Peribahasa adalah susunan kata/ kalimat yang singkat dan padat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasehat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku. Biasanya susunan kata tersebut mempunyai arti khusus ataupun kiasan. Beberapa contoh peribahasa antara lain: "air beriak tanda tak dalam", "buah jatuh tak jauh dari pohonnya", dan lain sebagainya.
Nah, di postingan kali ini saya akan menuliskan beberapa peribahasa yang sedikit sayapaksa... *ehem* 'ubah' artinya sehingga sesuai dengan niche blog ini karena kalau tidak bisa-bisa peringkat blog saya turun di mata mbah gugel.
Yuk dimari...
#1. Sekali merengkuhdogi dayung, dua tiga pulau terlampaui
Arti: melakukan satu pekerjaan (berlatih seni beladiri) untuk mendapatkan tiga manfaat sekaligus yaitu bela diri, pengembangan diri (secara mental-spiritual), dan kesehatan yang lebih baik.
#2. Cepat kaki ringan tangan
Arti: cepat dalam tai sabaki/ olah tubuh dan ringan serta rileks dalam kamae/ sebelum melancarkan serangan.
#3. Hasrat hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Arti: ingin menolong tapi tidak memiliki kemampuan beladiri.
#4. Rajin pangkal pandai
Arti: seorang yang rajin berlatih akan mampu menguasai waza dengan lebih baik.
#5. Besar pasak daripada tiang
Arti: tenaga yang dikeluarkan lebih besar daripada 'cadangan' VO₂Max-nya.
#6. Sesat di ujung jalan, balik ke pangkal jalan
Arti: kesulitan menguasai waza, balik lagi ke kihon (latihan dasar).
Nah, di postingan kali ini saya akan menuliskan beberapa peribahasa yang sedikit saya
Yuk dimari...
#1. Sekali merengkuh
Arti: melakukan satu pekerjaan (berlatih seni beladiri) untuk mendapatkan tiga manfaat sekaligus yaitu bela diri, pengembangan diri (secara mental-spiritual), dan kesehatan yang lebih baik.
#2. Cepat kaki ringan tangan
Arti: cepat dalam tai sabaki/ olah tubuh dan ringan serta rileks dalam kamae/ sebelum melancarkan serangan.
#3. Hasrat hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Arti: ingin menolong tapi tidak memiliki kemampuan beladiri.
#4. Rajin pangkal pandai
Arti: seorang yang rajin berlatih akan mampu menguasai waza dengan lebih baik.
#5. Besar pasak daripada tiang
Arti: tenaga yang dikeluarkan lebih besar daripada 'cadangan' VO₂Max-nya.
#6. Sesat di ujung jalan, balik ke pangkal jalan
Arti: kesulitan menguasai waza, balik lagi ke kihon (latihan dasar).
Gambar dari Pxhere.com |
Arti: tidak pernah berlatih tapi lulus ujian kenaikan tingkat.
#8. Digantung tak bertali
Arti: tidak boleh naik ke tingkat Dan karena masih dibutuhkan sebagai atlet di tingkat Kyu.
#9. Buruk muka cermin dibelah
Arti: kalah dalam pertandingan, wasit yang disalahkan.
#10. Anak polah bapa kepradah
Arti: kohai yang berbuat salah, senpai ikut kena marah sensei.
#11. Panas setahun terhapus oleh hujan sehari
Arti: rasa capek mengikuti TC berbulan-bulan hilang setelah mendapat medali emas dalam kejuaraan.
#12. Hidup enggan mati tak mau
Arti: bergabung dalam organisasi beladiri tapi tidak pernah bergabung dalam latihan.
#13. Cacing hendak menjadi naga
Arti: masih shodan tapi mengaku shihan
#14. Tak ada gading yang tak retak
Arti: tidak ada seni beladiri yang 'sempurna', semua seni beladiri memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.
dan terakhir...
#15. Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga
Arti: goho dan juho bertemu dalam Shorinji kempo.
Itu saja dulu. Sudah kehabisan ide nih.
Giliran Anda.
0 komentar:
Post a Comment