Cerita berikut ini adalah sebuah cerita yang banyak beredar di media sosial dan menurut saya sangat menarik. (Dengan sedikit edit di sana-sini) begini ceritanya:
"Alkisah, ada seorang pengusaha tampan (seperti saya ;D) yang membuka bisnis kebun binatang.
Pengusaha tersebut memasang tarif tiket sebesar 50 ribu rupiah/orang, tetapi tidak ada satu orang pun yang mau berkunjung.
Karena tidak ada pengunjung, maka harga tiket pun ia turunkan menjadi 30 ribu rupiah, dan tetap tidak ada satu orang pun yang mau masuk.
Karena masih tidak ada pengunjung juga, ia pun kembali menurunkan harga tiket menjadi 10 ribu rupiah tetapi ternyata tetap tidak ada satu orang pun pengunjung yang masuk.
Sedikit putus asa, akhirnya pengusaha tersebut menulis pengumuman di pintu masuk:
“MASUK GRATIS”
Strategi tersebut ternyata berhasil (ya iyalah wong gratis) dan banyak pengunjung yang datang.
Dasar otak pengusaha, terbersit sebuah ide brilian (dan sedikit jahat) di pikiran si pengusaha tampan.
Ketika pengunjung di dalam sudah penuh, ia mengunci pintu keluar kebun binatang, lalu membuka semua pintu kandang binatang buas, sehingga hewan-hewan buas seperti singa, harimau, serigala, dan beruang berkeliaran dengan bebas di dalam kebun binatang tersebut.
Ketakutan, para pengunjung berebutan berlari ke pintu keluar. Tetapi di pintu tersebut telah dipasang papan bertuliskan:
“KELUAR BAYAR 5 JUTA RUPIAH!”
Anehnya, kali ini banyak orang berebut bayar."
__________
Inilah ironi dari kehidupan, banyak orang yang tidak mau membayar di muka dengan harga murah untuk memulai melakukan sesuatu yang baik tetapi mau membayar dengan harga puluhan kali lipat jika sudah kepepet dan tidak ada jalan lain apabila dirinya menemui masalah yang diakibatkan oleh ketidakmauannya melakukan sesuatu yang baik tersebut.
(Fiuh... kalimat yang panjang)
Lalu apa hubungan cerita tersebut diatas dengan seni beladiri?
Secara umum, seni beladiri mempunyai tiga tujuan utama yaitu kesehatan yang lebih baik, pengembangan diri, dan (tentu saja) untuk membela diri.
Di jaman yang super sibuk dan serba instan ini, banyak orang yang mengabaikan kesehatannya. Dengan alasan nggak ada waktu, mereka jarang sekali atau bahkan tidak pernah berolahraga. Mereka nggak mau membayar harga 'murah' dengan berolahraga 4-6 jam seminggu demi menjaga kesehatannya.
Tapi ironisnya, begitu jatuh sakit mereka rela membayar dengan harga berkali-kali lipat demi mendapatkan kembali kesehatannya.
Bicara tentang olahraga, salah satu jenis olahraga yang bisa kita pilih adalah seni beladiri, dimana hanya sedikit orang-orang terpilih (seperti Anda yang sedang membaca artikel ini) yang mau melakukannya. Padahal menurut pendapat saya (pendapat saya lho ya), seni beladiri adalah olahraga yang paling komplet. Selain melatih kapasitas aerob (kardio) dan kapasitas anaerob, seni beladiri juga melatih kita secara mental spiritual.
[Bacaan terkait: Tabata, 4 Menit yang Berharga]
Saya ambil contoh diri saya sendiri, dulunya saya adalah seorang yang pemalu dan cengeng, saya paling tidak bisa kalau disuruh berdiri dan bicara di depan banyak orang. Gugup, keringat dingin, gemetar, dan lutut terasa lemas, itulah yang selalu saya alami jika terpaksa harus bicara di depan banyak orang.
Tetapi seni beladiri telah mengubah saya menjadi orang yang lebih tangguh--secara fisik dan mental. Sekarang, 3-4 kali seminggu saya selalu bicara di depan puluhan orang karena aktivitas saya sebagai seorang pelatih (masih junior) salah satu aliran seni beladiri. Saya juga merasa lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan.
Semua itu saya dapatkan dari latihan seni beladiri. Saya "hanya" perlu membayar dengan sedikit rasa capek (fisik dan mental)--harga yang sangat murah--untuk mendapatkan semuanya itu.
Tetapi banyak orang lebih memilih cara instan misalnya dengan mengikuti kelas kepribadian yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Kita semua juga tahu bahwa sekarang ini kejahatan semakin merajalela, kita harus semakin pintar mensiasati supaya tidak menjadi korban tindak kejahatan. Berlatih seni beladiri adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi kejahatan. Bukan berarti kita harus menghadapi dan menghancurkan kejahatan setiap malam lho ya (itu tugas Batman dan Spider-man btw), dengan belajar seni beladiri kita akan mendapatkan semacam kepercayaan bahwa kita akan mampu membela diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita apabila keadaan benar-benar membutuhkan.
Kepercayaan tersebut bisa kita dapatkan sekali lagi dengan "harga" yang cukup murah, 4-6 jam seminggu, serta sedikit rasa capek dan tidak nyaman.
Tetapi (lagi-lagi), banyak orang yang memilih jalan yang lebih mudah--namun mahal--seperti menyewa bodyguard atau membeli senjata api.
Ironis bukan?
Mau seperti yang mana itu adalah pilihan kita masing-masing. Mau membayar di muka (dengan harga lebih murah) atau membayar dengan harga mahal dibelakang, semuanya adalah pilihan kita sendiri.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Image dari pixabay.com |
"Alkisah, ada seorang pengusaha tampan (seperti saya ;D) yang membuka bisnis kebun binatang.
Pengusaha tersebut memasang tarif tiket sebesar 50 ribu rupiah/orang, tetapi tidak ada satu orang pun yang mau berkunjung.
Karena tidak ada pengunjung, maka harga tiket pun ia turunkan menjadi 30 ribu rupiah, dan tetap tidak ada satu orang pun yang mau masuk.
Karena masih tidak ada pengunjung juga, ia pun kembali menurunkan harga tiket menjadi 10 ribu rupiah tetapi ternyata tetap tidak ada satu orang pun pengunjung yang masuk.
Sedikit putus asa, akhirnya pengusaha tersebut menulis pengumuman di pintu masuk:
“MASUK GRATIS”
Strategi tersebut ternyata berhasil (ya iyalah wong gratis) dan banyak pengunjung yang datang.
Dasar otak pengusaha, terbersit sebuah ide brilian (dan sedikit jahat) di pikiran si pengusaha tampan.
Ketika pengunjung di dalam sudah penuh, ia mengunci pintu keluar kebun binatang, lalu membuka semua pintu kandang binatang buas, sehingga hewan-hewan buas seperti singa, harimau, serigala, dan beruang berkeliaran dengan bebas di dalam kebun binatang tersebut.
Ketakutan, para pengunjung berebutan berlari ke pintu keluar. Tetapi di pintu tersebut telah dipasang papan bertuliskan:
“KELUAR BAYAR 5 JUTA RUPIAH!”
Anehnya, kali ini banyak orang berebut bayar."
__________
Inilah ironi dari kehidupan, banyak orang yang tidak mau membayar di muka dengan harga murah untuk memulai melakukan sesuatu yang baik tetapi mau membayar dengan harga puluhan kali lipat jika sudah kepepet dan tidak ada jalan lain apabila dirinya menemui masalah yang diakibatkan oleh ketidakmauannya melakukan sesuatu yang baik tersebut.
(Fiuh... kalimat yang panjang)
Lalu apa hubungan cerita tersebut diatas dengan seni beladiri?
Secara umum, seni beladiri mempunyai tiga tujuan utama yaitu kesehatan yang lebih baik, pengembangan diri, dan (tentu saja) untuk membela diri.
Di jaman yang super sibuk dan serba instan ini, banyak orang yang mengabaikan kesehatannya. Dengan alasan nggak ada waktu, mereka jarang sekali atau bahkan tidak pernah berolahraga. Mereka nggak mau membayar harga 'murah' dengan berolahraga 4-6 jam seminggu demi menjaga kesehatannya.
Tapi ironisnya, begitu jatuh sakit mereka rela membayar dengan harga berkali-kali lipat demi mendapatkan kembali kesehatannya.
Bicara tentang olahraga, salah satu jenis olahraga yang bisa kita pilih adalah seni beladiri, dimana hanya sedikit orang-orang terpilih (seperti Anda yang sedang membaca artikel ini) yang mau melakukannya. Padahal menurut pendapat saya (pendapat saya lho ya), seni beladiri adalah olahraga yang paling komplet. Selain melatih kapasitas aerob (kardio) dan kapasitas anaerob, seni beladiri juga melatih kita secara mental spiritual.
[Bacaan terkait: Tabata, 4 Menit yang Berharga]
Saya ambil contoh diri saya sendiri, dulunya saya adalah seorang yang pemalu dan cengeng, saya paling tidak bisa kalau disuruh berdiri dan bicara di depan banyak orang. Gugup, keringat dingin, gemetar, dan lutut terasa lemas, itulah yang selalu saya alami jika terpaksa harus bicara di depan banyak orang.
Tetapi seni beladiri telah mengubah saya menjadi orang yang lebih tangguh--secara fisik dan mental. Sekarang, 3-4 kali seminggu saya selalu bicara di depan puluhan orang karena aktivitas saya sebagai seorang pelatih (masih junior) salah satu aliran seni beladiri. Saya juga merasa lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan.
Semua itu saya dapatkan dari latihan seni beladiri. Saya "hanya" perlu membayar dengan sedikit rasa capek (fisik dan mental)--harga yang sangat murah--untuk mendapatkan semuanya itu.
Tetapi banyak orang lebih memilih cara instan misalnya dengan mengikuti kelas kepribadian yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Kita semua juga tahu bahwa sekarang ini kejahatan semakin merajalela, kita harus semakin pintar mensiasati supaya tidak menjadi korban tindak kejahatan. Berlatih seni beladiri adalah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi kejahatan. Bukan berarti kita harus menghadapi dan menghancurkan kejahatan setiap malam lho ya (itu tugas Batman dan Spider-man btw), dengan belajar seni beladiri kita akan mendapatkan semacam kepercayaan bahwa kita akan mampu membela diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita apabila keadaan benar-benar membutuhkan.
Kepercayaan tersebut bisa kita dapatkan sekali lagi dengan "harga" yang cukup murah, 4-6 jam seminggu, serta sedikit rasa capek dan tidak nyaman.
Tetapi (lagi-lagi), banyak orang yang memilih jalan yang lebih mudah--namun mahal--seperti menyewa bodyguard atau membeli senjata api.
Ironis bukan?
Mau seperti yang mana itu adalah pilihan kita masing-masing. Mau membayar di muka (dengan harga lebih murah) atau membayar dengan harga mahal dibelakang, semuanya adalah pilihan kita sendiri.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment