Meditasi dan Beladiri

Begitu mendengar kata "meditasi", pikiran kita biasanya akan langsung membayangkan hal-hal yang berbau mistis seperti duduk diam di bawah pohon besar atau di tempat-tempat yang angker, tetapi tahukah Anda bahwa meditasi sebenarnya jauh dari hal-hal berbau supranatural?

Kata meditasi berasal dari bahasa latin yaitu "meditari" (berarti berpikir) dan "mederi" (berarti menyembuhkan), sehingga meditasi bisa diartikan sebagai latihan untuk menyembuhkan/ merelaksasi tubuh dan pikiran.

 

Photo credit: NatoPereira

Meditasi sendiri secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu meditasi diam dan meditasi bergerak. 

Meditasi diam

Sesuai dengan namanya, meditasi diam dilakukan dengan cara berdiam diri dalam posisi tertentu, bisa posisi duduk, berbaring, ataupun berdiri. Yang paling sering dilakukan adalah posisi duduk lotus atau setengah lotus. Yoga termasuk dalam kategori meditasi diam ini.

Meditasi bergerak
Meditasi bergerak dilakukan dengan cara melakukan gerakan-gerakan tertentu. Contoh dari meditasi bergerak ini adalah qi gong dan senam taichi. Menurut beberapa ahli, shalat juga termasuk dalam kategori meditasi bergerak ini.

Kendatipun berbeda, kedua bentuk meditasi ini memiliki satu kesamaan yaitu sama-sama memusatkan perhatian pada sesuatu. Sesuatu tersebut bisa berupa napas, bacaan-bacaan tertentu, cahaya lilin, ataupun yang lainnya.

Dalam dunia meditasi dikenal istilah "monkey mind" yaitu keadaan pikiran yang melompat-lompat kesana kemari, karena itulah diperlukan sesuatu untuk memusatkan perhatian dan mencegah pikiran kita melayang kemana-mana (baca: melamun).

Saat ini meditasi telah diakui di dunia barat. Orang pertama yang menggabungkan meditasi dengan teknik pengobatan barat adalah dr. Herbert Benson seorang ahli jantung dari Universitas Harvard.

Apa saja manfaat dari meditasi?

Meditasi memiliki banyak sekali faedah, beberapa diantaranya adalah:

1. Menenangkan pikiran.
2. Menurunkan tingkat hormon stres yaitu kortisol dan meningkatkan kadar serotonin dan melatonin.
3. Menurunkan denyut jantung dan menormalkan tekanan darah.
4. Kalau dilakukan secara teratur, organ di dalam tubuh kita akan berfungsi lebih baik dan teratur.

Bagaimana cara melakukan meditasi?

Meditasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, berikut ini adalah salah satu cara yang paling mudah untuk bermeditasi:

Gambar dari pexels.com

1. Carilah tempat yang tenang; matikan ponsel, televisi, radio, atau hal-hal lain yang bisa mengganggu Anda. 
2. Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman, lepas semua aksesoris seperti gelang, cincin, jam tangan, dan sebagainya.
3. Duduk menghadap tembok (opsional--supaya Anda lebih mudah berkonsentrasi) dengan jarak sekitar 1 meter dari tembok.
4. Untuk pemula lebih baik memulai dengan posisi duduk bersila atau setengah lotus; punggung harus tegak tetapi rileks, untuk membantu tubuh supaya tegak Anda bisa duduk di atas sebuah bantal dengan lutut dan kaki yang menyentuh lantai.
5. Letakkan tangan di atas pangkuan, tangan kanan di atas tangan kiri, telapak tangan menghadap ke atas, jari-jari lurus. Tekuk telapak tangan sedikit sehingga kedua ujung ibu jari bertemu. Bahu harus rileks, lengan jangan sampai rapat dengan tubuh.
6. Mata sedikit terbuka dan pandanglah titik di lantai yang berjarak 1 meter di depan Anda.
7. Lemaskan rahang, beri jarak sedikit antara gigi atas dengan gigi bawah, katupkan bibir dengan lembut, dan sentuhkan ujung lidah di langit-langit mulut tepat di belakang gigi atas.
8. Lemaskan seluruh otot di tubuh Anda, lakukan dengan rileks dan perlahan-lahan.
9. Pusatkan perhatian pada napas Anda, ingat jangan berusaha mengatur napas, biarkan tubuh bernapas secara alami. Untuk membantu memusatkan perhatian pada napas, Anda bisa menghitung napas Anda dengan hitungan 1 - 4 (satu hitungan untuk setiap hembusan napas) kemudian kembali lagi ke 1 dan seterusnya.
10. Jangan... sekali lagi jangan berusaha 'mengosongkan' pikiran Anda, biarkan pikiran Anda bebas melayang-layang, yang penting adalah jangan menganalisa, menilai, atau 'menghakimi' pikiran tersebut, amati saja pikiran Anda.
11. Kalau Anda mulai melamun (Anda mulai menganalisa, menilai, dan atau 'menghakimi' pikiran Anda)--biasanya ditandai dengan hitungan napas Anda yang mencapai 6, 8, atau bahkan 12--pelan-pelan alihkan kembali perhatian pada napas Anda.
12. Pasang timer, namun jangan terlalu lama, mulai dengan 5 menit, nantinya kalau sudah terbiasa bermeditasi Anda bisa menambah waktu tersebut.
13. Kalau waktu yang Anda atur telah habis, jangan langsung bangkit berdiri dari posisi meditasi Anda, buka mata pelan-pelan dan tetaplah duduk beberapa menit lagi.

Lantas ada hubungan apa antara meditasi ini dengan seni beladiri?

Di dalam seni beladiri kita dilatih untuk menyatukan tubuh, jiwa (ki), dan pikiran kita, atau yang di dalam seni beladiri karate dikenal dengan istilah shin - gi - tai (baca juga Kiai? Apakah itu?). Mungkin lebih mudah melakukannya dengan posisi duduk diam, tetapi akan sulit sekali melakukannya saat kita bergerak (melakukan pukulan ataupun tendangan).

Dengan rutin bermeditasi (dalam seni beladiri Jepang meditasi dikenal dengan nama sazen atau mokuso), kita akan terbiasa untuk menyatukan ketiga hal tersebut, dan secara alami juga akan mampu melakukannya saat kita sedang bergerak.

Bagaimana bisa? Intinya adalah latihan dan latihan, semakin sering kita berlatih tubuh (dan pikiran) kita akan semakin terbiasa.

Selain untuk menyatukan tubuh, jiwa, dan juga pikiran kita, meditasi juga bertujuan untuk menenangkan pikiran sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk mencapai suatu keadaan pikiran yang disebut sebagai Heijoshin (everyday mind) yaitu keadaan pikiran yang jernih dan tenang layaknya kondisi pikiran kita sehari-hari.

Konon praktek meditasi ini telah dilakukan oleh para samurai di jaman feodal Jepang untuk meningkatkan penguasaan seni beladiri kenjutsu dan jujutsu. Meditasi sangat klop dengan sikap hidup samurai yang menekankan pada ketenangan, kewaspadaan, dan kerelaan menghadapi kematian.

Demikian yang bisa saya bagikan.

Terimakasih dan selamat bermeditasi :)