Pariwara

Followers

Bahasa Universal

Posted by Yonatan Adi on 1:50 PM

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan pengalaman yang cukup lucu sekaligus "menegangkan".

Klinik tempat saya bekerja kedatangan seorang pasien yang berasal dari Tiongkok. Pasien tersebut baru beberapa hari bekerja di Indonesia dan belum mengerti bahasa Indonesia sama sekali dan hanya sedikit menguasai bahasa Inggris (begitu pula dengan saya ;D).

Anda tentunya bisa membayangkan betapa lucu (dan berkeringat dingin)-nya saya saat melakukan anamnesa.

Tiongkok, negeri yang hanya berjarak sekitar 5 jam penerbangan saja dari Jakarta, memiliki bahasa yang nggak ada mirip-miripnya sama sekali dengan bahasa Indonesia. Dua negara yang secara geografis tidak begitu jauh terpisah namun memiliki bahasa (juga budaya dan mentalitas, kalau saya boleh menambahkan) yang sama sekali berbeda.

Saya yang nol putul (tidak bisa sama sekali) berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Mandarin terpaksa harus mengandalkan kemampuan bahasa Inggris saya yang juga pas-pasan.

Pengalaman ini membuat saya berandai-andai seandainya ada bahasa universal yang bisa dipahami oleh semua orang.

Contohnya di ilmu kedokteran kita memiliki bahasa universal yaitu bahasa latin.

Di pelajaran matematika kita memiliki angka dan simbol.

Di dalam per-musik-an kita bisa "berkomunikasi" dengan not dan nada (saya bisa mbrebes mili saat mendengarkan lagu soundtrack film "The Myth" yang berjudul "Endless Love" padahal tidak paham sama sekali dengan liriknya).

Begitu pula di Shorinji kempo (juga karate, kendo, aikido, judo, dan aliran seni beladiri lain yang berasal dari Jepang) kita akan sangat sering bersinggungan dengan bahasa Jepang [yang sayangnya banyak istilah-istilah dalam bahasa Jepang tersebut yang disalahartikan].

Penggunaan bahasa yang seragam ini tentu saja akan sangat memudahkan kita saat mengikuti latihan, turnamen, ataupun menempuh ujian kenaikan tingkat di luar negeri misalnya.

"Rei", "keri", "hajime", "chudan kamae", "gyaku zuki", dan (tentu saja) "tanto tsuki komi shita uke uchi otoshi geri" akan memiliki arti yang sama terlepas dari bahasa apa yang kita gunakan sehari-hari. Okelah, kalau kita menempuh ujian di Jerman logatnya mungkin akan sangat berbeda, tetapi kita tetap bisa paham bukan? Akan sangat berbeda seandainya ujian tersebut menggunakan bahasa Jerman misalnya, die Vergebung dah.

Image credit: ryantbarnettusu
Tetapi benarkah seandainya seluruh dunia memiliki satu bahasa yang sama semuanya akan baik-baik saja?

Sepertinya tidak.

Saya beri contoh: Dari penelitian yang saya lakukan (tapi bo'ong), kita hanya perlu membayar 3000 rupiah saja untuk bisa meminum segelas kopi hitam, namun kita harus merogoh kocek sebesar 20 ribu rupiah untuk bisa menikmati secangkir "black coffe".

Dengan kata lain, orang bersedia membayar lebih mahal untuk sesuatu yang sebenarnya sama saja hanya karena sesuatu tersebut memakai 'nama Inggris' dan bukan nama Indonesia yang (katanya) kurang gaul.

Sekarang bayangkan seandainya semua minuman/ makanan dinamakan dengan menggunakan bahasa Inggris seperti misalnya rice with vegetables salad and spicy peanut sauce, bisa tekor kita bro ;p.

Untunglah Tuhan menggagalkan pembangunan menara Babel.

... *ehem*...

Oke cukup bercandanya, kembali ke topik:

Intinya adalah saya ingin menyampaikan bahwa penggunaan bahasa universal tidak hanya akan berdampak positif tetapi juga memiliki dampak negatif.

Meskipun begitu, saya sangat bersyukur seni beladiri yang saya tekuni masih memegang teguh tradisi penggunaan bahasa Jepang, yang meskipun ada kekurangannya (banyak pemula bahkan murid senior yang bingung dan kurang bisa memahami istilah-istilah yang digunakan), sangat membantu apalagi bagi kita yang ingin "go international" dengan mengikuti sesi latihan, pertandingan, ataupun menempuh ujian di luar negeri.

Saya tutup postingan ini dengan satu buah pantun:

Meskipun aku tidak mandi,
aku tidak lupa menggosok gigi.
Mari kita akhiri postingan ini,
dengan satu kata "owari"

(Selesai)


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 1:50 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB