Pariwara

Followers

Hubungan antara Seni Beladiri dengan Kedisiplinan

Posted by Yonatan Adi on 7:25 PM

Kita seringkali mendengar--terutama dari film, novel, ataupun anime bertema beladiri--bahwa berlatih seni beladiri itu bisa mendidik seseorang menjadi orang yang lebih disiplin. [Dan saya pun sepakat dengan hal itu.]

Tetapi benarkah seni beladiri bisa melatih kedisiplinan? Bukannya seni beladiri itu 'hanya' mengajarkan cara-cara untuk memukul dan menendang (dan juga membanting, mengelak, serta menangkis)? Bagaimana mungkin hal seperti itu bisa melatih kedisiplinan?

Sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut, mari kita cari tahu terlebih dulu apa itu disiplin.
  • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003 : 268), disiplin adalah tata tertib di sekolah, kemiliteran, dan lain sebagainya (ketaatan/ kepatuhan terhadap tata tertib di sekolah).
  • Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Beberapa ahli juga mempunyai pendapatnya sendiri tentang apa itu disiplin.
  • Menurut James Drever dari sisi psikologis: disiplin adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah di atur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain, disiplin merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.
  • Menurut Pratt Fairshild dari sisi sosiologi: disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing.
  • Menurut John Macquarrie dari segi etika: disiplin adalah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.
Dari beberapa pengertian tentang disiplin di atas, kalau boleh saya menyimpulkan, disiplin adalah kemauan (disertai tindakan) untuk melakukan suatu hal (yang tidak bertentangan dengan aturan dan norma yang berlaku) walaupun sebenarnya kita tidak ingin melakukan hal tersebut.
Photo credit: gdstoeam
Lantas kenapa saya bilang kalau berlatih beladiri bisa melatih kedisiplinan?

Dalam latihan seni beladiri terdapat banyak sekali aturan dan norma yang harus dipatuhi oleh para praktisinya. Beberapa aturan dan norma tersebut antara lain adalah datang tepat waktu, memakai dogi (seragam latihan) yang bersih dan rapi, mengikuti instruksi pelatih dengan cepat dan cermat, tidak memakai dogi di luar tempat latihan, menghormati senior/ pelatih sekaligus tetap menghargai junior kita, dan masih banyak lagi paksaan aturan lain yang--kalau tidak mau dimaki senpai atau pelatih ;D--mau tidak mau harus kita ikuti dan atau kita lakukan.

Di dalam dojo terkadang ada senior yang berusia lebih muda dari pada kita, tetapi mau tidak mau kita tetap harus menghormati mereka.

Di dalam latihan terkadang kita merasa capek dan lelah, tetapi mau tidak mau kita tetap harus mengikuti instruksi dari pelatih.

Kalau kita 'terpaksa' harus datang terlambat, mau tidak mau kita harus menghukum diri kita sendiri (biasanya dengan push-up atau lari keliling tempat latihan) tanpa menunggu diperintah.

Terkadang kita merasa bahwa materi latihan hari ini 'tidak berguna' (walaupun sebenarnya sangat kita butuhkan), tetapi mau tidak mau kita tetap harus mempelajarinya.

Untuk bisa mengikuti ujian kenaikan tingkat, mau tidak mau kita harus memenuhi aturan jumlah dan waktu latihan tertentu.

Terkadang kita merasa malas dan ogah-ogahan untuk datang ke tempat latihan, tetapi kita harus memaksa diri kita untuk datang berlatih.

Semua hal di atas akan 'memaksa' kita untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan, dan hal tersebut lama-kelamaan akan terbawa dalam keseharian kita.

Kita akan terbiasa membuang sampah di tempat sampah--misalnya kita sedang dalam perjalanan dan belum menemukan tempat sampah, kita akan 'menyimpan' sampah tersebut untuk sementara waktu sampai menemukan tempat sampah.

Kita akan terbiasa mematuhi rambu-rambu lalu lintas (walaupun orang lain dengan santai melanggarnya)--misalnya menunggu lampu lalu lintas sampai benar-benar menyala hijau sebelum menjalankan kendaraan kita.

Kita akan terbiasa untuk datang tepat waktu di tempat kerja/ kuliah/ sekolah.

Kita akan terbiasa menahan diri untuk tidak makan terlalu banyak karena sedang berdiet.

Kita akan terbiasa bangun pagi walaupun masih ingin tidur '5 menit' lagi.

Dan masih banyak lagi contoh yang lain.

Kalau Anda ingin anak Anda, atau orang-orang yang Anda kasihi, atau mungkin diri Anda sendiri menjadi orang yang lebih disiplin, bergabunglah dengan dojo/dojang/padepokan seni beladiri/gym MMA terdekat di kota Anda.

Tetapi kalau setelah berlatih beladiri Anda menemukan bahwa anak Anda, orang-orang yang Anda kasihi, ataupun diri Anda sendiri belum bisa menjadi orang yang (lebih) disiplin, jangan terburu-buru menyalahkan seni beladiri ataupun tempat latihannya; mengutip kata-kata bijak Doshin So: "Hito, hito, hito, subete wa hito no shitsu ni aru" (Orangnya, orangnya, orangnya, segala sesuatu tergantung pada sifat-sifat orangnya).


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 7:25 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB