Pariwara

Followers

Hal-Hal Kecil dalam Latihan Beladiri yang Sering Kita Lupakan

Posted by Yonatan Adi on 2:40 PM

Apa yang paling Anda perhatikan saat mengikuti sebuah sesi latihan seni beladiri?

Waza/ teknik yang rumit? Wejangan dari pelatih Anda? Teori/ filosofi/ prinsip dari seni beladiri yang bersangkutan? Atau mungkin cewek-cewek cantik yang berlatih bersama Anda?

Tentu saja hal-hal "besar" tersebut perlu dan bahkan harus Anda perhatikan. Tetapi kita sering kali melupakan hal-hal yang "kecil". Hal-hal yang hanya kita anggap sebagai angin lalu dan tidak terlalu kita perhatikan, padahal hal-hal tersebut tidak kalah atau bahkan mungkin jauh lebih penting.

Saya tidak akan membahas hal-hal "kecil" di luar latihan (walaupun juga termasuk bagian dari latihan) seperti samu dan kyakka shoko, melainkan hal-hal kecil yang kita temukan dalam latihan 'fisik' seni beladiri.

Apa sajakah itu?

Image credit: Alexas_Fotos

1. Jangan berlebihan.
Walaupun seni beladiri bisa dirangkum dalam satu kata yaitu repetisi/ pengulangan, jangan terlalu berlebihan dalam berlatih. Dua jam sehari, tiga kali seminggu sudah lebih dari cukup. Ingat salah satu tujuan kita berlatih beladiri adalah untuk kesehatan, dan latihan berlebihan justru tidak baik untuk kesehatan.

2. Tersenyumlah.
Seni beladiri tidak sama dengan tegang dan kaku. Semakin Anda tegang, gerakan (dan refleks) Anda juga akan semakin lamban dan tidak bertenaga. Dengan tersenyum, Anda akan merasa rileks. Tersenyum bukan berarti harus secara fisik (bibir terangkat, gigi sedikit terlihat) tapi juga bisa secara mental (merasa gembira dalam hati).

3. Gunakan otot-otot "posterior".
Manusia memang dikaruniai kecerdasan yang luar biasa, tapi dalam hal fisik, kita kalah jauh dari binatang. Kucing, anjing, tikus, semut... mereka jauh lebih kuat, lebih cepat, dan lebih lincah dari siapapun juga. [tahukah Anda bahwa seekor semut mampu mengangkat beban 50 kali lipat dari berat tubuhnya].

Apa rahasianya? Apakah anjing memiliki otot bisep yang besar? Tidak. Apakah kucing memiliki perut rata dan sixpack? Tidak. Apakah semut memiliki dada yang bidang? Tidak juga. Lalu kenapa kita selalu berusaha melatih dan membesarkan otot-otot yang "tidak berguna" itu?

Binatang memiliki otot-otot posterior (punggung, pinggang, trisep, hamstring, dan paha belakang) yang kuat. Fokuslah melatih otot-otot tersebut [contoh gampangnya adalah: daripada sit-up mending back-up, daripada push-up mending pull-up dan sebagainya].

4. Seni beladiri adalah 99% perasaan.
Seni beladiri tidak jauh beda dengan hubungan cinta, 99%-nya adalah perasaan. Kalau perasaan Anda kepada pasangan Anda sangat kuat, dengan senang hati Anda akan melakukan apapun untuk si doi tanpa merasa harus berkorban. Demikian pula seni beladiri, kalau Anda merasa terpaksa untuk berlatih, Anda tidak akan bisa berkembang (atau lebih parah lagi Anda akan berhenti ditengah jalan).

5. Lutut harus selalu berada dibelakang jempol kaki.
Saat Anda menekuk lutut (dalam kamae ataupun dachi), posisi lutut--kalau dilihat dari atas--harus selalu berada dibelakang jempol kaki, dengan begitu sendi lutut (patella, bukan nutela, apalagi fruitella) Anda tidak menahan beban berlebihan.

6. Ketika melakukan teknik yang menggunakan lengan, lupakan lengan Anda dan fokuslah pada otot-otot "inti".
Lupakan lengan Anda. Benar-benar abaikan dan jangan pedulikan. Pikirkan saja otot-otot inti Anda (terutama otot-otot punggung, dan pinggul), dan lengan Anda akan "terlontar" dengan sendirinya. Seperti halnya melecutkan cemeti, Anda hanya akan fokus pada pangkal cemeti (yang Anda pegang) dan tidak akan memikirkan ujungnya.

7. Banyak-banyaklah bertanya.
Jaman saya dulu, bertanya kepada senpai/ pelatih adalah suatu hal yang tabu. Tapi sekarang, setelah saya menjadi seorang senpai, saya justru meminta (dengan sedikit memaksa ;D) kohai saya untuk bertanya. Untuk tetap termotivasi, banyak-banyaklah bertanya, terutama pertanyaan kenapa dan bagaimana. Karena kalau Anda tidak tahu bagaimana dan kenapa suatu gerakan dilakukan, misalnya, Anda akan sulit untuk berkembang.

8. Kita memang bisa belajar urut-urutan gerakan suatu jurus atau waza/ teknik dari buku atau video, tetapi hanya pelatih-lah yang bisa menunjukkan bagaimana cara melakukannya.

9. Ketika melakukan sokuto-geri (tendangan samping) bentuk kaki Anda tidak berbeda dengan saat Anda melakukan mae-geri/ keri komi, tetapi bagian yang 'dilontarkan' (dan yang mengenai sasaran) adalah tepi luar dari tumit Anda.

10. Ketika Anda melangkah maju untuk kemudian memukul, berhentilah sepersekian detik sebelum melontarkan pukulan Anda.
Dengan begitu energi kinetik dari gerakan melangkah Anda akan tersalur ke lengan (dan kemudian tangan). Bayangkan mobil yang ngebut lalu direm mendadak. Mobil tersebut (tubuh Anda) akan berhenti, tapi penumpang di dalamnya (lengan dan tangan Anda) akan terlontar kedepan. Jangan melangkah dan memukul secara bersamaan. Tetapi jangan pula terlalu lambat untuk memukul.

11. Prinsip satu kaki.
Anda tidak akan pernah menggunakan kedua kaki Anda secara berimbang. Salah satu kaki pasti akan menjadi "sumber tenaga". Misalnya Anda melakukan uraken-uchi dengan tangan kanan, maka kaki kanan Anda-lah yang akan menjadi sumber tenaga-nya. Kaki kiri hanya berperan sebagai penyangga saja.

12. Merasa kurang bersemangat? Salahkan pelatih Anda.
Kalau pelatih Anda menghitung atau memberi aba-aba dengan suara pelan (ichi, ni, san...), Anda tidak akan bisa menampilkan teknik terbaik yang Anda miliki. Untuk bisa membangkitkan semangat dan antusiasme murid-muridnya, seorang pelatih juga harus memberi aba-aba atau menghitung dengan lantang dan antusias (ICHI, NI, SAN!!).

13. Tidak menjadi masalah aliran seni beladiri apa yang Anda dalami.
Selama kita memiliki satu kepala, satu badan, dua tangan, dan dua kaki, mekanisme tubuh dan prinsip gerakan yang efektif tetaplah sama. Bentuknya mungkin (sedikit) berbeda tapi prinsipnya tetap sama.


Itulah dia 13 hal "kecil" dalam latihan beladiri yang seringkali kita abaikan. "Kecil" memang tetapi tidak kalah penting dengan hal yang "besar".

Semoga bisa memberi manfaat.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 2:40 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB