Hobi bermain video game? Ada kabar gembira buat Anda.
Penelitian membuktikan bahwa video game bisa digunakan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kecepatan reaksi Anda.
Penelitian membuktikan bahwa video game bisa digunakan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kecepatan reaksi Anda.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of Rochester pada tahun 2010 (penelitian dilakukan oleh Daphne Bavelier, Alexandre Pouget, dan C. Shawn Green), bermain video games, terutama yang bergenre action, ternyata bisa melatih otak untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Para peneliti menemukan bahwa gamer mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi daripada non-gamer terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
Kemampuan ini tidak hanya berguna untuk bermain game saja tetapi juga bisa meningkatkan berbagai macam skill yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari seperti mengemudi, multitasking, menemukan seseorang di tengah keramaian (seperti ketika melakukan perjalanan dengan rombongan sepeda motor, saya--yang mengaku sebagai seorang gamer--mampu menemukan dan mengikuti teman di depan saya di tengah keramaian jalan raya), serta kemampuan navigasi yang lebih baik (tidak mudah tersesat).
Kemampuan ini tidak hanya berguna untuk bermain game saja tetapi juga bisa meningkatkan berbagai macam skill yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari seperti mengemudi, multitasking, menemukan seseorang di tengah keramaian (seperti ketika melakukan perjalanan dengan rombongan sepeda motor, saya--yang mengaku sebagai seorang gamer--mampu menemukan dan mengikuti teman di depan saya di tengah keramaian jalan raya), serta kemampuan navigasi yang lebih baik (tidak mudah tersesat).
Peneliti membagi beberapa orang non-gamer yang berusia 18-25 tahun menjadi dua grup. Grup pertama diminta memainkan game action yaitu "Call of Duty 2" dan "Unreal Tournament" selama 50 jam sedangkan grup kedua diminta memainkan game yang lebih 'santai' yaitu "The Sims 2" selama 50 jam juga.
Setelah itu para partisipan diminta menjawab atau mengambil keputusan (dengan cepat) atas berbagai pertanyaan dan tugas yang diberikan oleh peneliti yang tidak hanya bersifat visual tetapi juga auditorial.
 |
| Photo credit: Marco Arment |
Hasilnya partisipan yang memainkan game action menjawab pertanyaan atau mengambil keputusan 25% lebih cepat (dan tepat) daripada partisipan yang memainkan "The Sims".
Dikatakan juga oleh para peneliti bahwa gamer yang memainkan game action mampu mengumpulkan informasi secara lebih efisien sehingga mampu mengolah informasi tersebut (serta mengambil keputusan) dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada non-gamer.
Bavelier mengatakan: "Pemain game action mampu membuat lebih banyak keputusan yang tepat per unit waktu". "Jika Anda seorang ahli bedah atau tentara di medan perang, hal itu akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan Anda", tambahnya.
Demikian halnya dalam seni beladiri dimana kecepatan dalam mengambil keputusan adalah hal yang sangat penting (selain mental, refleks, dan teknik beladirinya tentu saja). Di dalam perkelahian kita harus mampu berpikir dan mengambil keputusan dengan cepat: apakah harus menyerang, bertahan, atau 'kabur' mencari pertolongan. Kita harus mampu berpikir dan cepat mengambil keputusan: apakah harus menerapkan strategi hit and run, hit and hit harder, atau run and run :-).
Dikatakan juga oleh para peneliti bahwa gamer yang memainkan game action mampu mengumpulkan informasi secara lebih efisien sehingga mampu mengolah informasi tersebut (serta mengambil keputusan) dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada non-gamer.
Bavelier mengatakan: "Pemain game action mampu membuat lebih banyak keputusan yang tepat per unit waktu". "Jika Anda seorang ahli bedah atau tentara di medan perang, hal itu akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan Anda", tambahnya.
Demikian halnya dalam seni beladiri dimana kecepatan dalam mengambil keputusan adalah hal yang sangat penting (selain mental, refleks, dan teknik beladirinya tentu saja). Di dalam perkelahian kita harus mampu berpikir dan mengambil keputusan dengan cepat: apakah harus menyerang, bertahan, atau 'kabur' mencari pertolongan. Kita harus mampu berpikir dan cepat mengambil keputusan: apakah harus menerapkan strategi hit and run, hit and hit harder, atau run and run :-).
Kenapa gamer--terutama yang memainkan game ber-genre action--mampu mengambil keputusan dengan lebih cepat?
Untuk menjawabnya mari kita cari tahu terlebih dulu apa itu proses pengambilan keputusan (decision making). Menurut ilmu psikologi (yang saya kutip dari wikipedia) decision making adalah sebuah proses kognitif yang menghasilkan suatu pilihan baik itu kepercayaan (belief) maupun cara bertindak di antara berbagai alternatif pilihan lain.
Setiap proses pengambilan keputusan menghasilkan keputusan akhir yang mungkin (atau mungkin tidak) menyebabkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Pengambilan keputusan adalah sebuah proses mengenali dan memilih satu dari berbagai kemungkinan berdasarkan penilaian dari si pembuat keputusan.
Seperti yang sudah disampaikan oleh para peneliti dalam penelitian di atas, seorang gamer mampu mengumpulkan informasi visual maupun auditorial secara lebih efisien sehingga mampu mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan relatif lebih cepat daripada seorang non-gamer.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo budayakan bermain game :-)
0 komentar:
Post a Comment