Semakin populernya Mixed Martial Arts (MMA) membuat banyak praktisi beladiri yang merasa 'tidak puas' dengan hanya mempelajari satu seni beladiri saja.
"Di beladiri A saya tidak mendapatkan teknik cengkeraman dan bantingan seperti di beladiri B, di beladiri B saya tidak mendapatkan teknik tendangan seperti di beladiri C", alasan seperti inilah yang paling sering menyebabkan seorang praktisi beladiri melakukan cross training.
"Di beladiri A saya tidak mendapatkan teknik cengkeraman dan bantingan seperti di beladiri B, di beladiri B saya tidak mendapatkan teknik tendangan seperti di beladiri C", alasan seperti inilah yang paling sering menyebabkan seorang praktisi beladiri melakukan cross training.
Photo credit: fightlaunch |
Tidak ada yang namanya 'the ultimate martial arts', tidak ada seni beladiri yang lebih kuat dari seni beladiri lain, yang ada adalah praktisi beladiri yang lebih kuat dari praktisi beladiri lain. Anda bisa lihat buktinya di berbagai turnamen MMA seperti UFC, PFC, KFC, K1, dan sebagainya. Di berbagai turnamen tersebut tidak ada satu pun aliran seni beladiri yang mendominasi, setiap tahunnya selalu muncul juara-juara baru dari berbagai aliran seni beladiri.
Bukannya para petarung MMA mempelajari berbagai aliran seni beladiri dan bukan hanya satu aliran beladiri saja? Memang benar, tetapi sejauh pengamatan saya (kendati saya bukan seorang ahli) sebagian besar fighter MMA mempelajari satu seni beladiri--yang benar-benar mereka dalami dan yang paling mereka kuasai--sebagai dasar untuk kemudian mempelajari seni beladiri lain untuk 'melengkapi' seni beladirinya tersebut. Misalnya, seorang karateka yang kemudian mempelajari Brazilian jiu-jitsu untuk menutupi 'kekurangan' karate dalam hal grappling dan ground fighting.
Jadi lebih baik mana? Belajar satu seni beladiri saja atau belajar berbagai aliran seni beladiri?
Sebenarnya sah-sah saja bagi Anda untuk mempelajari bermacam-macam seni beladiri, tetapi menurut saya akan lebih baik kalau Anda fokus pada satu seni beladiri dulu sampai Anda (paling tidak) betul-betul menguasai dasar-dasar dari seni beladiri tersebut sebelum mempelajari seni beladiri lain. Dan perlu Anda ingat, untuk menguasai dasar dari sebuah seni beladiri dibutuhkan waktu bertahun-tahun, bukan hanya berhari-hari saja.
Akan lebih baik kalau Anda tidak mempelajari dua atau lebih seni beladiri dalam waktu yang bersamaan--misalnya sore hari Anda berlatih seni beladiri A dan malam harinya Anda berlatih seni beladiri B--karena Anda bakal 'kebingungan' dan juga akan mengalami kesulitan untuk menguasai dasar-dasar dari masing-masing aliran seni beladiri tersebut.
Sebenarnya sah-sah saja bagi Anda untuk mempelajari bermacam-macam seni beladiri, tetapi menurut saya akan lebih baik kalau Anda fokus pada satu seni beladiri dulu sampai Anda (paling tidak) betul-betul menguasai dasar-dasar dari seni beladiri tersebut sebelum mempelajari seni beladiri lain. Dan perlu Anda ingat, untuk menguasai dasar dari sebuah seni beladiri dibutuhkan waktu bertahun-tahun, bukan hanya berhari-hari saja.
Akan lebih baik kalau Anda tidak mempelajari dua atau lebih seni beladiri dalam waktu yang bersamaan--misalnya sore hari Anda berlatih seni beladiri A dan malam harinya Anda berlatih seni beladiri B--karena Anda bakal 'kebingungan' dan juga akan mengalami kesulitan untuk menguasai dasar-dasar dari masing-masing aliran seni beladiri tersebut.
Photo credit: Pezibear |
Saya sendiri selain mempelajari dan mendalami beladiri Shorinji kempo juga 'meneliti' bagaimana cara seorang petinju memukul, 'meneliti' cara seorang kickboxer menendang, 'meneliti' cara praktisi taichi mengolah napas serta chi-nya, dan sebagainya.
Bukan untuk menggabungkan ataupun mencampur adukkannya, tetapi lebih kepada sebagai tambahan pengetahuan untuk melengkapi pengetahuan yang saya dapatkan dari beladiri Shorinji kempo. Ini tidak berbeda dengan saat kita bersekolah SD-SMU dulu, kita bisa menjadi seperti sekarang ini karena saat bersekolah kita mendapatkan berbagai macam pelajaran tidak hanya matematika atau kimia saja.
Selain bisa lebih fokus (dan kata orang Tiongkok lebih mudah untuk mendapatkan 'intinya'--saya masih sangat jauh untuk mendapatkan inti dari seni beladiri yang sedang saya pelajari betewe), mempelajari dan mendalami satu seni beladiri juga sesuai dengan prinsip bushido yaitu sebuah prinsip atau jalan hidup ksatria.
Salah satu unsur dari bushido adalah "chugi" atau loyalitas (yang menurut sensei Wick. E. Pedia berarti rasa cinta dan kesetiaan kepada sebuah hal baik itu negara, kelompok, orang, ataupun hal lain). Kita tidak akan mungkin memiliki rasa cinta dan loyalitas yang sama besar pada lebih dari satu hal.
Jadi saya tidak boleh belajar lebih dari satu seni beladiri?
Sekali lagi boleh-boleh saja, akan tetapi ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan, dua diantaranya adalah waktu dan tenaga Anda. Berlatih satu seni beladiri saja sudah cukup melelahkan dan menghabiskan cukup banyak waktu--walaupun mungkin Anda menikmati setiap rasa capek dan setiap detik waktu yang Anda habiskan ketika berlatih.
Sekali lagi boleh-boleh saja, akan tetapi ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan, dua diantaranya adalah waktu dan tenaga Anda. Berlatih satu seni beladiri saja sudah cukup melelahkan dan menghabiskan cukup banyak waktu--walaupun mungkin Anda menikmati setiap rasa capek dan setiap detik waktu yang Anda habiskan ketika berlatih.
Kecuali Anda seorang atlet dan ingin mengikuti berbagai turnamen beladiri, saya pikir berlatih satu seni beladiri saja sudah lebih dari cukup. Bukankah kita berlatih beladiri hanya untuk berjaga-jaga kalau terjadi suatu hal yang memaksa kita untuk membela diri dan bukan untuk berkelahi?
Belajar satu aliran seni beladiri saja sudah bisa membuat Anda menjadi seorang pendekar tak terkalahkan, jadi buat apa mempelajari berbagai aliran seni beladiri?
Setuju dengan saya?
Belajar satu aliran seni beladiri saja sudah bisa membuat Anda menjadi seorang pendekar tak terkalahkan, jadi buat apa mempelajari berbagai aliran seni beladiri?
Setuju dengan saya?
0 komentar:
Post a Comment