Pariwara

Followers

Bagaimana Mengenali Seorang Guru yang Baik

Posted by Yonatan Adi on 5:13 PM

"Pukulan yang dilancarkan dengan kecepatan yang sama, akan lebih bertenaga kalau dilakukan oleh orang yang lebih berat bobot tubuhnya. Tapi bagaimana dengan kau yang badannya ringan? Jawabannya adalah... kungfu peremuk tulang. Aku kasih contoh sekali saja. Kau perhatikan dan pelajari sendiri jurus ini! Aku hanya akan melakukannya sekali saja... Perhatikan baik-baik apa yang kulakukan..."
- Guru Yosen kepada Chinmi  


__________

Jawab dengan jujur ya.

Sebagai seorang laki-laki, ketika melihat seorang perempuan (dalam kenyataan ataupun dalam gambar), mana yang lebih Anda sukai, perempuan dengan pakaian yang sedikit terbuka atau perempuan yang (*maaf*) telanjang bulat?


Secara psikologis, seorang laki-laki akan lebih suka melihat perempuan yang setengah telanjang daripada perempuan yang tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya.

Kenapa bisa begitu?

Rasa penasaran, itulah jawabannya.

Rasa penasaran akan membuat seorang pria bertanya-tanya dan ingin tahu ada apa dibalik baju yang (masih) dipakai oleh perempuan tersebut.

Sama seperti menonton film atau bermain game misalnya. Lebih menarik mana, film atau game yang belum Anda ketahui endingnya, dengan film/ game yang sudah Anda ketahui endingnya? Anda bisa menjawabnya sendiri bukan?

Rasa penasaran jugalah yang membedakan mana guru yang baik dan mana guru yang buruk.

Kok bisa?

Bayangkan saja kalau guru Anda memberikan semua jawaban (bahkan sebelum Anda bertanya) kepada Anda. Bayangkan seandainya guru Anda menjelaskan semua hal (yang mungkin tidak menarik bagi Anda) secara detil. Membosankan? Pastinya.

Photo credit: Filip Pticek
Sekarang bayangkan seandainya guru Anda tidak menjelaskan secara gamblang segala sesuatunya kepada Anda, yang dengan lihainya hanya memberi sedikit penjelasan yang memancing rasa ingin tahu di hati Anda.

Seorang guru yang baik adalah seorang guru yang mampu membangkitkan rasa penasaran dalam pikiran dan hati murid-muridnya. Seorang guru yang baik bukanlah seorang guru yang memberikan semua jawaban kepada murid-muridnya, guru yang baik adalah guru yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri murid-muridnya, yang mampu membuat murid-muridnya ingin bertanya atau ingin menggali lebih dalam lagi.

Dan Anda tahu, jawaban yang kita dapatkan dari hasil bertanya ataupun yang kita dapatkan dari usaha kita sendiri, akan nyantol lebih lama dalam ingatan kita.

Dan menariknya, hal ini berlaku bukan hanya untuk guru sekolah ataupun "guru" di kampus-kampus saja, melainkan juga guru beladiri.

Itulah sebabnya guru Yosen, saat mengajarkan jurus kungfu peremuk tulang kepada Chinmi, tidak menjelaskan segala sesuatunya kepada calon pewarisnya itu. Beliau hanya menunjukkan jurus tersebut satu kali dan meminta Chinmi untuk berlatih sendiri dan menguasai jurus tersebut dalam waktu sepuluh hari saja.

Tentu saja, untuk menjadi seorang guru yang baik seperti guru Yosen, Anda harus benar-benar menguasai materi yang Anda ajarkan. Kalau murid-murid Anda sudah terpancing rasa kepo-nya, mereka akan terus mengejar Anda dengan pertanyaan demi pertanyaan sampai rasa ingin tahunya terpuaskan. Jangan sampai ujung-ujungnya Anda menjawab "pokoknya begitu".

Tapi nggak usah jauh-jauh dulu deh, kalau Anda tidak benar-benar menguasai materi yang Anda ajarkan, boro-boro menjawab pertanyaan, memancing murid Anda untuk bertanya saja mungkin tidak akan bisa Anda lakukan.

Guru Yosen tidak mengajarkan langkah demi langkah cara latihan jurus kungfu peremuk tulang kepada Chinmi bukan karena beliau tidak bisa menjelaskannya, melainkan karena beliau memahami bahwa jurus ini hanya dapat dikuasai dengan usaha sendiri. Tetapi tentu saja guru Yosen tidak lepas tangan begitu saja, beliau meninggalkan beberapa petunjuk untuk Chinmi yang salah satunya adalah bekas hentakan kaki yang menjadi salah satu prinsip utama dari jurus kungfu peremuk tulang.

Hasilnya? Tidak saja berhasil menguasainya, Chinmi bahkan mampu mengembangkan jurus tersebut seperti melakukannya dengan dua tangan sekaligus, ataupun mengalirkan tenaga jurus pukulan ini melalui lengannya sendiri.

Itulah guru yang baik, seorang guru yang tidak takut dilampaui oleh muridnya, melainkan seorang guru yang ingin muridnya menjadi lebih baik dari dirinya.

Jadi termasuk guru yang manakah Anda?


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 5:13 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB