"Gan, agan kan pernah bilang kalau tidak ada seni beladiri yang lebih hebat daripada seni beladiri yang lain, yang ada adalah praktisi beladiri yang lebih hebat daripada praktisi beladiri lain, nah pertanyaan ane adalah siapakah praktisi beladiri terhebat menurut agan?"
Itulah isi dari email yang saya terima dari salah seorang pembaca setia Goblog yang mengaku bernama Tian.
Sebelumnya terima kasih kepada agan Tian atas pertanyaannya yang sangat bagus dan cukup sulit dijawab ini ;D.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya memang berpendapat bahwa tidak ada seni beladiri yang lebih hebat daripada seni beladiri lain, yang ada adalah seni beladiri yang lebih efektif untuk situasi perkelahian tertentu. Misalnya jujutsu (bukan jiujitsu) yang lebih efektif untuk ground fighting daripada kickboxing (yang efektif untuk stand-up fighting)--dan itulah kenapa banyak petarung MMA yang memadukan dua aliran seni beladiri ini sebagai gaya bertarungnya.
Kalau memang tidak ada seni beladiri yang lebih hebat daripada seni beladiri lain, lalu kenapa ada praktisi beladiri yang lebih hebat daripada praktisi beladiri lain
Jawabannya adalah--meminjam istilah dari wushu--"konfu" atau hasil dari latihan.
Misalnya Tarmin yang mempelajari seni beladiri A berlatih lebih tekun daripada Tarjo yang mempelajari seni beladiri B. Seandainya mereka berdua bertarung, kira-kira siapa yang lebih unggul? Walaupun ada banyak faktor yang ikut berperan--seperti pengalaman, mental, kondisi fisik, dan sebagainya--kemungkinan besar Tarmin-lah yang akan keluar sebagai pemenang.
"Hito, hito, hito, subete wa hito no shitsu ni aru" (orangnya, orangnya, orangnya, segala sesuatu tergantung pada orangnya)
~ Doshin So.
Nah, kembali ke pertanyaan agan Tian.
Karena salah satu tujuan seni beladiri adalah untuk membela diri atau gampangnya untuk "berkelahi", cara paling mudah untuk mengetahui praktisi beladiri mana yang paling hebat adalah melalui pertarungan. Tapi ini cukup sulit, karena (sejauh pengetahuan saya) sejarah tidak pernah mencatat adanya pertarungan antar para ahli beladiri.
Bahkan dua orang pionir karate modern yang saling "bermusuhan" dan yang secara terang-terangan menyatakan saling membenci satu sama lain yaitu Funakoshi Gichin dan Motobu Choki, tercatat tidak pernah sekalipun terlibat dalam duel langsung.
Itulah isi dari email yang saya terima dari salah seorang pembaca setia Goblog yang mengaku bernama Tian.
Sebelumnya terima kasih kepada agan Tian atas pertanyaannya yang sangat bagus dan cukup sulit dijawab ini ;D.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya memang berpendapat bahwa tidak ada seni beladiri yang lebih hebat daripada seni beladiri lain, yang ada adalah seni beladiri yang lebih efektif untuk situasi perkelahian tertentu. Misalnya jujutsu (bukan jiujitsu) yang lebih efektif untuk ground fighting daripada kickboxing (yang efektif untuk stand-up fighting)--dan itulah kenapa banyak petarung MMA yang memadukan dua aliran seni beladiri ini sebagai gaya bertarungnya.
Kalau memang tidak ada seni beladiri yang lebih hebat daripada seni beladiri lain, lalu kenapa ada praktisi beladiri yang lebih hebat daripada praktisi beladiri lain
Jawabannya adalah--meminjam istilah dari wushu--"konfu" atau hasil dari latihan.
Misalnya Tarmin yang mempelajari seni beladiri A berlatih lebih tekun daripada Tarjo yang mempelajari seni beladiri B. Seandainya mereka berdua bertarung, kira-kira siapa yang lebih unggul? Walaupun ada banyak faktor yang ikut berperan--seperti pengalaman, mental, kondisi fisik, dan sebagainya--kemungkinan besar Tarmin-lah yang akan keluar sebagai pemenang.
"Hito, hito, hito, subete wa hito no shitsu ni aru" (orangnya, orangnya, orangnya, segala sesuatu tergantung pada orangnya)
~ Doshin So.
Nah, kembali ke pertanyaan agan Tian.
Karena salah satu tujuan seni beladiri adalah untuk membela diri atau gampangnya untuk "berkelahi", cara paling mudah untuk mengetahui praktisi beladiri mana yang paling hebat adalah melalui pertarungan. Tapi ini cukup sulit, karena (sejauh pengetahuan saya) sejarah tidak pernah mencatat adanya pertarungan antar para ahli beladiri.
Bahkan dua orang pionir karate modern yang saling "bermusuhan" dan yang secara terang-terangan menyatakan saling membenci satu sama lain yaitu Funakoshi Gichin dan Motobu Choki, tercatat tidak pernah sekalipun terlibat dalam duel langsung.
Gambar dari BagoGames |
Mas Oyama yang bernama asli Choi Baedal ini adalah pendiri aliran kyokushin yang tercatat dalam sejarah pernah menantang dan mengalahkan para master karate di berbagai wilayah di Jepang. Selain itu Mas Oyama juga sempat beberapa kali berduel dengan banteng dan juga merupakan satu dari sedikit orang yang mampu bertahan dalam kumite melawan 100 orang.
Sedangkan Bruce Lee, adalah seorang ahli beladiri yang pertama kali memperkenalkan wushu/ kungfu ke negeri paman Sam. Karena dianggap telah mengajarkan harta karun bangsa Cina kepada orang asing, Bruce sering ditantang oleh banyak ahli kungfu, yang rata-rata dikalahkannya hanya dalam hitungan detik.
Sekarang... seandainya Mas Oyama dan Bruce Lee bisa saling berhadapan...
Karena tentu saja tidak mungkin terjadi, saya akan memilih salah satu yang "warisannya" masih cukup berpengaruh sampai sekarang.
Tanpa mengesampingkan Mas Oyama dan aliran kyokushin yang didirikannya, saya memilih sang legenda Bruce Lee.
Kenapa Bruce Lee?
Pertama, Bruce Lee adalah orang pertama yang mempopulerkan cross training. Memang, jauh sebelum Bruce Lee, cukup banyak ahli beladiri yang melakukan cross training, tapi Bruce Lee-lah yang menjadikan cross training ini menjadi sesuatu yang--kata anak jaman sekarang--happening banget. Selain menguasai wingchun, Bruce juga mempelajari tinju (boxing), judo, savate, dan anggar.
Kedua, jeet kune do (disingkat JKD), seni beladiri yang dikembangkannya, sering dikatakan sebagai cikal bakal dari mixed martial arts (MMA). Bahkan, salah satu filosofi JKD "buang yang tidak berguna, dan ambil yang berguna tidak peduli dari manapun asalnya" membuat Dana White, presiden UFC saat ini, mempertimbangkan untuk menobatkan Bruce Lee sebagai bapak MMA.
Itulah jawaban saya atas pertanyaan siapa praktisi beladiri terhebat.
Sekali lagi ini hanya pendapat saya pribadi, teman-teman semua tentunya punya jawaban sendiri, karena itu jangan sungkan membagikannya di kolom komentar.
Tapi tunggu dulu... ada lho praktisi beladiri yang jauh lebih hebat daripada Bruce Lee, Mas Oyama, Conor McGregor (yang sempat mengalami kekalahan saat bertanding melawan Floyd Mayweather), dan bahkan Matsumura Sokon sekalipun.
Siapa gan?
Saya-lah orangnya... hehehe bercanda ^-^v [tapi bener lho, kecil-kecil gini saya tidak pernah kalah dalam perkelahian].
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment