Pariwara

Followers

Praktisi Beladiri, Superhero di Kehidupan Nyata

Posted by Yonatan Adi on 2:10 PM

Anda tentunya mengenal Spider-man, Ironman, Batman, ataupun The Flash, bukan?

Yup, mereka ini adalah beberapa tokoh superhero fiktif yang selalu membela kebetulan... eh maksud saya kebenaran dan memerangi kejahatan.

Tapi pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa para superhero ini selalu mengenakan kostum dan topeng dalam menjalankan "tugasnya"? (kecuali mungkin Superman yang sehari-harinya "menyamar" sebagai Clark Kent dengan hanya mengenakan kacamata dan sedikit mengubah gaya rambutnya tapi anehnya tidak ada seorangpun yang mengenalinya).

Supaya terlihat keren? (bayangkan saja seandainya Spider-man beraksi dengan mengenakan piyama dan sandal jepit... eww). Sepertinya bukan.

Gambar dari maxpixel.freegreatpicture.com
Lantas kenapa mereka yang sering berbuat "baik" itu seolah-olah justru menyembunyikan identitasnya? Kenapa justru musuh-musuhnya, yang notabene selalu berbuat "jahat", yang terang-terangan menunjukkan identitas mereka?

Menurut saya, ada beberapa alasan kenapa para superhero tersebut menyembunyikan identitasnya.

#1: 
Mereka takut niat baiknya disalahartikan

Banyak superhero yang justru dikejar-kejar oleh pihak berwajib karena dianggap main hakim sendiri.

Meskipun memiliki kemampuan dan kekuatan yang melebihi manusia normal, para superhero tersebut tetaplah seorang manusia. Mereka juga ingin menjalani hidup secara normal. Mereka juga ingin bisa bersekolah, bekerja, menjalankan bisnis, ataupun bersenang-senang.

Bayangkan seandainya mereka beraksi (sebagai superhero) secara terang-terangan, mereka pasti akan menghabiskan hidupnya hanya untuk kabur menghindar dari pihak berwajib.

#2: 
Mereka ingin melindungi orang-orang yang mereka sayangi

Seandainya para superhero tersebut beraksi secara terang-terangan, tentu saja mereka akan dengan mudah dikenali oleh musuh-musuhnya.

Kenapa harus takut? Kalaupun diserang oleh musuh-musuhnya, bukankah mereka bisa menghadapi (dan mengatasi) serangan tersebut? Tentu saja bisa, tapi bagaimana dengan orang-orang disekitarnya?

Anda tahu kan kalau penjahat itu (biasanya) licik? Karena merasa kesulitan untuk mengalahkan si superhero, para penjahat itupun menggunakan cara "pendekatan" lain, mereka menyerang kelemahan terbesar dari si superhero yaitu keluarga dan teman-teman dekatnya.

#3: 
Mereka tidak mau menyombongkan diri

Superhero sejati tidak menumpas kejahatan untuk mendapatkan pujian ataupun penghargaan, apalagi mendapatkan penghasilan. Tidak.

[Mereka justru lebih banyak dicela, dibenci, dan malah tekor dalam "pekerjaannya"].

Para superhero tersebut melakukannya karena mereka merasa itu adalah tanggung jawabnya. Karena mereka merasa mereka-lah satu-satunya orang yang bisa melakukannya.



Lalu ada hubungan apa antara para superhero ini dengan seni beladiri?

Kita memang tidak berlatih seni beladiri untuk menjadi pahlawan. Kita berlatih seni beladiri--selain untuk olahraga dan pengembangan diri--adalah untuk berjaga-jaga seandainya (jangan sampai lah) kita mendapat serangan yang mengancam keselamatan tubuh dan harta benda milik kita serta orang-orang yang kita sayangi.

[Meskipun saya menyebut harta benda, yang saya maksud harta disini bukan hanya kekayaan secara fisik (uang, aset, dsb) saja tapi juga kekayaan non-fisik seperti pilihan, pendapat, dan keyakinan].

Tetapi, seperti halnya para superhero yang beraksi membela kebetulan kebenaran dan menumpas kejahatan, kita berlatih seni beladiri tentu saja dengan itikad baik, tidak hanya untuk kepentingan kita sendiri tapi juga untuk kepentingan orang banyak.

Tetapi terkadang niat baik itu malah disalahartikan. Dianggap suka berbuat kekerasan lah, dianggap kurang kerjaan lah, bahkan praktisi seni beladiri sering kali dianggap sebagai orang yang nggak berbudaya.

Itulah sebabnya kita perlu memakai topeng untuk menyembunyikan identitas kita sebagai orang yang berlatih seni beladiri.

"Topeng" tersebut berupa tidak memakai dogi/ seragam latihan diluar waktu dan tempat latihan.

Tapi sayangnya, saya banyak melihat murid beladiri yang pulang dari dan berangkat ke tempat latihan dengan memakai dogi lengkap dengan obi (sabuk)-nya. Bahkan saya pernah melihat seorang kendoka yang pulang dari tempat latihan masih memakai dogi lengkap dengan hakama dan do (pelindung badan) serta menenteng shinai di bahunya.

Kita tentunya juga wajib menjaga nama baik perguruan.

Ingat bahwa sebaik apapun diri kita, pasti ada saja orang yang tidak suka dengan kita, mereka yang tidak menghitung kebaikan yang telah kita lakukan tetapi selalu membesar-besarkan keburukan kita. Kalau itu sampai terjadi, paling tidak kita tidak memakai "identitas" perguruan beladiri yang kita ikuti.

Seperti yang kita semua tahu, masyarakat kita seringkali menghubung-hubungkan diri seseorang dengan sesuatu yang terkadang nggak nyambung. "Oo... dasar anaknya pak ***, Anak yang sekolah disitu memang nakal-nakal", dsb, mereka-mereka ini tentunya juga akan menghubung-hubungkan keburukan kita dengan perguruan seni beladiri yang kita ikuti. Misalnya seperti ini: "Ikut k*mpo kok buang sampah sembarangan".

Karena itu sebisa mungkin kita harus menyembunyikan identitas kita sebagai orang yang belajar beladiri. Jangan sampai "rahasia" kita ini diketahui oleh terlalu banyak orang.

Gak bisa promosi dong?

Kita tetap bisa kok mempromosikan seni beladiri yang kita tekuni, caranya adalah dengan mempromosikan dojo/dojang/padepokan/gym kita secara umum, bukan personal seperti "Aku lho ikut kungfu tangan maut seribu dewa" misalnya.

Kita boleh saja bangga menjadi praktisi beladiri, tetapi menunjukkan rasa bangga bukan berarti harus memamerkan keahlian beladiri atau mengatakan pada semua orang yang kita temui bahwa kita adalah praktisi beladiri. Bukan.

Tunjukkan rasa bangga tersebut dengan bersikap dan bertingkah laku layaknya seorang praktisi beladiri.

Tunjukkan sikap menghargai orang lain, welas asih, bertanggung jawab, rendah hati, dan jujur. Tunjukkan pada orang disekitar kita bahwa kita adalah seorang yang loyal, setia, dan bisa diandalkan. Tunjukkan bahwa kita adalah seorang yang "bushido".

Itulah wujud dari seorang pahlawan sejati. Itulah wujud superhero dalam kehidupan nyata.


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 2:10 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB