Saya vs. Penantang Saya: Siapa yang Lebih Unggul?

Entah sedang terbakar dendam atau apa, akhir-akhir ini saya sering sekali mendapat tantangan berduel dari seseorang.

Karena terus-terusan diteror, tantangan tersebut akhirnya saya terima. Belum tau apa kalo gini-gini saya tidak pernah kalah dalam berkelahi?

Gambar dari pixabay.com

Setelah mempersiapkan diri selama beberapa saat--maklum agak grogi juga karena sudah lama saya tidak melakukan duel--akhirnya saya pun mengulurkan tangan untuk...

... mengambil stik PS yang disodorkan oleh penantang saya itu.

...........

Ya benar, kami tidak benar-benar berduel melainkan hanya 'berkelahi' menggunakan karakter pilihan kami dalam game "Tekken 7".

Si penantang, yang adalah teman saya sendiri, bukanlah seorang praktisi beladiri, bahkan belajar beladiri pun dia tidak pernah, tetapi saya jadi bulan-bulanan dan dihajar habis-habisan dalam 'pertarungan' itu.

Hal ini mengingatkan saya pada sebuah video YouTube yang pernah saya tonton. Dalam video tersebut, seorang praktisi beladiri bernama Nic Park dipertandingkan melawan Jake Saleh, seorang gamer, dalam 'pertarungan' di dalam sebuah video game berjudul (kalau tidak salah) "Dragon: The Bruce Lee Story."

Anda bisa melihat sendiri videonya disini.

Seorang praktisi beladiri, seahli atau setinggi apapun tingkatannya, belum tentu ahli dalam bermain game pertarungan, bidang yang seharusnya dia kuasai.

Itulah sebabnya saya, yang sudah menyandang gelar yudansha (sabuk hitam) dalam seni beladiri Shorinji kempo, tidak berkutik saat harus 'bertarung' melawan teman saya tersebut. Selain karena teman saya ini adalah salah satu pemain top "Tekken 7" di kota M, saya--meskipun mengaku-aku sebagai seorang gamer sejati--juga tidak pernah benar-benar serius mendalami game ini.

Perlu Anda ketahui bahwa serial "Tekken" adalah salah satu game pertarungan komik beladiri paling realistis selain "Dead or Alive" dan "Virtua Fighter". Perlu pengetahuan 'teknik' serta latihan yang tidak sebentar untuk bisa menguasai game ini.

Sama seperti latihan seni beladiri.

Latihan keras dan rutin saja tidaklah cukup, kita juga harus memiliki pengetahuan teknik, teori, serta filosofi dari seni beladiri yang kita pelajari.

Dan memang benar, seorang gamer--terutama gamer yang gemar memainkan game bergenre action--memang memiliki refleks secepat pilot pesawat tempur, buktinya teman saya tersebut berulang kali seperti bisa membaca serangan dari karakter yang saya gunakan untuk kemudian melakukan serangan balik yang mematikan.

Jadi pengen balas dendam.

Sudah dulu ya... mau 'latihan' lagi nih...