Postingan berikut ini saya ambil dari tulisan buah pikiran Andrew Aitken "Andy" Rooney, seorang penulis naskah radio dan televisi Amerika. Tulisannya yang diberi judul "I've Learned..." ini sangat menarik sampai-sampai saya tidak tahan untuk tidak membagikannya pada Anda :-).
Selain menterjemahkannya, saya juga sedikit mengedit tulisan tersebut karena versi aslinya cukup panjang.
Yuk dimari.
"Aku tahu... bahwa kesempatan tidak pernah hilang, orang lain-lah yang akan mengambil kesempatan yang kita lewatkan."
"Aku tahu... bahwa cinta, dan bukan waktu, akan menyembuhkan semua luka."
"Aku tahu... bahwa aku tidak bisa memilih apa yang aku rasakan, tetapi aku bisa memilih apa yang aku lakukan dengan perasaan itu."
"Aku tahu... bahwa kita harus bersyukur karena Tuhan tidak memberikan semua yang kita minta."
"Aku tahu... bahwa terkadang setiap orang membutuhkan tangan untuk berpegangan dan hati untuk memahami."
"Aku tahu... bahwa seserius apapun hidupmu, semua orang membutuhkan teman yang bisa diajak bertingkah 'bodoh'."
"Aku tahu... bahwa jika Anda menyimpan kepedihan di dalam hati, kebahagiaan tidak akan mendatangi Anda."
"Aku tahu... bahwa cara termudah bagiku untuk berkembang sebagai individu adalah dengan bergaul bersama orang-orang yang lebih pandai daripada aku."
"Aku tahu... bahwa semakin sedikit waktu yang aku miliki, semakin banyak hal yang bisa aku kerjakan."
"Aku tahu... bahwa setangguh apapun seseorang terlihat, dia tetaplah manusia biasa yang butuh dicintai dan dihargai."
"Aku tahu... bahwa mengabaikan kenyataan tidak akan mengubah kenyataan itu."
"Aku tahu... bahwa hidup itu tidak mudah, tetapi aku punya kekuatan untuk menghadapinya."
"Aku tahu... bahwa setiap orang yang Anda temui pantas mendapatkan senyuman."
"Aku tahu... bahwa senyuman adalah cara yang paling murah (bahkan gratis) untuk meningkatkan penampilan Anda."
"Aku tahu... bahwa menjadi orang yang baik hati jauh lebih penting daripada menjadi orang yang benar."
__________
Walaupun Andy Rooney ini bukan seorang praktisi beladiri, menurut saya semua poin di dalam tulisannya bisa diaplikasikan ke dalam seni beladiri.
Misalnya pada poin "kesempatan tidak pernah hilang, orang lain-lah yang akan mengambil kesempatan yang kita lewatkan". Dalam perkelahian, kita tentu saja akan terus berusaha untuk mencari kesempatan (dalam bentuk celah dalam pertahanan ataupun serangan lawan) untuk merobohkan lawan (baca: mengakhiri pertarungan) secepat mungkin. Tetapi ingat bahwa bukan hanya kita saja yang mencari kesempatan tersebut, lawan juga akan mencari celah untuk mendapatkan kesempatan itu. Apabila kita melewatkan sebuah kesempatan (karena lengah atau kurang jeli), maka bisa jadi pada kesempatan berikutnya, lawan-lah yang akan merobohkan kita.
Atau pada poin "setiap orang yang Anda temui pantas mendapatkan senyuman". Senyuman adalah salah satu wujud dari rasa menghargai. Dalam seni beladiri, kita harus selalu menghormati dan menghargai rekan latihan kita (dengan melakukan rei atau gassho), tidak peduli apa tingkatan mereka.
Juga pada poin "setangguh apapun seseorang terlihat, dia tetaplah manusia biasa yang butuh dicintai dan dihargai". Walaupun sensei/pelatih Anda terlihat sangat tangguh (dan juga keren ;p) dalam balutan gi dan obi (sabuk) hitam yang melilit di pinggangnya, beliau tetap saja seorang manusia yang butuh dicintai dan dihargai.
Ok, mungkin poin terakhir di atas sedikit maksa 😀.
Intinya adalah jadilah kreatif. Banyak hal di luar seni beladiri yang bisa diaplikasikan ke dalam seni beladiri, demikian pula sebaliknya, banyak hal dalam seni beladiri yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Yang saya maksud dengan aplikasi seni beladiri dalam kehidupan sehari-hari disini bukan hanya seni beladiri sebagai suatu "jutsu" (teknik bertarung) saja--yang tentu saja bisa diaplikasikan dalam keadaan sangat terpaksa dan bila tidak ada pilihan lain--tetapi juga (yang lebih utama) seni beladiri sebagai suatu "do" (jalan/cara hidup) seperti filosofi, rei, samu, kyaka shoko, dan juga karakter 'baru' yang kita dapatkan dari seni beladiri. Seperti kata bapak karate modern, Gichin Funakoshi: "Martial arts (budo) is not about fighting, its about building character".
