Sebagai seorang praktisi beladiri, sangat wajar kalau Anda memiliki sikap selalu waspada dengan keadaan di sekitar Anda (bukan begitu?).
Yang saya maksud dengan waspada disini bukan berarti Anda selalu "tegang" dan tidak bisa santai (karena bisa-bisa Anda dijauhi oleh teman-teman Anda). Yang saya maksud adalah Anda tahu bahwa ancaman bahaya bisa datang kapan saja dan dimana saja, akan tetapi seandainya sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, reaksi dan juga respon Anda tidak akan seheboh "orang normal" kebanyakan. Tenang dan santai namun tetap selalu siap dan waspada.
Dan "bahaya" disini bukan hanya berupa ancaman/ serangan secara fisik oleh seseorang (atau sesuatu), tetapi juga hal-hal "gak penting" macam menyeberang jalan, memilih tempat duduk terbaik di dalam bus/ restoran, mengikat tali sepatu, menyapa/ berbicara dengan orang lain,menghadapi pacar/ istri yang ngambek, dan lain sebagainya. Pastinya ada cara "terbaik" dari sekian banyak cara yang ada untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas, dan dengan menggunakan kewaspadaan serta ketenangan Anda, Anda akan lebih mudah menemukan cara tersebut. Mungkin inilah yang oleh orang-orang Jepang dimaksud dengan "zanshin", suatu keadaan mental yang selalu siap menghadapi apapun.
Tentu saja zanshin ini tidak akan bisa dikuasai hanya dengan membaca buku (atau blog dalam hal ini ;p), zanshin adalah sesuatu yang berkembang secara alami dari pikiran yang tenang, tajam, serta terfokus yang terpapar oleh "rangsangan" yang tepat dan sesuai.
Dan tidak... semua itu tidak ada hubungannya dengan kecerdasan seseorang. Orang sejeniussaya... eh Yohanes Surya (hei, saya kan cinta Indonesia) sekalipun pastinya juga akan mengalami (sedikit) kebingungan saat menghadapi sesuatu yang mendadak dan tidak terduga.
Yang saya maksud dengan waspada disini bukan berarti Anda selalu "tegang" dan tidak bisa santai (karena bisa-bisa Anda dijauhi oleh teman-teman Anda). Yang saya maksud adalah Anda tahu bahwa ancaman bahaya bisa datang kapan saja dan dimana saja, akan tetapi seandainya sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, reaksi dan juga respon Anda tidak akan seheboh "orang normal" kebanyakan. Tenang dan santai namun tetap selalu siap dan waspada.
Dan "bahaya" disini bukan hanya berupa ancaman/ serangan secara fisik oleh seseorang (atau sesuatu), tetapi juga hal-hal "gak penting" macam menyeberang jalan, memilih tempat duduk terbaik di dalam bus/ restoran, mengikat tali sepatu, menyapa/ berbicara dengan orang lain,
Tentu saja zanshin ini tidak akan bisa dikuasai hanya dengan membaca buku (atau blog dalam hal ini ;p), zanshin adalah sesuatu yang berkembang secara alami dari pikiran yang tenang, tajam, serta terfokus yang terpapar oleh "rangsangan" yang tepat dan sesuai.
Dan tidak... semua itu tidak ada hubungannya dengan kecerdasan seseorang. Orang sejenius
McGyver, orang dengan level zanshin tingkat dewa [Photo credit: TNS Sofres] |
Zanshin hanya bisa diperoleh dari pengalaman. Anda akan bisa mendapatkannya kalau Anda sering terpapar dan berhadapan dengan "bahaya".
Itulah sebabnya, sebagai seorang praktisi beladiri, Anda secara alami akan mengembangkan dan memiliki kewaspadaan ini karena di dalam latihan Anda akan sering berhadapan dengan "bahaya" (walaupun hanya sekedar simulasi, karena tidak mungkin rekan latihan Anda benar-benar berniat mencelakai diri Anda).
"Diserang" oleh seseorang (tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mental berupa bentakan dan makian dari pelatih) tiga kali dalam seminggu adalah "ancaman bahaya" yang jauh lebih besar daripada ancaman bahaya yang biasa dihadapi oleh kebanyakan orang.
Dikombinasikan dengan pola pikir yang tepat, ancaman bahaya tersebut akan mengembangkan 'indera laba-laba' dalam diri Anda, yang selain dimiliki oleh seorang Peter Parker juga dimiliki oleh orang-orang yang profesinya sering bersinggungan dengan bahaya seperti security, polisi, ataupun tentara.
Namun begitu, zanshin ini bukanlah sesuatu yang baru, para master beladiri modern telah menyadarinya, para samurai di jaman feodal sudah mengetahuinya, bahkan zanshin ini kemungkinan sudah ada sejak manusia diciptakan. Tetapi di dalam masyarakat yang "aman dan damai" sekarang ini, kemampuan ini terus mengalami penurunan.
Jigoro Kano, pendiri aliran kodokan judo, dan salah seorang dari tujuh ahli beladiri modern paling berpengaruh versi Goblog pernah berucap seperti ini:
"Walk a single path, becoming neither cocky with victory nor broken with defeat, without forgetting caution when all is quiet, or becoming frightened when danger threaten." (terj: berjalanlah di satu jalur, tidak menjadi sombong dengan kemenangan atau terpuruk dalam kekalahan, tanpa melupakan kewaspadaan ketika semua terlihat tenang, atau menjadi takut saat bahaya mengancam)
- Jigoro Kano
Woles wae gaes.
Itulah inti dari postingan saya hari ini.
0 komentar:
Post a Comment