Postingan ini adalah lanjutan dari postingan saya sebelumnya tentang arti sesungguhnya dari janji dan ikrar kenshi (kalau Anda belum membacanya, saya sangat menyarankan Anda untuk membacanya terlebih dulu disini)
"Kami putra dan putri Indonesia"; menyatakan bahwa keanggotaan Perkemi (Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia) terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, dan ras.Tentu saja cewek cantik lebih diprioritaskan daripada laki-laki... ups pikiran saya kok bisa tertulis disini? harus segera dihapus nih.
"Pencinta tanah air"; Kendati kita belajar seni beladiri 'impor', bukan berarti kita lebih cinta pada negeri dari mana Shorinji kempo berasal (meskipun saya sangat menyukai Jepang dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan negeri matahari terbit tersebut) daripada negeri kelahiran kita.
Shorinji kempo dibawa ke Indonesia--oleh 4 orang yaitu Utin Syahraz sensei, Ginanjar Kartasasmita sensei, Indra Kartasasmita sensei, dan satu orang lagi yang tidak tercatat dalam sejarah yaitu Edy Suryanto sensei--untuk membangun jiwa bushido demi kemajuan bangsa Indonesia.
"Bertekad mempertinggi martabat bangsa"; Sebagai warga negara Indonesia, tentu saja kita menginginkan martabat bangsa dan negara kita dijunjung tinggi. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan menjadi "pahlawan" dalam dunia olahraga dengan cara menjuarai berbagai kejuaraan tingkat internasional.
Tetapi bagaimana dengan kita yang bukan seorang atlet berprestasi? Gampang saja, selalu berusahalah untuk berubah menjadi lebih baik. Hari ini lebih baik daripada kemarin, dan besok lebih baik daripada hari ini. Tidak mungkin kita mengubah negara kita ke arah yang lebih baik (dan meningkatkan martabatnya di dunia internasional), kalau kita sendiri tidak mau berubah.
"Pembela kebenaran dan keadilan"; Seperti yang tertulis dalam niju-kun: "karate stands on the side of justice", para kenshi (praktisi Shorinji kempo) juga harus selalu berpihak pada kebenaran dan melawan ketidakadilan, dengan begitu akan terwujud masyarakat yang aman, tentram, dan damai.
"Berperikemanusiaan"; Berlawanan dengan pendapat umum, para praktisi beladiri (dalam hal ini para kenshi) bukanlah seorang yang suka dengan kekerasan, justru sebaliknya, praktisi beladiri adalah seorang yang cinta damai, terutama dalam Shorinji kempo--yang dikembangkan dari ajaran zen budhisme--yang mengajarkan kepada praktisinya untuk tidak membunuh dan tidak mencederai.
Waza/ teknik-teknik dalam Shorinji kempo dirancang untuk menimbulkan rasa sakit namun tidak mengakibatkan cedera dan hanya akan menimbulkan rasa jera, seperti yang tertuang dalam salah satu poin shorinji kempo no tokucho: "fusatsu katsujin", yang berarti tidak membunuh namun menguatkan.
"Bersopan santun"; Berbagai tradisi dalam Shorinji kempo--yang sayangnya mulai dilupakan--seperti gassho rei, kyakka shoko, dan samu mengajarkan kepada para kenshi untuk selalu menghormati dan menghargai orang lain.
Tradisi samu (bukan samu-samu) misalnya, yang selain mengajarkan untuk menghormati tempat latihan dengan cara membersihkan dan menjaga kebersihannya, juga menyadarkan kita bahwa menyapu, mengepel dan sebagainya adalah aktivitas yang cukup melelahkan. Dengan begitu, secara tidak langsung kita akan belajar untuk menghormati dan menghargai mereka yang tugasnya menyapu dan mengepel, bukan dengan mengambil alih tugasnya, tetapi dengan ikut menjaga kebersihan dan mengucapkan permisi ketika mereka-mereka ini sedang menjalankan tugasnya dan kita terpaksa harus lewat misalnya.
"Senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi"; Baca poin "akan mengamalkan Shorinji kempo bagi masyarakat banyak dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi" dan juga "bertekad mempertinggi martabat bangsa".
"Kami putra dan putri Indonesia"; menyatakan bahwa keanggotaan Perkemi (Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia) terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, dan ras.
"Pencinta tanah air"; Kendati kita belajar seni beladiri 'impor', bukan berarti kita lebih cinta pada negeri dari mana Shorinji kempo berasal (meskipun saya sangat menyukai Jepang dan segala tetek bengek yang berhubungan dengan negeri matahari terbit tersebut) daripada negeri kelahiran kita.
Shorinji kempo dibawa ke Indonesia--oleh 4 orang yaitu Utin Syahraz sensei, Ginanjar Kartasasmita sensei, Indra Kartasasmita sensei, dan satu orang lagi yang tidak tercatat dalam sejarah yaitu Edy Suryanto sensei--untuk membangun jiwa bushido demi kemajuan bangsa Indonesia.
"Bertekad mempertinggi martabat bangsa"; Sebagai warga negara Indonesia, tentu saja kita menginginkan martabat bangsa dan negara kita dijunjung tinggi. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan menjadi "pahlawan" dalam dunia olahraga dengan cara menjuarai berbagai kejuaraan tingkat internasional.
Tetapi bagaimana dengan kita yang bukan seorang atlet berprestasi? Gampang saja, selalu berusahalah untuk berubah menjadi lebih baik. Hari ini lebih baik daripada kemarin, dan besok lebih baik daripada hari ini. Tidak mungkin kita mengubah negara kita ke arah yang lebih baik (dan meningkatkan martabatnya di dunia internasional), kalau kita sendiri tidak mau berubah.
"Pembela kebenaran dan keadilan"; Seperti yang tertulis dalam niju-kun: "karate stands on the side of justice", para kenshi (praktisi Shorinji kempo) juga harus selalu berpihak pada kebenaran dan melawan ketidakadilan, dengan begitu akan terwujud masyarakat yang aman, tentram, dan damai.
"Berperikemanusiaan"; Berlawanan dengan pendapat umum, para praktisi beladiri (dalam hal ini para kenshi) bukanlah seorang yang suka dengan kekerasan, justru sebaliknya, praktisi beladiri adalah seorang yang cinta damai, terutama dalam Shorinji kempo--yang dikembangkan dari ajaran zen budhisme--yang mengajarkan kepada praktisinya untuk tidak membunuh dan tidak mencederai.
Waza/ teknik-teknik dalam Shorinji kempo dirancang untuk menimbulkan rasa sakit namun tidak mengakibatkan cedera dan hanya akan menimbulkan rasa jera, seperti yang tertuang dalam salah satu poin shorinji kempo no tokucho: "fusatsu katsujin", yang berarti tidak membunuh namun menguatkan.
"Bersopan santun"; Berbagai tradisi dalam Shorinji kempo--yang sayangnya mulai dilupakan--seperti gassho rei, kyakka shoko, dan samu mengajarkan kepada para kenshi untuk selalu menghormati dan menghargai orang lain.
Tradisi samu (bukan samu-samu) misalnya, yang selain mengajarkan untuk menghormati tempat latihan dengan cara membersihkan dan menjaga kebersihannya, juga menyadarkan kita bahwa menyapu, mengepel dan sebagainya adalah aktivitas yang cukup melelahkan. Dengan begitu, secara tidak langsung kita akan belajar untuk menghormati dan menghargai mereka yang tugasnya menyapu dan mengepel, bukan dengan mengambil alih tugasnya, tetapi dengan ikut menjaga kebersihan dan mengucapkan permisi ketika mereka-mereka ini sedang menjalankan tugasnya dan kita terpaksa harus lewat misalnya.
"Senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi"; Baca poin "akan mengamalkan Shorinji kempo bagi masyarakat banyak dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi" dan juga "bertekad mempertinggi martabat bangsa".
 |
| Photo credit: cocoparisienne |
Sekarang kenapa urutannya adalah tanah air - persaudaraan - kemanusiaan? tanah air jelas menjadi prioritas utama, tetapi kenapa persaudaraan lebih didahulukan daripada kemanusiaan?
Shorinji kempo adalah salah satu aliran seni beladiri di Indonesia yang menggunakan istilah "persaudaraan" untuk nama organisasinya, sehingga Shorinji kempo menekankan untuk lebih mengasihi "saudaranya" daripada orang lain.
Contoh ekstrimnya seperti ini: adik Anda satu-satunya disandera, dan Anda disuruh oleh si penyandera untuk membunuh semua penduduk di suatu desa yang tidak Anda kenal. Kalau Anda menolak, adik Anda-lah yang akan dibunuh. Mana yang akan Anda pilih? (Oke, mungkin agak TERLALU ekstrim ;D).
__________
Itulah dia bagian kedua dari postingan tentang arti sesungguhnya dari janji dan ikrar kenshi.
Sekali lagi semua penjelasan di atas hanyalah sebatas pemahaman dan pengetahuan saya saja, kalau ada yang ngganjel jangan sungkan untuk membagikannya di kolom komentar.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Semoga bermanfaat dan terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment