Pariwara

Followers

Zen dan Seni Beladiri

Posted by Yonatan Adi on 10:16 AM

Sore itu saya sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja.

Saat mendekati sebuah perempatan jalan, saya melihat lampu lalu lintas yang menyala hijau dan masih tersisa waktu sekitar 10 detik lagi sebelum lampu tersebut berubah nyalanya menjadi merah. Jarak yang tinggal sekitar 100 meter membuat saya yakin saya bisa menghindari lampu merah dengan menambah kecepatan motor saya.

Keputusan yang benar...

... -benar salah.

Di luar dugaan, pengendara motor di depan saya--tanpa alasan yang jelas--tiba-tiba menghentikan kendaraannya. Saya yang kaget sontak langsung mengerem motor saya, tetapi kondisi jalan yang licin karena sehabis hujan membuat saya kehilangan kontrol dan terjatuh bersama dengan motor kesayangan saya. Untungnya saya tidak mengalami cedera yang cukup berarti, hanya mengalami sedikit lecet di lengan sebelah kanan.

Tetapi yang membuat saya heran (dan juga sedikit takut) adalah saya tidak mengalami rasa tegang sedikitpun dan detak jantung saya juga tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti, padahal saya baru saja mengalami kejadian yang bisa dibilang cukup menakutkan.

Setelah sampai di rumah, saya baru sadar bahwa ketenangan saya itu adalah berkat latihan meditasi yang sudah saya lakukan rutin setiap hari selama 2 bulan lebih sebelum kejadian tersebut di atas terjadi.


__________

Meditasi, atau yang dalam bahasa Jepang disebut dengan mokuso, adalah praktek 'menenangkan pikiran' yang dilakukan salah satunya oleh para penganut ajaran Zen Budhisme. Tetapi saya tidak akan mengulas panjang lebar tentang apa itu meditasi karena saya sudah pernah membahasnya disini. Di postingan ini saya hanya akan sedikit membahas tentang ajaran zen dan hubungannya dengan seni beladiri.

Menurut artikel yang saya baca dari sensei Wick I. Pedia, zen adalah salah satu aliran Budha Mahayana. Kata zen adalah bahasa Jepang yang berasal dari bahasa mandarin "chan". Kata "chan" sendiri berasal dari bahasa Pali "jhana" atau bahasa Sansekerta dhyana. Dalam bahasa Vietnam, zen dikenal sebagai "thiền" dan dalam bahasa Korea dikenal sebagai "seon".

Jhana atau dhyāna adalah sebuah kondisi batin yang terpusat yang biasa ditemukan dalam meditasi. Meski secara semantik, kata chan sendiri berasal dari kata 'dhyāna' (Sansekerta) atau 'jhana' (Pali), zen tidak bertujuan pada pencapaian jhana. Ini sekedar menunjukkan bahwa ajaran zen sangat menekankan pada aspek meditasi atau samadhi.

Ajaran Zen ini pada mulanya disebarkan ke negeri Cina pada jaman dinasti Tang oleh seorang pendeta Budha yang berasal dari India bernama Bodhidharma (atau Daruma dalam bahasa Jepang). Dari Cina, ajaran ini kemudian menyebar ke Vietnam, Korea, dan Jepang. 

Photo credit: 2554813
Ajaran zen memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan bugei (seni beladiri kuno) di Jepang karena pada dasarnya zen dan seni beladiri mempunyai "jiwa" dan tujuan yang sama.

Ribuan tahun lalu di Jepang, pengaruh ajaran zen berperan sangat besar terhadap perkembangan berbagai seni beladiri seperti kenjutsu (asal mula kendo), kyujutsu (kyudo), jujutsu (judo), aiki-jujutsu (aikido), serta karate-jutsu (karate-do).

Bahkan, pada masa feodal Jepang, ajaran zen ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pendekar samurai, dan bisa dibilang bahwa zen adalah "agama" resmi dari para samurai di masa itu. Konon para pendekar samurai bisa mencapai tingkat penguasaan sempurna dari berbagai seni beladiri seperti kyujutsu, kenjutsu, dan kujutsu melalui praktek sazen (meditasi zen).

Ajaran zen sangat klop dan ideal bagi jalan hidup samurai yang menekankan pada pengendalian diri serta keberanian dan ketenangan dalam menghadapi kematian. Untuk Anda ketahui, salah seorang samurai (atau lebih tepatnya ronin = samurai yang tidak mengabdi) terbesar Jepang, Miyamoto Musashi, juga adalah penganut ajaran zen.

Zen mengajarkan kepada para samurai untuk selalu menyadari serta "dekat" dengan kematian, dan menekankan kepada mereka untuk melepaskan diri dari ikatan duniawi.

Kalau Anda pernah mendengar tentang konsep bushido, ajaran zen adalah "hati" dan "jiwa" dari konsep tersebut.

Sayangnya, di dunia modern sekarang ini, banyak sekali orang yang berlatih seni beladiri hanya di-"permukaannya" saja, terlalu menekankan pada sisi olahraga prestasi serta melupakan zen dan konsep bushido sebagai dasar utamanya.

Tanpa dasar zen, akan sangat sulit bagi kita untuk berkembang dalam seni beladiri. Yang saya maksud berkembang disini bukanlah berkembang dalam hal teknik-teknik beladirinya--karena tanpa dasar zen pun, kita masih bisa berkembang asalkan kita tekun berlatih--yang saya maksud berkembang disini adalah perkembangan diri kita menjadi manusia yang lebih baik.

Sebenarnya, tanpa kita sadari, banyak sekali cuilan dari ajaran zen yang diadopsi ke dalam gendai budo (seni beladiri modern) seperti rei, samu, kyakka shoko, dan tentu saja sazen.

Tanpa didasari ajaran zen, seni beladiri hanya akan menjadi aktivitas olahraga "biasa" seperti halnya sepakbola, lari, dan tenis.

Dan tidak... saya tidak anti dengan olahraga. Tidak ada yang salah dengan olahraga. Tetapi tujuan dari aktivitas olahraga--yang hanya bertujuan untuk kebugaran badan dan berfungsi sebagai semacam pelepas penat--sangatlah berbeda dengan tujuan sesungguhnya dari seni beladiri.

Tujuan dari seni beladiri adalah untuk membangun karakter, melatih penguasaan diri, serta berkembang tidak hanya secara fisik saja tetapi juga secara mental spiritual.

Memang terdengar muluk-muluk, tetapi itulah tujuan awal dari seni beladiri, seperti yang dikatakan oleh Chojun Miyagi--salah seorang master karate yang membawa seni beladiri ini dari Okinawa ke Jepang (kata-kata di dalam tanda kurung adalah tambahan dari saya untuk menyesuaikan dengan judul dari postingan ini ;D): "The ultimate aim of karate (*and martial arts in general*) is to built character, conquer human misery, and find spiritual freedom ~ tujuan akhir karate (*dan seni beladiri secara umum*) adalah untuk membangun karakter, mengalahkan penderitaan umat manusia, serta menemukan kebebasan spiritual."


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 10:16 AM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB