Pariwara

Followers

Swastika, Simbol Keberuntungan yang Disalahartikan

Posted by Yonatan Adi on 10:14 AM

Photo credit: Fernando Mafra
Pernah melihat simbol di dada patung Budha seperti pada foto di atas?

Di barat--gara-gara Adolf Hitler yang "mencuri" dan menggunakannya untuk lambang partainya--simbol yang disebut swastika ini menjadi identik dengan Nazi dan fasisme. Padahal simbol ini sudah ada ribuan tahun sebelum Nazi berdiri dan digunakan sebagai lambang keberuntungan di hampir setiap budaya di dunia.

Saking lekatnya simbol ini dengan Nazi, banyak warga Eropa terutama warga keturunan Yahudi yang takut dan trauma melihat simbol ini. Di akhir Perang Dunia ke-2 simbol ini dilarang di Jerman, bahkan di tahun 2007, Jerman berniat memberlakukan larangan yang sama di Uni Eropa tetapi gagal.

Salah satu seni beladiri asal Jepang yaitu Shorinji kempo yang menggunakan simbol ini sebagai lambang organisasinya juga terkena imbasnya dan bahkan "terpaksa" mengubahnya ketika seni beladirinya mulai diajarkan di barat. Di wilayah Asia, Shorinji kempo tetap menggunakan lambang swastika sedangkan di Eropa (agar lebih mudah diterima) Shorinji kempo memakai lambang karakter huruf kanji "ken".

Sampai akhirnya di tahun 2005, WSKO (World Shorinji Kempo Organization) menyeragamkan lambang organisasinya di seluruh dunia dengan menggunakan simbol "so-en".

Walaupun swastika adalah salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu dan Budha, simbol ini mempunyai latar belakang budaya dan sejarah yang panjang dan rumit sehingga hampir tidak mungkin dinyatakan sebagai milik dari suatu bangsa atau kepercayaan tertentu.

Salah satu simbol tertua di dunia.
Swastika diyakini sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu (berdasarkan temuan di Aladja-hoyuk, Turki), bahkan ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa simbol ini sudah ada sejak 15.000 tahun yang lalu. Temuan-temuan arkeologis dengan simbol swastika ditemukan di berbagai wilayah dunia mulai dari Tibet, Cina, Jepang, India, Mesir, Turki, Yunani, Italia, Babilonia, sampai dengan Eropa timur dan Amerika.

Digunakan sebagai simbol keagamaan/ kepercayaan.
Swastika berasal dari bahasa sansekerta "svastika" yang secara harfiah berarti "dalam keadaan baik". Dikenal dengan berbagai nama seperti "fylfot" di Inggris dan "tetragammadion" di Yunani, swastika mewakili hal-hal yang bersifat suci dan luhur terutama bagi pemeluk Hindu, Budha, dan banyak kepercayaan lain seperti Gallic-Roman, Celtic kuno, dan beberapa suku Indian.

Tidak hanya digunakan sebagai simbol keagamaan/ kepercayaan.
Selain sebagai simbol kepercayaan swastika juga digunakan sebagai motif arsitektural, iklan, dan juga desain produk. "Coca-cola menggunakannya, juga Carlsberg pada botol birnya. Pun dengan Boy Scout (organisasi kepanduan semacam pramuka), bahkan Girls' Club di Amerika menamakan majalahnya 'Swastika'. Mereka bahkan mengirimkan lencana swastika kepada para pembaca muda sebagai hadiah", kata Steven Heller seorang penulis seperti dilansir BBC, Kamis (23/10/2014). 

Swastika digunakan sebagai simbol Arya dan anti Semit.
Ketika sedang menterjemahkan sebuah teks India kuno, seorang penulis dan ahli bahasa (asal) Jerman abad 19 yang bernama Friedrich Max Muller menemukan kesamaan antara bahasa yang dia gunakan (bahasa Jerman) dengan bahasa sansekerta. Max Muller kemudian menyimpulkan bahwa India dan Jerman berbagi nenek moyang yang sama yaitu para prajurit berkulit putih dengan figur seorang dewa yang disebut Arya.

Ketika Adolf Hitler mendirikan Partai Nasionalis Jerman (Nazi)--atas usul dari Guido von List, seorang penyair dan ideolog nasionalis Jerman--Hitler menggunakan swastika sebagai lambang partainya. Lambang Nazi ini disebut dengan "Hakenkreuz" yaitu swastika yang "sinistrovere" (miring ke kiri sekitar 45 derajat).

Simbol hakenkreuz ini telah dilarang di Jerman sejak berakhirnya Perang Dunia ke-2.

Swastika di Jepang.   
Di Jepang, selain digunakan sebagai simbol di peta (yang melambangkan kuil), swastika digunakan sebagai lambang berbagai organisasi seni beladiri, salah satunya yang terkenal adalah Shorinji kempo (walaupun pada tahun 2005 WSKO mengubah lambangnya dengan simbol so-en).

Swastika ini di Jepang dikenal dengan nama "manji". Manji sendiri ada dua macam,
  • Berputar ke kanan (, disebut "omote manji") melambangkan cinta dan kasih sayang.
  • Berputar ke kiri (, disebut "ura manji") melambangkan kekuatan.
Kenapa dalam satu simbol terdapat dua arti?
Manji menggambarkan bahwa di balik cinta dan kasih sayang terdapat kekuatan, demikian pula sebaliknya. Satu namun dua, dua namun satu; berlawanan namun selalu berdampingan, mirip dengan konsep Yin dan Yang.

Jadi swastika melambangkan "kebaikan" atau "kejahatan"?
Tidak kedua-duanya, semua tergantung pada cara pandang kita. Contoh gampangnya begini: Anda baru saja pindah ke lingkungan yang dengan alasan tertentu mewajibkan semua penduduknya untuk merokok (sekali lagi ini hanya contoh), Anda tahu kalau merokok buruk untuk kesehatan jadi Anda memutuskan untuk tidak merokok. Menurut Anda, tindakan yang Anda lakukan adalah benar, tetapi menurut penduduk lingkungan tersebut Anda salah karena telah melanggar aturan.


Apakah postingan ini bermanfaat untuk Anda? Jangan lupa untuk like dan share ya ;-)


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 10:14 AM

0 komentar:

Post a Comment

Copyscape

Protected by Copyscape

Blog Archive

Powered by Blogger.

Paling Dilihat

CB