Sekarang aku tahu...
Selain menterjemahkannya, saya juga sedikit mengedit tulisan tersebut karena versi aslinya cukup panjang.
Yuk dimari.
"Aku tahu... bahwa kesempatan tidak pernah hilang, orang lain-lah yang akan mengambil kesempatan yang kita lewatkan."
"Aku tahu... bahwa cinta, dan bukan waktu, akan menyembuhkan semua luka."
"Aku tahu... bahwa aku tidak bisa memilih apa yang aku rasakan, tetapi aku bisa memilih apa yang aku lakukan dengan perasaan itu."
"Aku tahu... bahwa kita harus bersyukur karena Tuhan tidak memberikan semua yang kita minta."
"Aku tahu... bahwa terkadang setiap orang membutuhkan tangan untuk berpegangan dan hati untuk memahami."
"Aku tahu... bahwa seserius apapun hidupmu, semua orang membutuhkan teman yang bisa diajak bertingkah 'bodoh'."
"Aku tahu... bahwa jika Anda menyimpan kepedihan di dalam hati, kebahagiaan tidak akan mendatangi Anda."
"Aku tahu... bahwa cara termudah bagiku untuk berkembang sebagai individu adalah dengan bergaul bersama orang-orang yang lebih pandai daripada aku."
"Aku tahu... bahwa semakin sedikit waktu yang aku miliki, semakin banyak hal yang bisa aku kerjakan."
"Aku tahu... bahwa setangguh apapun seseorang terlihat, dia tetaplah manusia biasa yang butuh dicintai dan dihargai."
"Aku tahu... bahwa mengabaikan kenyataan tidak akan mengubah kenyataan itu."
"Aku tahu... bahwa hidup itu tidak mudah, tetapi aku punya kekuatan untuk menghadapinya."
"Aku tahu... bahwa setiap orang yang Anda temui pantas mendapatkan senyuman."
"Aku tahu... bahwa senyuman adalah cara yang paling murah (bahkan gratis) untuk meningkatkan penampilan Anda."
"Aku tahu... bahwa menjadi orang yang baik hati jauh lebih penting daripada menjadi orang yang benar."
__________
Walaupun Andy Rooney ini bukan seorang praktisi beladiri, menurut saya semua poin di dalam tulisannya bisa diaplikasikan ke dalam seni beladiri.
Misalnya pada poin "kesempatan tidak pernah hilang, orang lain-lah yang akan mengambil kesempatan yang kita lewatkan". Dalam perkelahian, kita tentu saja akan terus berusaha untuk mencari kesempatan (dalam bentuk celah dalam pertahanan ataupun serangan lawan) untuk merobohkan lawan (baca: mengakhiri pertarungan) secepat mungkin. Tetapi ingat bahwa bukan hanya kita saja yang mencari kesempatan tersebut, lawan juga akan mencari celah untuk mendapatkan kesempatan itu. Apabila kita melewatkan sebuah kesempatan (karena lengah atau kurang jeli), maka bisa jadi pada kesempatan berikutnya, lawan-lah yang akan merobohkan kita.
Atau pada poin "setiap orang yang Anda temui pantas mendapatkan senyuman". Senyuman adalah salah satu wujud dari rasa menghargai. Dalam seni beladiri, kita harus selalu menghormati dan menghargai rekan latihan kita (dengan melakukan rei atau gassho), tidak peduli apa tingkatan mereka.
Juga pada poin "setangguh apapun seseorang terlihat, dia tetaplah manusia biasa yang butuh dicintai dan dihargai". Walaupun sensei/pelatih Anda terlihat sangat tangguh (dan juga keren ;p) dalam balutan gi dan obi (sabuk) hitam yang melilit di pinggangnya, beliau tetap saja seorang manusia yang butuh dicintai dan dihargai.
Ok, mungkin poin terakhir di atas sedikit maksa 😀.
Intinya adalah jadilah kreatif. Banyak hal di luar seni beladiri yang bisa diaplikasikan ke dalam seni beladiri, demikian pula sebaliknya, banyak hal dalam seni beladiri yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Yang saya maksud dengan aplikasi seni beladiri dalam kehidupan sehari-hari disini bukan hanya seni beladiri sebagai suatu "jutsu" (teknik bertarung) saja--yang tentu saja bisa diaplikasikan dalam keadaan sangat terpaksa dan bila tidak ada pilihan lain--tetapi juga (yang lebih utama) seni beladiri sebagai suatu "do" (jalan/cara hidup) seperti filosofi, rei, samu, kyaka shoko, dan juga karakter 'baru' yang kita dapatkan dari seni beladiri. Seperti kata bapak karate modern, Gichin Funakoshi: "Martial arts (budo) is not about fighting, its about building character".
 |
| Gambar dari pixabay.com |
0 komentar:
Post a Comment