Pariwara

Followers

Belajar Beladiri itu Tidak Sulit

Posted by Yonatan Adi on 1:25 PM

Anda menyukai bunga? Saya kira tidak ada seorangpun yang tidak suka dengan yang namanya bunga. Lagi pula siapa sih yang tidak terpesona dengan keindahan dan kecantikan bunga mawar, bunga melati, bunga citra lestari, bunga deposito, bunga desa, dan janda kembang? ;D.

Hampir di setiap rumah kita akan bisa menemukan rangkaian bunga di dalam pot atau vas yang berfungsi sebagai hiasan atau pemanis ruangan. Rangkaian bunga telah menjadi sebuah karya seni yang tidak kalah indahnya dengan lukisan ataupun fotografi. Bahkan di Jepang sana, merangkai bunga memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekedar sebuah karya seni.

Disebut "ikebana", seni merangkai bunga di Jepang tidak hanya menghasilkan karya seni yang sedap dipandang mata, melainkan juga mengasah para praktisinya untuk mencapai kesempurnaan karakter, moral, dan akhlak.

Photo credit: ClearSoft via Pixabay
Dan sama halnya seperti ikebana, budo atau seni beladiri juga merupakan sebuah seni merangkai. Bedanya, yang dirangkai bukanlah bunga melainkan teknik dan gerakan-gerakan beladiri.

Tunggu dulu Yonatan-san, bukannya seni beladiri itu seni untuk bertarung/ berkelahi?

Sebelum saya menjawabnya, harap dibedakan antara budo dengan bujutsu. Karena berbeda dengan bujutsu, tujuan utama budo bukanlah untuk mengalahkan lawan melainkan untuk mengalahkan ego, ketakutan, dan keragu-raguan di dalam diri kita sendiri, serta untuk mengembangkan karakter, moral, dan akhlak yang baik.

Perkelahian, atau dalam hal ini seni beladiri, 'hanyalah' sebuah rangkaian dari berbagai macam jurus. Dan karena jurus juga adalah rangkaian (dan atau pengembangan) dari gerakan-gerakan dasar (atau di Jepang disebut kihon), maka seni beladiri bisa dibilang adalah rangkaian dari kihon. Karena itulah banyak master beladiri, termasuk sensei-sensei saya, yang menganggap kihon sebagai bagian terpenting dalam latihan seni beladiri.

Belajar seni beladiri itu tidaklah sulit. Kita hanya perlu mempelajari (dan menguasai) gerakan-gerakan dasar sederhana (kihon) yang bahkan akan sering sekali diulang-ulang.

Seperti yang kita semua tahu, di dalam seni beladiri, ada rangkaian gerakan yang disebut dengan jurus (dikenal sebagai kata dalam karate, poomsae dalam taekwondo, atau tan'en hokei dalam Shorinji kempo). Jurus-jurus tersebut, kalau dilihat sekilas, terlihat sangat rumit serta sulit untuk dihapal dan dilakukan. Tetapi kalau kita pecah per gerakan, kita akan tahu kalau jurus/ kata/ poomsae/ tan'en hokei tersebut sebenarnya hanyalah rangkaian dari gerakan-gerakan kihon.

Saya ambil contoh salah satu tan'en hokei dalam Shorinji kempo yang disebut ten chi ken dai ikkei (atau yang kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi jurus bumi dan langit tahap pertama... keren juga ya ;D). Kalau kita pecah per gerakan akan ketahuan bahwa sebenarnya tan'en hokei atau yang biasa disebut sebagai 'ken' oleh para kenshi (praktisi kempo) ini hanyalah rangkaian dari gerakan-gerakan kihon.

Yoii...

(Diawali dengan sikap hidari mae chudan kamae)

Ichi: mae chidori ashi, jun jodan zuki
Ni: gyaku chudan zuki
San: fumi komi ashi, gyaku soto uke, jun kagi zuki
Shi: hiraki sagari ashi, jun uwa uke
Go: ren uke (gyaku shita uke diropel dengan jun uchi uke)
Rokku: jun harai uke
Sichi: jun keri age
Hachi: hiraki sagari

(Diakhiri dengan sikap hidari mae ichiji kamae)

Dari uraian di atas bisa dilihat bahwa ten chi ken dai ikkei hanyalah rangkaian dari 15 gerakan kihon yang terdiri atas 2 sikap kamae (kuda-kuda), 4 teknik tai sabaki (olah tubuh), 3 teknik tsuki (pukulan), 1 teknik keri (tendangan), dan 5 teknik uke.

Dalam seni beladiri karate, mengurai atau memecah-mecah jurus (baca: kata) ini disebut dengan 'bunkai' (yang sering disalahartikan menjadi 'aplikasi').

Tetapi tidak hanya ken saja, waza (atau teknik beladiri) pun sebenarnya juga hanyalah gabungan dari gerakan-gerakan kihon.

Saya ambil contoh salah satu nuki waza (teknik melepas) dalam Shorinji kempo yaitu kote nuki. Nuki waza paling 'sederhana' ini, kalau dipecah per gerakan, sebenarnya hanyalah rangkaian dari 9 gerakan kihon.

Diawali dengan sikap migi mae chudan kamae (1), inilah urut-urutan gerakan dari waza tersebut:
(setelah pergelangan tangan terpegang) sashi kae ashi (2), jun meuchi (3), kagite shuho (4), mae yose ashi (5), kote nuki (6), disusul dengan uraken uchi menggunakan tangan yang sama (7), jun sagari (8).
Diakhiri dengan hidari mae ichiji kamae (9).

Sederhana sekali bukan?

Di awal postingan, atau tepatnya di judul postingan ini, saya menulis bahwa belajar beladiri itu tidaklah sulit. Kenapa tidak sulit? Karena seni beladiri hanyalah rangkaian dari gerakan-gerakan dasar. Asalkan kita menguasai gerakan-gerakan dasar dari seni beladiri yang bersangkutan, jurus (kata/ poomsae/ tan'en hokei) maupun waza/ teknik bukanlah sesuatu yang sulit, kita hanya perlu merangkai gerakan-gerakan dasar yang sudah kita kuasai.

Tetapi tunggu dulu, belajar beladiri memang tidak sulit, namun untuk bisa menguasainya... lain lagi ceritanya.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 1:25 PM

1 komentar:

  1. Agen Sbobet | Situs Bandar Bola Online Terpercaya | indocbet

    IndoCBET adalah Daftar agen sbobet Situs Bandar Bola Online Terpercaya resmi Taruhan Bola dengan lisensi indonesia

    Bergabunglah bersama indoCBET bersama kami dengan Bonus Terbesar Saat ini

    BONUS NEW MEMBER 20%
    BONUS DEPOSIT 5%
    BONUS CASHBACK 5%
    BONUS ROLLINGAN 0.5%
    BONUS REFERENSI 5%

    Tersedia Agen
    SBOBET, AMGBET, CBET

    Deposti 25ribu

    Whatsapp indocbet : 0822.8637.2298

    ReplyDelete

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB