Pariwara

Followers

Tanggapan Saya sebagai Seorang Gamer tentang Fatwa Haram Pokemon GO

Posted by Yonatan Adi on 5:20 PM

Lagi-lagi game disalahkan. Alasan M*I mem-fatwa haram Pokemon GO adalah karena permainan tersebut (katanya) tidak bermanfaat, serta membuat para pemainnya melupakan ibadah dan pekerjaan, disebutkan pula bahwa permainan ini memboroskan waktu serta berpotensi membahayakan keselamatan para pemainnya.

Alasan yang sangat konyol menurut saya.

Sebuah game tidak akan memberi pengaruh buruk pada pemainnya kecuali pemain itu sendiri yang menyebabkan pengaruh buruk tersebut terjadi. Saya adalah seorang gamer sejak duduk di kelas 2 SD, tetapi nggak pernah sekalipun saya mendapat pengaruh buruk dari sebuah game. Nilai-nilai pelajaran sekolah saya selalu bagus (kecuali mungkin pelajaran IPS ;D), walaupun jarang jadi juara tetapi saya selalu masuk 10 besar.

Intinya adalah pengendalian diri; selama 'karir' saya bermain game, saya tidak pernah bermain game sampai lupa waktu apalagi lupa segalanya, dalam satu hari saya hanya akan bermain game 1 sampai 3 jam maksimal. Saat saya kuliah dan sampai bekerja sekarang ini, saya selalu meluangkan waktu 1-2 jam untuk bermain game setiap harinya. Perhatikan kata yang saya garis bawahi, dan saya cetak miring/bold, saya hanya bermain game setelah menyelesaikan semua tanggung jawab lain yang lebih penting.

Saya juga selalu bermain game sambil duduk manis di depan monitor televisi/PC--meskipun sekarang saya lebih banyak memainkan game di konsol portabel (baca: 3DS), saya tidak pernah bermain game sambil berjalan-jalan kesana kemari.

Saya sangat setuju dengan larangan memainkan game--tidak hanya Pokemon GO tetapi juga game-game lain seperti Candy Crush dan Angry Bird--di tempat kerja. Game dibuat untuk mengisi waktu luang kita (atau bisa juga menjadi sumber penghasilan kalau Anda seorang gamer profesional), bukan untuk memboroskan dan membuang-buang waktu kita.


Terkait Pokemon GO yang katanya berpotensi membahayakan para pemainnya, kalau kita mau kaji lebih dalam, hal itu bukan salah dari Pokemon GO-nya melainkan salah dari pemainnya sendiri. Kendati Pokemon GO memang harus dimainkan sambil 'berjalan-jalan' tetapi bukan berarti kita berjalan mondar-mandir sambil terus menatap layar smartphone kita dan tidak memperhatikan keadaan sekitar bukan?

Jangan salahkan gamenya, salahkan pemainnya yang bermain game dengan cara tidak pintar.

Photo credit: PIRO4D
Kalau mau mengharamkan Pokemon GO, haramkan juga sekalian SMS karena SMS ternyata juga berpotensi membahayakan penggunanya (pernah melihat seseorang yang ber-SMS ria sambil mengendarai sepeda motor?); haramkan juga Facebook, Twitter, Path, ataupun media sosial lain (situs medsos adalah situs yang paling banyak dibuka di tempat kerja) karena mengganggu produktivitas kerja; haramkan juga permainan kartu uno karena hanya memboroskan waktu saja.

Daripada mengharamkan Pokemon GO, lebih baik haramkan rokok yang jelas-jelas tidak bermanfaat dan bahkan mengganggu kesehatan; keluarkan juga fatwa haram untuk korupsi yang jelas-jelas merugikan negara dan hanya mensejahterakan segelintir orang saja.

Dan yang lebih baik (menurut saya), daripada melarang ini itu, lebih baik menganjurkan kepada semua orang untuk melakukan hal positif seperti berlatih seni beladiri yang terbukti banyak memberikan manfaat bagi praktisinya.

Untuk para gamer ababil di luar sana, tolong jangan rusak citra seorang gamer. Bermainlah game dengan cara yang 'pintar', jangan bermain game di waktu kerja, jangan bermain game di tempat yang membahayakan keselamatan Anda, dan bermainlah game hanya di waktu luang Anda saja (kecuali Anda seorang gamer profesional).

Saya sendiri belum pernah memainkan Pokemon GO, saya lebih suka bermain game Pokemon 'klasik' di handheld Nintendo. Sekedar Anda tahu saya sudah menamatkan lima game Pokemon bahkan sebelum Pokemon GO dirilis. Lima game tersebut adalah Pokemon Black, Pokemon Black 2, Pokemon Platinum, Pokemon SoulSilver, Pokemon Y, dan satu lagi game Pokemon yang saya tamatkan saat Pokemon GO sudah dirilis yaitu Pokemon Alpha Sapphire yang baru saya tamatkan seminggu yang lalu (18/7). #pamer;p

Tahukah Anda bahwa sebelum Pokemon GO dirilis, game Pokemon seringkali dianggap sebagai game-nya anak kecil, sedikit sekali gamer Indonesia yang memainkannya (meski game ini meledak di dunia sejak dirilisnya Pokemon Red/Blue pada tahun 1998) dan lebih sedikit lagi yang mau mengakui kalau dirinya memainkan game Pokemon.

Demikian isi hati saya, terimakasih sudah meluangkan waktu Anda untuk membacanya.

NB: Anda yang nggak terima saya sebut gamer ababil, silakan menyebutkan game Pokemon apa saja yang sudah Anda tamatkan sebelum dirilisnya game Pokemon GO, atau silakan angkat tangan bagi siapapun yang pernah frustrasi saat melawan Whitney dengan Miltank-nya... hehehe bercanda piisss.   


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 5:20 PM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB