Berlatih seni beladiri tidak sama dengan hanya sekedar berolahraga. Kalau banyak orang berolahraga hanya untuk menghilangkan rasa penat dan atau mencari keringat, berlatih beladiri memiliki tujuan yang lebih dari pada itu.
Berbeda dengan cabang olahraga lain, berolahraga (baca: berlatih) seni beladiri memiliki value atau nilai filosofis tersendiri.
6 nilai latihan beladiri berikut ini merupakan buah pikiran Morihei Ueshiba--pendiri/ pencipta dari seni beladiri aikido dan salah satu dari tujuh tokoh gendai budo (seni beladiri modern) paling berpengaruh versi Goblog.
Beliau (Ueshiba-sensei) mungkin tidak berlatih seni beladiri yang sama dengan seni beladiri yang sedang Anda pelajari saat ini, tetapi saya pikir 6 nilai berikut ini sangat relevan untuk diterapkan di semua aliran seni beladiri.
#1. The original intent of Bujutsu (martial arts) was to kill an enemy with one blow – since all techniques can be lethal, observe the teachers directions and do not engage in contests of strength.
Semua teknik dalam seni beladiri--sesederhana apapun kelihatannya--berpotensi letal (mematikan), karena itu kita harus benar-benar memperhatikan arahan dari sensei/ pelatih kita saat berlatih (supaya tidak mencederai rekan latihan dan atau diri kita sendiri), dan jangan pernah menggunakan teknik yang sudah kita kuasai dengan sembarangan (kecuali Anda ingin berurusan dengan hukum).
#2. Bujutsu is an art in which the one is used to strike the many. Therefore train yourself always to be mindful of, and alert to, opponents in the four and eight directions.
Lawan kita dalam perkelahian--terutama di 'jalanan'--belum tentu 'adil', terkadang mereka mengajak teman-temannya untuk beramai-ramai menghajar kita. Karena itu kita harus terus-menerus melatih diri kita untuk selalu waspada, tidak hanya pada lawan yang ada di depan kita, tetapi juga pada situasi di sekeliling kita.
#3. Always train in a vibrant and joyful manner.
Seni beladiri memang sebuah seni yang berpotensi mematikan, tetapi bukan berarti kita harus berlatih dalam situasi yang terlalu serius dan 'mencekam' (tapi bukan juga berarti kita bisa bercanda dengan bebas), seriuslah saat berlatih mengaplikasikan sebuah teknik, tetapi jangan lupa untuk tersenyum setelahnya.
#4. The instructor can only impart a small portion of the teaching. Only through ceaseless training can you obtain the necessary experience allowing you to bring these mysteries alive. Hence, do not chase after many techniques – one by one make each technique your own.
Pelatih tidak (mungkin) bisa mengajarkan semuanya saat mengajar, kita-lah yang harus 'menghidupkan' ajaran dari pelatih kita melalui latihan yang tekun dan tanpa henti. Jangan terobsesi untuk mengejar banyak teknik, kuasai benar-benar satu teknik sebelum melangkah ke teknik berikutnya.
#5. In daily training, begin with basic movements to strengthen the body without overexertion. Spend the first ten minutes warming up and there will be no fear of injury even for older people. Enjoy yourself in training and strive to comprehend its’ true purpose.
Mulailah latihan dengan melakukan pemanasan dan berlatih kihon (gerakan dasar) untuk 'memanaskan' tubuh sebelum berlatih teknik yang lebih kompleks, dengan begitu Anda bisa meminimalisir resiko cedera. Nikmati setiap detik waktu latihan Anda, dan selalu berusahalah untuk menemukan tujuan dari latihan tersebut.
#6. Training in Bujutsu is to build ones’ character. The techniques are transmitted from person to person on an individual basis and should not be disclosed indiscriminately to the public. Such secret techniques should not be used for evil purposes.
Tujuan dari latihan seni beladiri adalah untuk membangun karakter seseorang. Jangan mengajarkan teknik-teknik beladiri secara terbuka di muka umum. Jangan sampai teknik-teknik 'rahasia' yang berpotensi mematikan tersebut digunakan untuk tujuan yang tidak baik.
Berbeda dengan cabang olahraga lain, berolahraga (baca: berlatih) seni beladiri memiliki value atau nilai filosofis tersendiri.
6 nilai latihan beladiri berikut ini merupakan buah pikiran Morihei Ueshiba--pendiri/ pencipta dari seni beladiri aikido dan salah satu dari tujuh tokoh gendai budo (seni beladiri modern) paling berpengaruh versi Goblog.
Morihei Ueshiba muda, sekitar tahun 1921 [sumber] |
#1. The original intent of Bujutsu (martial arts) was to kill an enemy with one blow – since all techniques can be lethal, observe the teachers directions and do not engage in contests of strength.
Semua teknik dalam seni beladiri--sesederhana apapun kelihatannya--berpotensi letal (mematikan), karena itu kita harus benar-benar memperhatikan arahan dari sensei/ pelatih kita saat berlatih (supaya tidak mencederai rekan latihan dan atau diri kita sendiri), dan jangan pernah menggunakan teknik yang sudah kita kuasai dengan sembarangan (kecuali Anda ingin berurusan dengan hukum).
#2. Bujutsu is an art in which the one is used to strike the many. Therefore train yourself always to be mindful of, and alert to, opponents in the four and eight directions.
Lawan kita dalam perkelahian--terutama di 'jalanan'--belum tentu 'adil', terkadang mereka mengajak teman-temannya untuk beramai-ramai menghajar kita. Karena itu kita harus terus-menerus melatih diri kita untuk selalu waspada, tidak hanya pada lawan yang ada di depan kita, tetapi juga pada situasi di sekeliling kita.
#3. Always train in a vibrant and joyful manner.
Seni beladiri memang sebuah seni yang berpotensi mematikan, tetapi bukan berarti kita harus berlatih dalam situasi yang terlalu serius dan 'mencekam' (tapi bukan juga berarti kita bisa bercanda dengan bebas), seriuslah saat berlatih mengaplikasikan sebuah teknik, tetapi jangan lupa untuk tersenyum setelahnya.
#4. The instructor can only impart a small portion of the teaching. Only through ceaseless training can you obtain the necessary experience allowing you to bring these mysteries alive. Hence, do not chase after many techniques – one by one make each technique your own.
Pelatih tidak (mungkin) bisa mengajarkan semuanya saat mengajar, kita-lah yang harus 'menghidupkan' ajaran dari pelatih kita melalui latihan yang tekun dan tanpa henti. Jangan terobsesi untuk mengejar banyak teknik, kuasai benar-benar satu teknik sebelum melangkah ke teknik berikutnya.
#5. In daily training, begin with basic movements to strengthen the body without overexertion. Spend the first ten minutes warming up and there will be no fear of injury even for older people. Enjoy yourself in training and strive to comprehend its’ true purpose.
Mulailah latihan dengan melakukan pemanasan dan berlatih kihon (gerakan dasar) untuk 'memanaskan' tubuh sebelum berlatih teknik yang lebih kompleks, dengan begitu Anda bisa meminimalisir resiko cedera. Nikmati setiap detik waktu latihan Anda, dan selalu berusahalah untuk menemukan tujuan dari latihan tersebut.
#6. Training in Bujutsu is to build ones’ character. The techniques are transmitted from person to person on an individual basis and should not be disclosed indiscriminately to the public. Such secret techniques should not be used for evil purposes.
Tujuan dari latihan seni beladiri adalah untuk membangun karakter seseorang. Jangan mengajarkan teknik-teknik beladiri secara terbuka di muka umum. Jangan sampai teknik-teknik 'rahasia' yang berpotensi mematikan tersebut digunakan untuk tujuan yang tidak baik.
0 komentar:
Post a Comment