Pernah mendengar nama Chris Gardner bukan?
Bagi Anda yang belum tahu, beliau ini adalah seorang pebisnis, investor, motivator, dan penulis asal Amerika yang luar biasa sukses.
Tetapi tahukah Anda bahwa miliarder yang sekarang (saat artikel ini ditulis) berusia 64 tahun ini pernah menjadi gelandangan sambil berjuang membesarkan putranya?
Tetapi tahukah Anda bahwa miliarder yang sekarang (saat artikel ini ditulis) berusia 64 tahun ini pernah menjadi gelandangan sambil berjuang membesarkan putranya?
Kisah hidup pria dengan nama lengkap Christopher Paul Gardner ini bisa Anda baca dalam bukunya yang berjudul "Pursuit of Happiness" yang kemudian diadopsi ke dalam film layar lebar dengan judul yang sama dan dibintangi oleh Will Smith.
Chris Gardner (image credit: dbking) |
Dan karena niche blog ini (salah satunya) adalah seni beladiri, tips-tips tersebut akan saya analogikan dengan (tentu saja) seni beladiri.
Langsung saja disimak.
#1. Commit to plan A
Komitmen pada rencana utama
"Plan B is suck". Menurut Gardner, rencana cadangan hanya akan menghambat kemajuan kita.
Bukan berarti rencana cadangan itu buruk lho ya, sah-sah saja kalau kita punya rencana cadangan, tetapi jangan sampai rencana cadangan tersebut mengganggu komitmen kita pada rencana utama.
Seringkali kita berpikiran seperti ini: "Ah, seandainya rencana ini gagal, aku masih punya rencana kedua", pikiran seperti inilah yang akan menghambat kemajuan kita.
Kenapa?
Karena kita telah menanamkan 'rasa nyaman' di hati kita, rasa nyaman itulah yang akan membuat kita tidak benar-benar berusaha untuk mewujudkan rencana utama kita.
Seperti yang kita semua tahu, rencana cadangan biasanya memiliki tuntutan (dan hasil) yang lebih kecil daripada rencana utama, karena itu begitu menghadapi masalah yang agak besar, kita akan langsung berpikir "Kayaknya sulit deh mewujudkan rencana ini, ganti ke rencana kedua saja".
Katakan saja Anda berencana menjadi pelatih beladiri kelas dunia. Seorang pelatih kelas dunia biasanya memiliki tingkatan yang tinggi (kalau di beladiri Jepang mungkin sekitar VII-Dan keatas) yang tentu saja tidak gampang diraih. Begitu menghadapi berbagai macam kesulitan, akhirnya kita beralih ke rencana kedua (yang relatif lebih gampang) yaitu menjadi 'hanya' pelatih dojo saja (yang tingkatan II atau III-Dan pun cukup).
Berkomitmenlah mewujudkan rencana utama Anda, dan kalau memang Anda memiliki rencana kedua, jadikan rencana tersebut sebagai batu loncatan untuk mewujudkan rencana utama Anda. Jangan pernah jadikan rencana kedua sebagai 'cadangan' kalau-kalau rencana utama Anda gagal.
#2. Put family first
Keluarga tetaplah nomor satu
Seorang yang sukses biasanya mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Sebesar apapun rencana Anda, jangan pernah menaruh keluarga di bawah rencana Anda.
Berlatih rutin adalah syarat utama untuk menjadi seorang atlet beladiri (ataupun cabang olahraga lain) yang sukses. Tetapi jangan sampai latihan membuat Anda jauh dari keluarga.
Jaga selalu kedekatan dengan keluarga: minta ijin dan restu kepada orang tua atau istri/suami Anda setiap kali akan berlatih. Jangan sampai perhatian kita kepada mereka teralihkan hanya karena capek berlatih. Luangkan waktu untuk keluarga di sela-sela jadwal latihan yang padat. Karena pada akhirnya keluarga-lah yang akan menjadi pendukung utama Anda, mereka jugalah yang akan paling bahagia dengan kesuksesan kita.
#3. Have self worth
Milikilah nilai lebih
Kita mungkin tidak bisa menjadi lebih unggul dari semua orang dalam segala hal, tetapi paling tidak usahakan kita memiliki satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Image credit: geralt |
#4. Baby steps count
Setiap langkah yang Anda ambil sangatlah berarti, sekecil apapun itu
Seribu mil dimulai dengan satu langkah kecil. Misalkan Anda sedang tidak mood untuk berlatih. Alih-alih menuruti perasaan Anda, tetaplah berangkat menuju tempat latihan dan berlatih. Walaupun mungkin latihan Anda kurang berkualitas, Anda tetap akan mengakumulasikan waktu latihan Anda menuju angka 10 ribu jam (menurut para ahli, 10 ribu jam adalah waktu yang diperlukan untuk bisa menjadi ahli dalam suatu bidang).
#5. Decide to be world class
Tetapkan tujuan untuk menjadi yang terbaik
Ingat kata pepatah: "gantungkan cita-cita setinggi langit". Cita-cita yang besar akan membuat kita gigih berjuang untuk menghadapi (dan mengatasi) semua kesulitan yang kita hadapi. Kalau cita-cita kita kecil, daya juang dan kegigihan kita pun akan kecil juga.
Bagaimana kalau gagal? kan ada juga pepatah "jangan bercita-cita terlalu tinggi, nanti kalau jatuh sakit". Tujuan bukanlah segalanya, perjalanan menuju tujuan, itulah yang utama. Seandainya gagal pun, usaha dan perjuangan kita tidak akan sia-sia. Misalnya Anda bercita-cita menjadi petarung MMA internasional, tetapi Anda 'hanya' mampu menjadi petarung MMA tingkat nasional. Anda menjadi atlet MMA nasional adalah karena usaha dan perjuangan Anda untuk meraih cita-cita menjadi petarung MMA internasional. Kalau Anda hanya bercita-cita menjadi atlet MMA nasional saja, mungkin Anda hanya akan menjadi atlet tingkat daerah doang.
#6. Keep your team motivated
Beri motivasi kepada orang-orang di sekitar Anda
Menjadi pelatih beladiri itu gampang-gampang susah. Tidak hanya harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik, kita juga harus mampu memotivasi diri sendiri DAN juga murid-murid kita.
Memotivasi orang lain itu sebenarnya gampang, Anda hanya perlu membiarkan mereka berkembang. Di dalam seni beladiri misalnya, jangan takut seandainya murid-murid Anda menjadi lebih hebat atau menjadi lebih tinggi tingkatannya daripada Anda. Biarkan mereka berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan mereka. Jangan pernah menghalangi murid-murid Anda untuk mengikuti ujian kenaikan tingkat ataupun kejuaraan-kejuaraan. Dengan begitu motivasi mereka akan terus tinggi.
Memotivasi diri sendiri lah yang justru lebih sulit, tapi jangan bilang siapa-siapa :D.
#7. Change is necessary
Perubahan itu penting
Setiap kali ada perubahan--kendati rasanya tidak nyaman--secara otomatis tubuh dan perasaan kita akan menyesuaikan diri. Tanpa ada perubahan, kita akan berada dalam zona nyaman yang akan membuat kita kesulitan menyesuaikan diri seandainya (dan pasti) terjadi perubahan.
#7. Change is necessary
Perubahan itu penting
Setiap kali ada perubahan--kendati rasanya tidak nyaman--secara otomatis tubuh dan perasaan kita akan menyesuaikan diri. Tanpa ada perubahan, kita akan berada dalam zona nyaman yang akan membuat kita kesulitan menyesuaikan diri seandainya (dan pasti) terjadi perubahan.
Image dari maxpixel.net |
#8. Follow your passion
Ikuti panggilan hati Anda
Tanpa adanya passion kita akan mudah sekali menyerah dan berhenti di tengah jalan. Dalam seni beladiri, kalau passion Anda bukan disitu, bisa dipastikan Anda tidak akan bertahan menghadapi badai latihan (walah bahasanya ;D). Seandainya Anda memaksakan diri sekalipun, hasilnya tidak akan optimal. Demikian pula dalam semua bidang kehidupan, temukan panggilan Anda, dan sukses pun akan menyertai.
#9. Do whatever it takes
Lakukan segala yang perlu
Untuk menjadi seorang praktisi beladiri yang 'hebat' Anda harus mau melakukan apapun. Berlatih setiap hari, tidak hanya melatih fisik tapi juga melatih mental- spiritual (melalui meditasi), melakukan kihon ribuan bahkan jutaan kali, memohon kepada guru Anda untuk mendapatkan jurus baru, dan lain sebagainya. Dan tidak hanya berlatih saja, hal-hal 'sepele' seperti membersihkan dojo sebelum dan sesudah berlatih, ataupun menata alas kaki juga perlu Anda lakukan. Asalkan tidak bertentangan dengan hati nurani dan norma-norma kebenaran, lakukan saja.
#10. Start where you are
Mulailah sekarang juga
Kalau Anda bercita-cita menjadi seorang pelatih jangan menunggu sampai Anda menyandang sabuk hitam untuk mulai melatih. Mulailah sekarang juga, apapun tingkatan Anda. Kemampuan melatih tidak didapatkan secara instan. Jangan membayangkan nanti setelah menjadi yudansha (sabuk hitam) Anda akan otomatis jadi bisa melatih. Mulailah sekarang juga, pengalaman akan menjadi guru terbaik Anda.
Semoga bermanfaat, dan selamat berlatih.
0 komentar:
Post a Comment