Di dalam latihan beladiri, kita pasti paling malas kalau harus mendengarkan pelajaran teori dari pelatih kita, 'tul gak?
Tunggu dulu... pelajaran teori... dalam latihan beladiri? Mungkin ada beberapa dari Anda yang berpikir seperti itu.
Perlu Anda ketahui bahwa tujuan utama seni beladiri adalah untuk membangun watak dan karakter dari para praktisinya, dan untuk bisa mencapai tujuan tersebut harus ada keseimbangan antara latihan teknik beladiri dan pelajaran teori.
Di dalam pelajaran teori tersebut kita akan diajari filosofi serta teori-teori lain yang mendukung serta berhubungan erat dengan pelajaran teknik-teknik beladirinya.
Menariknya, banyak dari filosofi-filosofi beladiri ini yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh saya ambil dari filosofi yang dikenal sebagai "atemi no go yosho" atau di dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "lima unsur serangan."
Sesuai dengan namanya, terdapat lima unsur dalam atemi no go yosho yang harus dipenuhi untuk menghasilkan serangan yang efektif dan efisien. Akan saya jelaskan satu persatu beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur yang pertama adalah Sasaran
Tunggu dulu... pelajaran teori... dalam latihan beladiri? Mungkin ada beberapa dari Anda yang berpikir seperti itu.
Perlu Anda ketahui bahwa tujuan utama seni beladiri adalah untuk membangun watak dan karakter dari para praktisinya, dan untuk bisa mencapai tujuan tersebut harus ada keseimbangan antara latihan teknik beladiri dan pelajaran teori.
Di dalam pelajaran teori tersebut kita akan diajari filosofi serta teori-teori lain yang mendukung serta berhubungan erat dengan pelajaran teknik-teknik beladirinya.
Menariknya, banyak dari filosofi-filosofi beladiri ini yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh saya ambil dari filosofi yang dikenal sebagai "atemi no go yosho" atau di dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "lima unsur serangan."
Sesuai dengan namanya, terdapat lima unsur dalam atemi no go yosho yang harus dipenuhi untuk menghasilkan serangan yang efektif dan efisien. Akan saya jelaskan satu persatu beserta contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Unsur yang pertama adalah Sasaran
Di dalam beladiri: sebelum menyerang (ataupun melakukan serangan balik) kita harus tahu bagian tubuh mana yang akan kita serang.
Di dalam seni beladiri Jepang dikenal istilah kyusho atau titik kelemahan. Di tubuh manusia terdapat ratusan titik kelemahan, kalau kita melakukan serangan ke salah satu dari titik lemah tersebut, serangan kita akan menjadi jauh lebih efektif, atau dengan kata lain dengan tenaga yang relatif kecil kita bisa menimbulkan efek yang besar bagi lawan.
Di dalam seni beladiri Jepang dikenal istilah kyusho atau titik kelemahan. Di tubuh manusia terdapat ratusan titik kelemahan, kalau kita melakukan serangan ke salah satu dari titik lemah tersebut, serangan kita akan menjadi jauh lebih efektif, atau dengan kata lain dengan tenaga yang relatif kecil kita bisa menimbulkan efek yang besar bagi lawan.
Di dalam kehidupan: sebelum melakukan apapun kita harus menetapkan tujuan/goal kita.
Tujuan (atau dalam bahasa motivator-nya disebut sebagai impian) adalah hal yang sangat penting. Kalau kita tidak punya tujuan, hasil yang kita dapatkan dari usaha kita tidak akan maksimal atau mungkin malah gagal. Tujuan/ impian/ dream/ goal, atau apapun Anda menyebutnya adalah pemacu kita untuk selalu berusaha maksimal apapun hambatannya.
Tujuan (atau dalam bahasa motivator-nya disebut sebagai impian) adalah hal yang sangat penting. Kalau kita tidak punya tujuan, hasil yang kita dapatkan dari usaha kita tidak akan maksimal atau mungkin malah gagal. Tujuan/ impian/ dream/ goal, atau apapun Anda menyebutnya adalah pemacu kita untuk selalu berusaha maksimal apapun hambatannya.
Di dalam beladiri: sebelum menyerang kita harus memperkirakan jarak optimal untuk melakukan suatu serangan.
Yang dimaksud jarak optimal disini adalah jarak dimana serangan kita mempunyai tenaga yang paling besar. Jarak tersebut adalah sekitar 70% dari jangkauan maksimal serangan kita. Misalnya kita hendak melancarkan teknik pukulan, jarak optimal adalah 70% dari jangkauan lengan kita.
Di dalam kehidupan: kita harus menghitung jarak (dalam hal ini waktu) untuk mencapai tujuan kita.
Waktu ini tentu saja harus rasional, contohnya kalau penghasilan kita perbulannya adalah 3 juta rupiah, akan sangat tidak rasional kalau kita ingin membeli kendaraan seharga 30 juta dalam waktu satu tahun.
Di dalam beladiri: kecepatan adalah hal yang sangat penting, selisih sepersekian detik saja bisa berarti hidup atau mati.
Kecepatan juga menentukan kekuatan dari serangan kita. Di sekolah kita pasti pernah mendengar rumus p = m x v, dimana p adalah momentum, m adalah massa, dan v adalah kecepatan. Bisa kita lihat bahwa v berbanding lurus dengan p, semakin besar kecepatan semakin besar pula momentum (baca: tenaga) dan sebaliknya. Dengan mengetahui hal ini kita bisa mengukur tenaga serangan kita serta menentukan apakah kita ingin melumpuhkan lawan atau hanya ingin membuat lawan kita jera. Kecepatan juga menentukan berhasil atau tidaknya serangan/ pertahanan kita. Kalau serangan kita lambat, lawan tentu saja akan punya kesempatan lebih besar untuk mengantisipasi serangan kita tersebut.
Image dari maxpixel.freegreatpicture.com |
Hampir sama dengan jarak, tetapi bedanya disini kita lebih aktif. Saya ambil contoh tujuan membeli kendaraan seharga 30 juta diatas. Jika penghasilan kita 3 juta sebulan tentu akan sangat tidak masuk akal untuk membeli kendaraan tersebut dalam waktu satu tahun, tetapi apabila kita berusaha untuk mendapatkan tambahan penghasilan sebesar 2 juta sehingga penghasilan kita menjadi 5 juta sebulan, hal itu akan menjadi masuk akal. Kalau Anda ingin lebih cepat mencapai tujuan Anda, Anda harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Tetapi tentu saja ada resikonya, anda akan kehilangan waktu luang Anda.
Unsur keempat adalah Sudut
Di dalam beladiri: setiap titik kelemahan hanya bisa diserang dengan sudut tertentu untuk menghasilkan serangan yang efektif.
Misalnya Anda ingin memukul ulu hati seseorang, arah serangan yang efektif adalah sedikit dari bawah dengan sudut sekitar 15-30 derajat.
Di dalam kehidupan: banyak cara untuk mencapai tujuan Anda, Anda tinggal mengubah sudut pandang saja.
Yang saya maksud cara disini tentu saja cara yang positif, misalnya Anda ingin mendekati wanita idaman Anda (tentu saja yang masih jomblo) dengan cara memberi bunga tetapi mengalami kegagalan, jangan berputus asa karena mungkin cara pendekatannya yang salah. Anda bisa mengubah cara pendekatan Anda, misalnya dengan memberi perhatian lebih pada si dia, atau mendekati teman-temannya terlebih dulu, dan lain sebagainya.
Unsur yang terakhir adalah Niat/ kebulatan tekad
Meskipun niat/ kebulatan tekad adalah unsur terakhir dari atemi no go yosho bukan berarti unsur ini tidak penting, justru unsur ini adalah yang paling penting.
Di dalam beladiri: kalau kita ragu-ragu dalam menyerang, lawan akan bisa membaca serangan kita dan melakukan serangan balik.
__________
Tentu saja masih banyak filosofi-filosofi beladiri lain yang bisa Anda pelajari dan Anda terapkan dalam kehidupan. Postingan ini hanyalah salah satu contoh untuk menunjukkan bahwa seni beladiri tidak hanya melulu mengajarkan cara-cara untuk 'berkelahi' saja tetapi juga mengajarkan filosofi kehidupan.
Setuju dengan pendapat saya? Atau punya pendapat lain?
Silakan berkomentar dan terimakasih.
Silakan berkomentar dan terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment