Pariwara

Followers

Cara Mudah untuk "Menjelekkan" Orang Lain

Posted by Yonatan Adi on 3:02 PM

Di sebuah kelas di Universitas M di kota B, sekelompok mahasiswa sedang bersiap menerima kuliah dari seorang profesor di bidang filsafat. Profesor ini pastinya familier bagi Anda. Ya, beliau adalah profesor yang sama yang pernah memberikan materi kuliah filosofi "botol selai" beberapa waktu yang lalu.

Setelah menutup pintu kelas dan menyuruh para mahasiswanya yang ribut untuk tenang (dasar mahasiswa :D), sang profesor pun memulai kuliahnya.

Tanpa berbicara, sang profesor menggambar sebuah garis mendatar sepanjang 1 meter di papan tulis. Setelah selesai, beliau kemudian menantang mahasiswanya untuk membuat garis tersebut menjadi lebih pendek.

Seorang mahasiswa dengan pedenya maju ke depan dan menghapus setengah dari garis tersebut dengan menggunakan penghapus. "Bagus", puji sang profesor, "Ada lagi yang bisa memendekkan garis ini?". Mahasiswa kedua dengan langkah tegap maju ke depan dan menghapus setengah lagi dari sisa garis tersebut. Sang profesor--menirukan gaya Godai Yusuke--mengacungkan jempolnya kepada mahasiswa tersebut. "Ada lagi yang bisa?" tantang beliau.

Seorang mahasiswi bangkit dari tempat duduknya dan dengan penuh keyakinan maju ke depan. Mahasiswi ini cukup terkenal karena selain berprestasi sebagai atlet beladiri, dia juga cantik dan tetap terlihat feminim meskipun berlatih seni beladiri. Setelah berhenti sejenak dan sedikit membungkukkan badannya kepada sang profesor (biasa lah, praktisi beladiri kan terbiasa menghormati orang lain 😁), mahasiswi inipun menggambar garis sepanjang 1 meter di bawah garis pertama yang tinggal tersisa 25 cm tersebut.


"Luar biasa", itulah kata-kata yang terlontar dari mulut sang profesor. Setelah mempersilakan si mahasiswi untuk kembali ke tempat duduknya, sang profesor pun mulai mengajar. "Untuk memendekkan sebuah garis, kita tidak harus menghapus sebagian dari garis itu, kita cukup menggambar garis yang lebih panjang di bawah atau di atasnya."

"Lalu nilai moral apa yang bisa kita ambil?", lanjutnya, "Bahwa untuk menjadi lebih baik dari orang lain, kita tidak perlu menjelekkan orang tersebut. Menjelekkan orang lain adalah cara yang paling tidak terpuji untuk memuji diri kita sendiri. Untuk menjadi lebih baik dari orang lain, kita hanya perlu memperbaiki diri kita sendiri dengan selalu melakukan yang terbaik dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Mungkin hasilnya tidak akan secepat cara pertama, tetapi efeknya akan jauh lebih permanen."


__________

Demikian pula dalam seni beladiri, untuk menjadi lebih kuat dari orang lain, melemahkan orang tersebut adalah tindakan yang sangat tidak terpuji. Kalau Anda adalah seorang yang berjiwa bushido, satu-satunya cara untuk menjadi lebih kuat ketimbang orang lain adalah dengan berlatih lebih keras dan lebih tekun daripada mereka.

Pun demikian dalam sebuah pertarungan--kendati ada tiga "cara" yang bisa Anda lakukan untuk menjamin kemenangan--tiga cara tersebut bukan jaminan pasti. Yang bisa 100% menjamin kemenangan Anda adalah latihan yang lebih tekun dan lebih keras daripada lawan Anda. [Dan jangan dibayangkan latihan seni beladiri hanya berupa latihan teknik dan fisik saja, sazen (meditasi duduk) untuk melatih mental dan spiritual juga perlu dilakukan.]

Kalau Anda lebih baik daripada law... *ehem* orang lain, bukannya orang itu akan terlihat lebih "jelek" daripada Anda? Itulah cara "menjelekkan" yang elegan dan tidak kamseupay.

Semoga bermanfaat dan terimakasih 


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 3:02 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB