kecepatan berjalan Anda.
2. Bear Crawl atau ada yang menyebutnya "jalan buaya"
Adalah salah satu latihan fisik yang paling berat. Tidak hanya melatih otot-otot core, metode latihan ini juga menguatkan otot-otot dada dan lengan serta tungkai Anda, disamping menguatkan jantung tentu saja.
Cara melakukannya: Mulailah dengan posisi
3. Burpee
Lebih dikenal dengan squat thrust, gerakan ini akan melatih seluruh otot di tubuh Anda, mulai dari kepala hingga kaki. Beberapa ahli bahkan meyakini bahwa gerakan dari burpee ini adalah latihan fisik terbaik dalam seni beladiri.
Cara melakukannya: Mulailah dengan posisi berdiri, kaki sedikit lebih lebar dari bahu. Jongkok ke bawah dan letakkan kedua telapak tangan Anda di lantai tepat dibawah bahu. Lontarkan kedua kaki Anda ke belakang sehingga posisi Anda terlihat seperti akan melakukan push-up. Secepatnya kembali ke posisi awal (dengan cara membalik urut-urutan gerakan Anda) dan melompat ke atas. Setelah mendarat, ulangi dari awal.
4. "Suicide" Sprint (saya sih biasa menyebutnya Shuttle Run--walaupun mungkin kurang tepat)
Latihan ini biasa dilakukan dalam olahraga permainan seperti basket dan sepakbola. Latihan ini akan meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh Anda, serta mengkondisikan tubuh untuk beradaptasi terhadap perubahan arah secara mendadak--sesuatu yang sangat penting dalam pertarungan.
Cara melakukannya: Buatlah tanda berupa garis sebanyak 6 buah dengan jarak masing-masing tanda sekitar 5 meter. Lakukan sprint dari tanda pertama menuju tanda kedua dan sentuh garis tanda kedua dengan tangan Anda (ingat tangan Anda harus menyentuh lantai). Berlarilah kembali ke tanda pertama dan sentuh garis dengan tangan Anda untuk kemudian lakukan sprint ke tanda ketiga. Balik lagi ke tanda pertama, kemudian ke tanda ke empat, demikian seterusnya. Ulangi semampu Anda.
5. Walking Lunges
Latihan ini bagus untuk otot-otot tungkai, bokong, dan juga pinggul Anda.
Cara melakukannya: Berdirilah dengan kedua kaki selebar pinggul, kedua lengan lurus dengan santai disamping badan. Melangkahlah ke depan dengan satu kaki (misalnya kaki kanan), perlahan-lahan turunkan tubuh Anda sampai kedua lutut Anda tertekuk dengan sudut 90 derajat. Angkat kembali tubuh Anda dan luruskan lutut Anda sebelum melangkahkan kaki belakang (dalam hal ini kaki kiri) ke depan. Ulangi gerakan dengan kaki kiri. Untuk menambah variasi, Anda juga boleh memegang dumbbell dengan kedua tangan Anda.
Walking lunge dengan beban [Photo credit: Everkinetic] |
__________
Itulah dia 5 metode latihan untuk menjadi seorang petarung MMA. Kelima cara ini cukup mudah dilakukan (walaupun capeknya luar biasa), tidak memerlukan tambahan alat khusus, dan bisa Anda lakukan kapanpun dan dimanapun. Yang perlu diingat adalah jangan terlalu memaksakan diri, berlatihlah sesuai dengan kemampuan Anda, itulah yang menjadi salah satu sikap dari seorang praktisi beladiri.
Bagaimana kalau saya amat sangat super sibuk sekali dan hanya punya waktu luang lima menit saja setiap harinya? Jangan khawatir, lima menit sudah lebih dari cukup. Dengan menggunakan metode Tabata, dalam waktu empat menit saja Anda sudah bisa berlatih layaknya seorang petarung MMA.
Mungkin ini tidak ada hubungannya, tetapi saat menulis postingan ini, saya teringat dengan kebimbangan salah seorang teman yang bingung memilih antara MMA dengan seni beladiri tradisional. (Perlu dicatat bahwa MMA dan seni beladiri tradisional itu tidak sama.)
Dalam pertarungan (atau lebih tepatnya pertandingan) MMA, Anda akan selalu berhadapan satu lawan satu dengan lawan Anda, selain itu masih ada wasit, alat pelindung, serta beberapa aturan yang mengikat pesertanya. Sementara dalam beladiri tradisional, bisa saja dalam sekali "pertarungan" Anda berhadapan dengan banyak orang, tidak ada orang yang akan memisahkan Anda dengan lawan Anda, pelindung Anda hanyalah Tuhan dan hasil latihan Anda, serta tidak ada aturan sama sekali.
Hasil yang didapatkan dari kelima latihan diatas memang akan sangat menunjang latihan beladiri tradisional Anda. Tetapi kalau Anda 'terpaksa' harus berkelahi di luar arena, jangan pernah menggunakan teknik-teknik MMA seperti arm bar atau rear choke, karena Anda sendiri-lah yang akan mati kutu.
[Bacaan terkait: MMA vs. Street Fighting]
Saya tidak berniat merendahkan petarung MMA [saya 102% pasti kalah kalau harus bertanding melawan seorang petarung MMA], tetapi kalau Anda berkelahi di jalanan dengan melakukan teknik kuncian arm bar misalnya, Anda mungkin memang berhasil melumpuhkan "lawan" Anda, tapi bagaimana dengan kawan-kawan dari lawan Anda?
Terimakasih dan semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment